EPISTEMOLOGI AL-JABIRI DAN RELEVANSINYA DALAM PERKEMBANGAN HUKUM ISLAM ERA DISRUPSI

  • Husnatul Mahmudah Institut Agama Islam Muhammadiyah Bima
Keywords: Epistemologi, al-Jabiri, Hukum, Islam, Disrupsi

Abstract

Banyaknya berbagai persoalan dalam lingkup sosial, ekonomi dan keagamaan di era disrupsi membutuhkan kepastian hukum. Adanya perubahan sosial yang disebabkan oleh perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, juga mengakibatkan terjadinya kekosongan hukum di masyarakat. E-commerce, pelaksanaan ibadah secara daring, pembatasan sosial dan sebagainya merupakan sedikit dari banyaknya perubahan-perubahan yang menuntut adanya kepastian hukum. Konstruksi hukum Islam seharusnya aplikatif dan sesuai dengan kondisi perubahan sosial. Sehingga cukup relevan apabila epistemology al-Jabiri digunakan dalam pendekatan dan konstruk berpikir umat Islam saat ini. Mohammed Abed al-Jabiri merupakan pemikir muslim dari Maroko yang cukup terkemuka. Kritikannya terhadap irasionalisme dan idenya yang menawarkan untuk mengedepankan rasionalisme dalam merumuskan pemikiran hukum Islam. Al-Jabiri meyakini bahwa ajaran Islam harus dilihat sebagai sekumpulan ide yang sesuai dengan rasionalitas dan gagasan ilmiah.

References

Abbas, N. (2015). Al-Jabiri Dan Kritik Nalar Arab (Sebuah Reformasi Pemikiran Islam). Aqidah-Ta: Jurnal Ilmu Aqidah, 1(1), 163–185.
Al-Jabiri, M. A. (2000). Post Tradisionalisme Islam (A. Baso, Penerj.). LkiS.
Amien, M. M. (1983). Epistemologi Islam: Penghantar filsafat pengetahuan Islam. Universitas Indonesia.
Faisol, M. (2010). Struktur Nalar Arab-Islam Menurut Abid Al-Jabiri. Tsaqafah, 6 (2), 335.
Idris, F., Yusram, M., & Iskandar, A. (2021). Salat Jumat Daring dalam Perspektif Hukum Islam. BUSTANUL FUQAHA: Jurnal Bidang Hukum Islam, 2(1), 110–129.
Ismail, S. (2018). PERSEPSI SUKU SASAK TERHADAP KIYAI (KASUS DESA TANJUNG KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK BARAT NUSA TENGGARA BARAT). Al-Qalam, 4(2), 1–5.
Jati, H. S., & Zulfikar, A. A. (2021). Transaksi Cryptocurrency Perspektif Hukum Ekonomi Syariah. Jurnal Al-Adalah: Jurnal Hukum dan Politik Islam, 6(2), 137–148.
Junaedi, J., Aliyudin, M., Sutisna, D., & NC, P. P. (2021). Konflik interpretasi fatwa MUI dalam pelaksanaan ibadah selama Pandemi Covid-19. Al-Tadabbur, 6(2), 175–189.
Khairina, A. I. (2016). Kritik Epistimologi Nalar Arab Muhammad Abed Al-Jabiri. El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama, 4(1), 103–114.
Kholis, N. (2004). Konsep Epistemologi Hukum Islam: Perspezktif Muhammad Abed Al-Jabiri. Jurnal Fenomena, 2(1).
Kusuma, T. (2020). Cryptocurrency dalam perdagangan berjangka komoditi di indonesia perspektif hukum Islam. TSAQAFAH, 16(1), 109–126.
Mubin, F. (2020). Nalar Bayani Irfani dan Burhani dan Implikasinya Terhadap Keilmuan Pesantren [Preprint]. Open Science Framework. https://doi.org/10.31219/osf.io/ptcse
Muhammadun, M. (2019). Kritik Nalar Al-Jabiri; Bayani, Irfani dan Burhani dalam Membangun Islamic Studies Integrasi-Interkoneksi. Eduprof: Islamic Education Journal, 1(2), 133–164.
Muslih, M. (2004). FILSAFAT ILMU; Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan (Vol. 1, Nomor 1). LESFI.
Peribadi, M. A., & La Patuju, L. O. (2021). EPISTEMOLOGI PERGERAKAN INTELEKTUAL DARI MASA KE MASA: Sebuah Ulasan Komparatif. Penerbit Adab.
Ridwan, A. H. (2011). Dasar-Dasar Epistemologi Islam. Pustaka Setia.
Rohmanu, A. (2014). Kritik Nalar Qiyasi Al-Jabiri: Dari Nalar Qiasi Bayani ke Nalar Qiayasi Burhani. STAIN Po Press.
Rozi, A. B. (2018). Menimbang Gagasan Epistemologi Islam Al-Jabiri sebagai Solusi Kebangkitan Islam Modern. EMPIRISMA: JURNAL PEMIKIRAN DAN KEBUDAYAAN ISLAM, 27(2).
Published
2022-03-31
How to Cite
Mahmudah, Husnatul. 2022. SANGAJI : Jurnal Pemikiran Syariah Dan Hukum 6 (1), 38-50. Accessed May 22, 2024. https://doi.org/https://doi.org/10.52266/sangaji.v6i1.838.
Section
Sangaji : Jurnal Pemikiran Syariah dan Hukum