PEMANFAATAN PEWARNA ALAM DALAM MENGHASILKAN KARYA FESYEN

Studi Kasus Produk Busana Casual Pria dan Wanita

Authors

  • Emilika Budi Lestari Sekolah Tinggi Desain Bali
  • Komang Ayu Niken Permatasari Institut Desain dan Bisnis Bali

DOI:

https://doi.org/10.35886/damoda.v4i2.512

Keywords:

limbah sintetis, pemanfaatan, pewarna alam, busana casual, industri fesyen

Abstract

Limbah sintetis (zat kimia) dari pewarnaan tekstil menjadi salah satu permasalahan yang masih dihadapi oleh masyarakat dan industri fesyen saat ini. peningkatan penggunaan pewarna sintetis menghasilkan limbah zat kimia berbahaya karena merupakan limbah yang paling sulit terurai pada pembuangan akhir yang berdampak pada kerusakan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Sehingga beberapa industri fesyen mulai memanfaatkan ekstrak tumbuhan sebagai bahan utama penghasil warna tekstil dalam menciptakan produk fesyen. Bahan yang digunakan dalam proses pewarnaan adalah bahan alami sehingga dapat terurai dengan baik pada pembuangan akhir. Jenis penelitian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui kegiatan kuisioner dan observasi lingkungan dan masyarakat melalui studi literatur. Tujuan dari penelitian ini bermaksud untuk mengetahui proses pewarnaan alami yang diterapkan dalam produk fesyen. Dari hasil penelitian yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan pewarna alam merupakan salah satu hal positif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Didukung dengan semakin banyaknya industri fesyen yang mulai beralih menggunakan pewarna alam dalam produk yang mereka hasilkan, serta adanya nilai-nilai positif yang terkandung seperti nilai fungsional, estetika, serta nilai ramah lingkungan. sehingga hal ini mengingkatnya antusiasme serta ketertarikan masyarakat untuk dalam menggunakan busana casual dari pemanfaatan pewarna alami sebagai busana dalam kegiatan sehari-hari.

References

[1] T. Prihatin and S. M. Kusumasari, “Perancangan Busana Casual Wanita Dari Bahan Jumputan Dipadu Bahan Lurik,” J. Socia Akad., vol. 6, no. 1, pp. 1–8, 2020, [Online]. Available: https://aks-akk.e-journal.id/jsa/article/view/53/30
[2] S. Sax, “Fashion Adalah Industri Paling Banyak Menghasilkan Polusi di Dunia,” 2018. https://www.vice.com/id/article/ywq8qm/fashion-adalah-industri-paling-banyak-menghasilkan-polusi-di-dunia (accessed Dec. 01, 2022).
[3] Ellen Macarthur Foundation, “A New Textiles Economy: Redesigning Fashion’s Future.” https://ellenmacarthurfoundation.org/a-new-textiles-economy (accessed Dec. 22, 2022).
[4] Debby Rakhmawati, “REMENDIASI LIMBAH PROSES PEWARNA NAPOL JEANS DENGAN SISTEM LUMPUR AKTIF MENGGUNAKAN BAKTERI INDIGENUS,” pp. 10–26, 2015, [Online]. Available: http://e-journal.uajy.ac.id/8626/3/2BL01195.pdf
[5] E. Septianti Putri and D. Widihastuti, “Pemanfaatan Daun Mimba Sebagai Zat Warna Alam Tekstil,” pp. 1–12, 2019, [Online]. Available: https://eprints.uny.ac.id/62973/
[6] Latifah Uswatun Khasanah, “Penelitian Kualitatif : Teknik Analisis Data Deskriptif,” wibesite, 2021. https://dqlab.id/penelitian-kualitatif-teknik-analisis-data-deskriptif (accessed Dec. 23, 2022).
[7] Krisnan, “8 Pengertian Penelitian Deskriptif Menurut Para Ahli,” wibesite, 2022. https://meenta.net/pengertian-penelitian-deskriptif/ (accessed Dec. 22, 2022).
[8] Om.makplus, “Pengertian Data Serta Definisi Data Menurut Para Ahli - Definisi dan Pengertian Menurut Ahli,” 2016. http://www.definisi-pengertian.com/2016/01/pengertian-data-definisi-menurut-ahli.html (accessed Dec. 22, 2022).
[9] T. Pujilestari, “Review: Sumber dan Pemanfaatan Zat Warna Alam untuk Keperluan Industri,” Din. Kerajinan dan Batik Maj. Ilm., vol. 32, no. 2, pp. 1–14, 2015, doi: 10.22322/dkb.v32i2.1365.
[10] V. A. Dihni, “Survey: Mayoritas Masyarakat Indonesia Memilih Gaya Simple untuk Tren Busana 2022,” wibesite databosk.com, 2022. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/03/15/survey-mayoritas-masyarakat-indonesia-memilih-gaya-simple-untuk-tren-busana-2022 (accessed Dec. 23, 2022).
[11] E. Amelia, Adriani, and Y. Idrus, “PERBEDAAN TEKNIK MORDANTING TERHADAP HASIL PENCELUPAN ZAT WARNA ALAM EKSTRAK DAUN KELADI HIAS (Philodendron) DENGAN MORDAN AIR TAPAI PADA BAHAN SUTERA,” Teach. Teach. Educ., vol. 12, no. 1, pp. 1–16, 2015, [Online]. Available: http://dx.doi.org/10.1080/01443410.2015.1044943%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.sbspro.2010.03.581%0Ahttps://publications.europa.eu/en/publication-detail/-/publication/2547ebf4-bd21-46e8-88e9-f53c1b3b927f/language-en%0Ahttp://europa.eu/.%0Ahttp://www.leg.st
[12] S. MARTALINDA, “Pengaruh Mordan Air Kelapa Pada Pencelupan Bahan Katun Menggunakan Ekstrak Umbi Temulawak (Curcuma Xanthorriza Roxb),” E-Journal Home Econ. Tour., vol. 2, no. 1, pp. 1–16, 2013.
[13] D. A. Yonanda, “Pengaruh Jenis Zat Fiksasi Terhadap Ketahanan Luntur Warna Pada Tekstil Katun, Sutera, Satin Menggunakan Zat Warna Biji Buah Durian (Durio zibethinus Murray),” Tugas Akhir Skripsi, vol. 6, no. 1, pp. 1–148, 2019.

Downloads

Published

2023-05-02

How to Cite

Lestari, E. B., & Permatasari, K. A. N. (2023). PEMANFAATAN PEWARNA ALAM DALAM MENGHASILKAN KARYA FESYEN: Studi Kasus Produk Busana Casual Pria dan Wanita. Jurnal Da Moda, 4(2), 53–64. https://doi.org/10.35886/damoda.v4i2.512