DEFAMASI IRIANA WIDODO MELALUI MISOGINI DAN DEFEMISME PEREMPUAN (KAJIAN LINGUISTIK FORENSIK)

Main Article Content

AGNES MARIA DIANA RAFAEL
Ngurah Indra Pradhana

Abstract

Abstract. The rise of defamation cases in Indonesia provides an entry point for forensic linguistic (one of linguistics branches) to solve all the legal cases related to language. For instance, the case of insult and defamation that was allegedly directed to Iriana Widodo through the choice of ironic dictions which referred to her physical appearance, her dressing style, and her communication style. This study aims to analyze in depth several texts that have been posted by several accounts on social media which are suspected in containing defamation isues against her. This study uses forensic linguistic analysis through a qualitative descriptive approach. The data in this research are some texts taken from social media accounts. Those texts went viral because they allegedly contained elements of defamation against her. To dissect each aspect as a means of discourse in each text, this study uses Halliday's social semiotic analysis. The results found that both texts contained insults containing physical insults (body shaming) and attacks on Iriana Widodo's honor as First Lady of the Indonesian Republic. The data in C.1 also contains attitude shaming which contains elements of misogyny towards women (in this case towards female prostitutes - specifically for data C.1). Meanwhile the data C.2 shows that the text used ironic figures of speech to indirectly insinuate Iriana Widodo's physical apperances and clothing style which is associated with household assistants (housemaids). The author of the text also used the dysphemism of prostitutes to attack Iriana Widodo (data C.2). Finally, data C.2 shows that the text maker attacks her by choosing ironic figures of speech.


Abstrak. Kasus defamasi atau pencemaran nama baik di Indonesia memberikan jalan masuk kepada salah satu cabang ilmu linguistik mutahir yaitu linguistik forensik untuk memecahkan kasus-kasus hukum yang berkaitan dengan bahasa. Kajian ini membahasa dugaan penghinaan dan pencemaran nama baik yang diduga ditujukan kepada Iriana Widodo melalui pemilihan diksi-diksi ironi yang merujuk pada penampilan fisik  Iriana Widodo,  gaya berbusananya, dan gaya berkomunikasinya. Tujuan utama kajian untuk menganalisis secara mendalam beberapa teks-teks yang telah diposting oleh beberapa akun di media sosial yang diduga mengandung defamasi terhadap Iriana Widodo. Kajian ini menggunakan pisau analisis linguistik forensik melalui pendekatan deskriptif kualitatif. Data pada penelitian ini adalah teks-teks yang di ambil di akun media sosial yang viral karena diduga mengandung unsur pencemaran nama baik kepada Iriana Widodo. Untuk membedah setiap aspek-aspek sebagai sarana wacana pada masing-masing teks, kajian ini menggunakan analisis semiotika sosial Halliday. Hasil penelitian menemukan kedua teks tersebut mengandung penghinaan yang bermuatan penghinaan fisik (body shaming) dan penyerangan terhadap kehormatan Iriana Widodo sebagai Ibu Negara RI. Data pada C.1  mengandung penghinaan perilaku (attitude shaming) yang bermuatan  unsur misogini terhadap perempuan (dalam hal ini terhadap pelacur perempuan- khusus untuk data C.1). Selain itu untuk data C.2 si aktor pembuat teks menggunakan majas ironi untuk menyindir secara tidak langsung fisik dan gaya berbusana (outfit) Iriana Widodo yang diasosiasikan dengan asisten rumah tangga (bibi atau pembantu rumah tangga). Si  pembuat teks juga mengunakan diksi disfemisme pelacur untuk menyerang Iriana Widodo (data C.2). Sedangkan data C.2 menunjukan pembuat teks menyerang dengan pemilihan majas ironi.

Article Details

How to Cite
[1]
A. M. D. RAFAEL and N. I. Pradhana, “DEFAMASI IRIANA WIDODO MELALUI MISOGINI DAN DEFEMISME PEREMPUAN (KAJIAN LINGUISTIK FORENSIK)”, hinef, vol. 3, no. 1, pp. 103–118, Jan. 2024.
Section
Articles