HUBUNGAN PERSEPSI AKSEPTOR KB DENGAN PEMILIHAN MKJP DI KELURAHAN TAHTUL YAMAN KOTA JAMBI TAHUN 2017

Authors

  • Triarsy Alami Poltekkes Kemenkes Medan
  • Diniyati Diniyati Poltekkes Kemenkes Medan
  • Indarmien Netty Poltekkes Kemenkes Medan

DOI:

https://doi.org/10.36911/pannmed.v14i1.559

Keywords:

Persepsi, akseptor KB, pemilihan MKJP

Abstract

Pertumbuhan penduduk di Indonesia berkisar antara 2,15% hingga 2,49% per tahun. Strategi dalam
pelayanan kontrasepsi yang dikembangkan saat ini adalah menggalakkan pemakaian Metode Kontrasepsi
Jangka Panjang (MKJP). Menurut Data Puskesmas Tahtul Yaman Kota Jambi jumlah akseptor KB IUD
sebanyak 0 akseptor, Suntik 23 akseptor, Pil 384 akseptor, Kondom 293 akseptor, Implant 54 akseptor,
MOP 0 akseptor dan MOW 0 akseptor. Cara kontrasepsi yang termasuk MKJP adalah IUD, Implant, MOW,
dan MOP. Berdasarkan 10 akseptor yang menggunakan kontrasepsi pil dan suntik ditanyakan pada saat
pengamilan data mengatakan tidak mau menggunakan IUD karena merasa takut, disamping itu belum
mendapat izin suami. Dampak pemakaian pil atau pun suntikan yang dipakai selama lebih 2 tahun akan
menimbulkan tekanan darah dan kenaikan berat badan (Sulistyawati, 2013 : 56). Penelitian ini merupakan
penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi
akseptor KB dengan pemilihan MKJP di Kelurahan Tahtul Yaman, populasi seluruh akseptor KB di
Kelurahan Tahtul Yaman sebanyak 754 akseptor, dengan jumlah sampel 90 responden dan sampel diambil
dengan teknik simple random sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai Desember 2017 dan
pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 21 sampai 28 Agustus 2017 dengan menggunakan lembar
pertanyaan (kuesioner), selanjutnya data dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebagian responden (35,56%) menggunakan MKJP, sebagian
(64,44%) responden menggunakan Non MKJP, sebagian (51,1%) responden memiliki persepsi kurang baik
tentang pemilihan MKJP, sebagian (48,9%) responden memiliki persepsi baik tentang pemilihan MKJP dan
hasil uji statistik diketahui bahwa p-value = 0,000 < 0,05, berarti ada hubungan yang bermakna antara
persepsi dengan pemilihan MKJP. Berdasarkan hasil penelitian masih ada ibu yang belum memakai KB
MKJP. Disarankan kepada Kelurahan Tahtul Yaman untuk meminta staf puskesmas memberi penyuluhan
lebih jelas lagi tentang pemakaian kontrasepsi khususnya IUD, Implan, dan sterilisasi laki-laki maupun
perempuan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan persepsi Akseptor KB dalam pemilihan MKJP.

Downloads

Published

01-11-2019