Studi Komparasi Pemanfaatan Bahan Pemantap Tanah Jenis Lateks dan Polyacrilamide (Pam) dalam Campuran Hydroseeding terhadap Pertumbuhan Vegetasi Jenis Rumput dan Cover Crop

  • Sri Yeni Mulyani Pusat Litbang Jalan dan Jembatan
Kata Kunci: Hydroseeding, Lateks, Polyacrylamid (PAM), Rhodes, Signal, Bermuda, PJ

Abstrak

Abstract. Hydroseeding is an alternative to traditional seed-sowing vegetative technology by mixing other ingredients such as tackifiers (soil amendment), fertilizers, mulch, water, or other materials sprayed using hydraulic pumps (Siswomartono, 1989). In general, the soil amendment used in the hydroseeding mixture is a type of polyacrilamide (PAM). The use of PAM in hydroseeding mixtures still has a deficiency of less stable soil aggregate bonds after being sprayed (dry) on the slope surface (Sunandar, 201). The soil aggregate bond is one of the factors that affect the soil resistance to erosion caused by rain water. Therefore, to answer these problems need to look for other adhesive materials that can bind aggregate soil to be better or stable. Latex is an alternative answer to the problem, however, the effect of latex on the growth of vegetation seeds in the hydroseeding mixture has not been studied. The purpose of this research paper is to compare the utilization of latex and polyacrilamide (PAM) in the mixture of hydroseeding to the growth of grass and cover crop vegetation. The research method used is RAK in time with 9 treatments, namely: PAM + grass seeds, latex + grass seeds bermuda, PAM + cover crop PJ, latex + cover crop seeds PJ, PAM + grass seeds rhodes, latex + grass seeds rhodes, PAM + grass seeds signal, latex + grass seeds signal and grass vetiver with 3 repetitions. The results showed an interaction between the combination of seeds and the soil amendment with time. In addition, this study shows that the use of Latex and PAM has no significant effect on growth. Therefore, hydroseeding technology using latex type feeding material is good enough to replace PAM

Keywords: Hydroseeding, Lateks, Polyacrylamid (PAM), Rhodes, Signal, Bermuda, PJ

Abstrak. Hydroseeding merupakan alternatif teknologi vegetatif penaburan benih secara tradisional dengan mencampurkan bahan lainnya seperti tackifier (bahan pemantap), pupuk, mulsa, air, atau bahan lainnya yang disemprotkan menggunakan pompa hidrolik (Siswomartono, 1989). Pada umumnya, bahan pemantap tanah yang digunakan dalam campuran hydroseeding adalah jenis bahan pemantap polyacrilamide (PAM). Penggunaan PAM dalam campuran hydroseeding masih memiliki kekurangan yaitu ikatan antar agregat tanah kurang stabil setelah disemprotkan (kering) pada permukaan lereng (Sunandar, 2015). Ikatan agregat tanah merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap ketahanan tanah terhadap erosi yang disebabkan oleh air hujan. Oleh karena itu, untuk menjawab permasalahan tersebut perlu dicari bahan perekat lain  yang mampu mengikat agregat tanah menjadi lebih baik atau stabil. Lateks merupakan salah satu alternatif jawaban permasalahan tersebut, namun demikian pengaruh lateks terhadap pertumbuhan biji vegetasi dalam campuran hydroseeding tersebut belum dikaji. Tujuan penulisan  makalah penelitian ini adalah membandingkan pemanfaatan bahan pemantap tanah jenis lateks dan polyacrilamide (PAM) dalam campuran hydroseeding terhadap pertumbuhan vegetasi jenis rumput dan cover crop. Metode penelitian yang digunakan adalah RAK in time dengan 9 perlakuan yaitu:  PAM +  biji rumput bermuda, lateks + biji rumput bermuda, PAM + cover crop PJ, lateks + cover crop PJ, PAM + biji rumput rhodes, lateks + biji rumput rhodes, PAM + biji rumput signal, lateks + biji rumput signal dan rumput vetiver dengan 3 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan adanya  interaksi antara kombinasi biji dan bahan pemantap dengan waktu. Selain itu penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Lateks dan PAM tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan. Untuk itu teknologi hydroseeding dengan menggunakan bahan pemantap jenis lateks cukup baik untuk menggantikan PAM

Kata Kunci: Hydroseeding, Lateks, Polyacrylamid (PAM), Rhodes, Signal, Bermuda, PJ

Diterbitkan
2018-10-29