Uji Kualitas (organoleptis, eber ) dan identifikasi cemaran Salmonella Sp. pada daging ayam dari pasar tradisional di Surabaya Barat

Quality test (organoleptics, eber) and identification of contaminants Salmonella Sp. on chicken from traditional markets in West Surabaya

Main Article Content

Freshinta Jellia Wibisono
Adhitya Yoppy Ro Candra
Mohammad Exceltyanto Widodo
Arief Mardijanto
Sheila Marty Yanestria

Abstract

Abstract 

Consumption of meat is one of the efforts to fulfill protein, because protein in meat (animal protein) is more complete than protein in plants (vegetable protein). Chicken meat is consumed by more people in Indonesia than beef, because it has a more affordable price and still has high nutritional value. The high nutritional content of meat makes it an agent for the development of infectious microbes that allow food poisoning to occur. Salmonella is one of the bacteria that causes food poisoning. Infection with this bacterium in animals or humans can cause illness with disorders of the digestive tract or gastroenteritis such as stomach cramps and diarrhea that lasts four to seven days. This study used 37 samples of chicken breast which were taken from several traditional markets in West Surabaya, and analyzed descriptively. Inspection of meat quality using organoleptic test and eber, as well as bacterial contamination test salmonella sp. From this study indicate that the results showed 100% (37/37) normal meat quality testing. From the six traditional market areas that were sampled, it showed that there were 5 markets that showed positive salmonella sp. and 1 negative market. Socialization about salmonellosis disease to reduce the incidence of salmonellosis as a control effort needs to be done. Prevention of bacterial contamination of salmonella sp. can be done during maintenance until the time of processing.

Keywords: Chicken meat; Organoleptic; Salmonella sp.; Surabaya; Traditional market

 

Abstrak 

Konsumsi daging merupakan salah satu usaha untuk pemenuhan protein, karena protein pada daging (protein hewani) lebih lengkap dibandingkan dengan protein pada tumbuhan (protein nabati). Daging ayam lebih banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia dibandingkan daging sapi, karena memiliki harga yang lebih terjangkau dan tetap memiliki nilai gizi yang tinggi. Tingginya kandungan gizi pada daging menjadikannya sebagai agen tempat berkembangnya mikroba infeksius yang memungkinkan timbulnya food poisoning. Salmonella merupakan salah satu bakteri yang banyak menyebabkan keracunan makanan. Infeksi bakteri ini pada hewan atau manusia dapat mengakibatkan penyakit dengan gangguan pada bagian saluran pencernaan atau gastroenteritis seperti kram perut dan diare yang berlangsung empat sampai tujuh hari. Penelitian ini menggunakan 37 sampel daging ayam bagian dada yang diambil di beberapa pasar tradisional di Surabaya barat, dan dianalisis secara deskriptif. Pemeriksaan kualitas daging menggunakan uji organoleptis dan eber, serta uji cemaran bakteri salmonella sp. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan 100 % (37/37) pengujian kualitas daging yang normal. Dari keenam wilayah pasar tradisional yang diambil sampel menunjukkan bahwa terdapat 5 pasar yang menunjukkan positif cemaran salmonella sp. dan 1 pasar negatif. Sosialisasi tentang penyakit salmonellosis untuk menekan kejadian salmonellosis sebagai upaya pengendalian perlu dilakukan. Pencegahan cemaran bakteri salmonella sp. dapat dilakukan saat pemeliharaan sampai saat pengolahan.

Kata kunci: Daging ayam; Organoleptis; Pasar tradisional; Salmonella sp.; Surabaya

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Wibisono, F. J., Candra, A. Y. R., Widodo, M. E., Mardijanto, A., & Yanestria, S. M. (2022). Uji Kualitas (organoleptis, eber ) dan identifikasi cemaran Salmonella Sp. pada daging ayam dari pasar tradisional di Surabaya Barat: Quality test (organoleptics, eber) and identification of contaminants Salmonella Sp. on chicken from traditional markets in West Surabaya. Jurnal Ilmu Peternakan Dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science), 12(1), 99 –. https://doi.org/10.46549/jipvet.v12i1.252
Section
Articles
Author Biographies

Freshinta Jellia Wibisono, Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya, Indonesia

Departement Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Wijaya Kusuma

Jl. Dukuh Kupang XXV No.54, Dukuh Kupang, Kec. Dukuhpakis, Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia 60225

Adhitya Yoppy Ro Candra, Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya, Indonesia

Departement Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Wijaya Kusuma

Jl. Dukuh Kupang XXV No.54, Dukuh Kupang, Kec. Dukuhpakis, Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia 60225

Mohammad Exceltyanto Widodo, Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya, Indonesia

Departement Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Wijaya Kusuma

Jl. Dukuh Kupang XXV No.54, Dukuh Kupang, Kec. Dukuhpakis, Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia 60225

Arief Mardijanto, Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya, Indonesia

Departement Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Wijaya Kusuma

Jl. Dukuh Kupang XXV No.54, Dukuh Kupang, Kec. Dukuhpakis, Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia 60225

Sheila Marty Yanestria, Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya, Indonesia

Departement Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Wijaya Kusuma

Jl. Dukuh Kupang XXV No.54, Dukuh Kupang, Kec. Dukuhpakis, Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia 60225

References

Abd El-Ghany WA. 2020. Salmonellosis: A food borne zoonotic and public health disease in Egypt. Journal of Infection in Developing Countries, 14(7), 674–678. https://doi.org/10.3855/jidc.12739

Agustina KK, Sari PH & Suada IK. 2017. Pengaruh perendaman pada infusa daun salam terhadap kualitas dan daya tahan daging babi. Bulletin Veteriner Udayana, 9(1), 34–41. https://doi.org/10.21531/bulvet.2017.9.1.34

Anderson TC, Nguyen TA, Adams JK, Garrett NM, Bopp CA, Baker JB, McNeil C, Torres P, Ettestad PJ, Erdman MM, Brinson DL, Gomez TM & Barton Behravesh C. 2016. Multistate outbreak of human Salmonella Typhimurium infections linked to live poultry from agricultural feed stores and mail-order hatcheries, United States 2013. One Health, 2, 144–149. https://doi.org/10.1016/j.onehlt.2016.08.002

Ariyanti T & Supar. 2002. Cemaran Salmonella enteritidis pada Ternak dan Produknya. Lokakarya Nasional Keamanan Pangan Produk Peternakan, 125–135.

Aryani GAD & Jember IM. 2019. Analisis Faktor Faktor yang mempengaruhi Permintaan Daging Ayam Broiler di Provinsi Bali. E-Jurnal EP Unud, 8(5), 1062–1091.

BakaraVFS, Tafsin M & Hasnudi. 2014. Analisis Bakteri Salmonella sp. Pada Daging Ayam Potong Yang Dipasarkan Pada Pasar Tradisional Dan Pasar Modern Di Kota Medan (Analysis of Bacteria Salmonella sp. on Broiler Meat in Traditional and Modern Market in Medan). Jurnal Peternakan Integratif, 3(1), 71–83.

Darmawan A, Muslimin L, Arifah S & Mahatmi H. 2020. Kontaminasi Salmonella spp pada Daging Ayam Broiler yang dijual di beberapa Pasar Tradisional di Makassar. Indonesia Medicus Veterinus, 9(2), 168–176. https://doi.org/10.19087/imv.2020.9.2.168

de Blackburn CW & McClure PJ. 2009. Foodborne Pathogens (Second edition). In Hazards, Risk Analysis and Control. Woodhead Publishing Series in Food Science, Technology and Nutrition (pp. 718–762). https://doi.org/10.1533/9781845696337.2.718

Detha A & Datta FU. 2015. Aktivitas Antimikroba Sopi Terhadap Bakteri Patogen Salmonella Typhimurium dan Salmonella Enteritidis. Jurnal Kajian Veteriner, 3(1), 17–21.

Eng SK, Pusparajah P, Ab Mutalib NS, Ser HL, Chan KG & Lee LH. 2015. Salmonella: A review on pathogenesis, epidemiology and antibiotic resistance. Frontiers in Life Science, 8(3), 284–293. https://doi.org/10.1080/21553769.2015.1051243

Höll L, Behr J & Vogel RF. 2016. Identification and growth dynamics of meat spoilage microorganisms in modified atmosphere packaged poultry meat by MALDI-TOF MS. Food Microbiology, 60, 84–91. https://doi.org/10.1016/j.fm.2016.07.003

Lee KM, Runyon M, Herrman TJ, Phillips R & Hsieh J. 2015. Review of Salmonella detection and identification methods: Aspects of rapid emergency response and food safety. Food Control, 47, 264–276. https://doi.org/10.1016/j.foodcont.2014.07.011

Midorikawa Y, Nakamura S, Phetsouvanh R & Midorikawa K. 2014. Detection of Non-Typhoidal Salmonella Using a Mechanism for Controlling Hydrogen Sulfide Production. Open Journal of Medical Microbiology, 04(01), 90–95. https://doi.org/10.4236/ojmm.2014.41010

Momani W Al, Janakat S & Khatatbeh M. (2017). Bacterial contamination of table eggs sold in Jordanian markets. Pakistan Journal of Nutrition, 17(1), 15–20. https://doi.org/10.3923/pjn.2018.15.20

Prawesthirini S, Siswanto HP, Estoepangesti ATS, Effendi MH, Harijani N, de vries GC, Budiarto & Sabdoningrum EK. 2009. Analisa Kualitas Susu, Daging, dan Telur.

Pui CF, Wong WC, Chai LC, Tunung R, Jeyaletchumi P, Noor Hidayah MN, Ubong A, Farinazleen MG, Cheah YK & Son R. 2011. Salmonella: A foodborne pathogen. International Food Research Journal, 18(2), 465–473.

Ramadhani WM, Rukmi I & Jannah SN. 2020. Kualitas mikrobiologi daging ayam broiler di pasar tradisional Banyumanik Semarang. Jurnal Biologi Tropika, Mei, 3(1), 8–16.

Sartika D. 2012. Dari Limbah Domestik Dalam Menurunkan Cemaran Salmonella P38 Indigenous Pada Sosis , Susu , Dan Air. Intitut Pertanian Bogor.

Sartika D, Susilawati & Arfani G. 2016. Identifikasi cemaran salmonella sp. Pada ayam potong metode kuantifikasi tiga pasar tradisional dan dua pasar modern di kota bandar lampung. Teknologi Industri & Hasil Pertanian, 21(2), 89–96.

Saskiawan I, Sukarminah E, Lanti I, Marta H & Nabila P. 2017. Pemanfatan Ekstrak Jamur Tiram (Pleurotus spp ) pada Penyimpanan Daging Ayam pada Suhu Ruang (26oC). Jurnal Biologi Indonesia, 13(2), 279–287.

Scallan E, Hoekstra RM, Angulo FJ, Tauxe RV, Widdowson MA, Roy SL, Jones JL & Griffin PM. 2011. Foodborne illness acquired in the United States-Major pathogens. Emerging Infectious Diseases, 17(1), 7–15. https://doi.org/10.3201/eid1701.P11101

Schmutz C, Mäusezahl D, Jost M, Baumgartner A & Mäusezahl-Feuz M. 2016. Inverse trends of Campylobacter and Salmonella in Swiss surveillance data, 1988–2013. Eurosurveillance, 21(6), 1–9. https://doi.org/10.2807/1560-7917.ES.2016.21.6.30130

Selviana N. 2018. Identifikasi Bakteri Salmonella typhi pada Daging Ayam Potong di Pasar Tradisional Citra Niaga Jombang (Issue 21).

SNI 3924:2009 Mutu karkas dan Daging Ayam, Standar Nasional Indonesia i. 2009.

Wibisono FJ. 2014. Pengujian Kualitas Daging Sapi Dan Daging Ayam Di Pasar Dukuh Kupang Barat Kota Surabaya. VITEK : Bidang Kedokteran Hewan, 1–9.

Wibisono FJ. 2017. Deteksi Cemaran Salmonella Sp. pada Ikan Bandeng (Chanos chanos) di Pasar Ikan Sidoarjo. Jurnal Kajian Veteriner, 5(June), 1–10.

Wibisono FJ & Wibisono FS. 2020. Recognition, Counseling, and Monitoring the Importance of Higiene Sanitation Against Salmonellosis Disease in Cultivator Breeders Milkfish in Segorotambak, Sedati, Sidoarjo. IGKOJEI, 1(1), 14–20.

Wong L, Selvanathan EA & Selvanathan S. 2015. Modelling the meat consumption patterns in Australia. Economic Modelling, 49, 1–10. https://doi.org/10.1016/j.econmod.2015.03.002

Yanestria SM, Rahayu A & Atina A. 2021. Nilai ph dan deteksi salmonella sp. Daging sapi di pasar tradisional dan pasar modern di wilayah surabaya timur. Vitek : Bidang Kedokteran Hewan, 11(1), 25–28. https://doi.org/10.30742/jv.v11i1.72

Yulistiani R. 2010. Studi Daging Ayam Bangkai : Perubahan Organoleptik Dan Pola Pertumbuhan Bakteri Study of Un-slaughtered Chicken Carcass : Organoleptic Changes and Bacterial Growth Pattern. Jurnal Teknologi Pertanian, 11(1), 27–36.

Yuswananda NP. 2015. Identifikasi Bakteri Salmonella sp. pada Makanan Jajanan di Masjid Fathullah Ciputat tahun 2015. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Zelpina E, Walyani S, Niasono AB & Hidayati F. 2020. Dampak Infeksi Salmonella sp . Dalam Daging Ayam Dan Produknya Terhadap Kesehatan Masyarakat. Journal Of Health Epidemiology Adn Communicable Disease, 6(1), 25–34.