Ahok dalam Internet Meme (Analisis Semiotika Penggambaran Ahok sebagai Pemimpin dalam Internet Meme)

Brigitta Revia Sandy Fista

Abstract


Sosok Ahok banyak digambarkan dalam beragam media komunikasi baik media konvensional maupun media modern berbasis digital seperti meme di internet yang tersebar luas dalam masyarakat. Meme sendiri sebagai media komunikasi yang dikreasikan oleh individu bersifat sangat anonim, banyak digunakan oleh para pengguna internet, khususnya pengguna media sosial. Munculnya meme sebagai media pesan di berbagai media sosial kian menambah bahan bagi para netizen (internet citizen) – sebutan untuk para pengguna internet –yang kreatif untuk menciptakan pesan-pesan sosialnya. Dalam beberapa kasus, meme seringkali digunakan untu mengkomunikasikan pesan khusus dengan konsep humor atau sindiran. Penyajian konten tentang Ahok pun beragam, mulai dari sekedar sindiran tidak penting sampai problematika politik pun menjadi kajian meme. Dikemas dalam kajian konten yang sangat beragam dan tak terhitung jumlahnya, karakter Ahok yang kerap dikatakan kasar dan tak tahu sopan santun. Penelitian ini kemudian berfokus pada penggambaran Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam internet meme. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis semiotika C.S.Peirce. Didapatkan hasil bahwa Penggambaran Ahok sebagai pemimpin dalam internet meme adalah sang pemimpin yang terbiasa bertutur kasar tanpa tata karma, Ahok sebagai pemimpin yang sukar menghargai perasaan orang lain, bahkan Ahok pemimpin Tionghoa dan Kristen yang tak cukup pantas memimpin, masih menempel pada makna tanda di beberbapa internet meme yang telah dianalisis. Namun disisi lain, pada kumpulan teks di internet meme lainnya, Ahok digambarkan sebagai sosok yang berani, berkharisma, bertekad kuat, jujur, dan pantang mundur. Bahkan Ahok ditampilkan sebagai pemimpin yang sempat dirindukan karena prestasi kinerja dan keberhasilannya dalam memimpin.


Save to Mendeley


Keywords


Internet Meme; Semiotic; Representation; Governor

Full Text:

PDF

References


Aliansyah, M. R. (2017). Perjalanan panjang kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok. https://www.merdeka.com/peristiwa/perjalanan-panjang-kasus-dugaan-penistaan-agama-oleh-ahok.html

Budiman, K. (2011). Semiotika Visual : Konsep, Isu, dan Problem Ikonisitas. Jalasutra.

Christiany Juditha. (2015). Meme di Media Sosial: Analisis Semiotik Meme Haji Lulung. Pekommas, 18(2), 105–116.

Eriyanto. (2013). Analisis Framing. Kencana Prenada Media Group.

Haryatmoko. (2014). Etika Politik dan Kekuasaan. Kompas.

Ida, R., & Subiakto, H. (2012). Komunikasi, Politik, Media, dan Demokrasi. Kencana Prenada Media Group.

Keteng, A. M. (2014). Ahok: Saya Muak.

Kurniasih, N. (2016). Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 dalam Meme: Sebuah Analisa Isi Terhadap Meme-meme di Dunia Maya. Prosiding Seminar Nasional Dan Kebudayaan , Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik (FISIP) Universitas Padjadjaran, 3, 279–284.

Rizal. (2016). Lahan Bekas Kedutaan Besar Inggris. https://news.idntimes.com/indonesia/rizal/lahan-kedubes-inggris-tak-kunjung-dibeli-ahok-marahi-dinas-pertamanan-habis-habisan-1/full

Rudi, A. (2016). Pemprov DKI Akan Tetap Gusur Permukiman di Bidaracina meski Kalah di PTUN. http://megapolitan.kompas.com/read/2016/04/28/19275581/Pemprov.DKI.Akan.Tetap.Gusur.Permukiman.di.Bidaracina.meski.Kalah.di.PTUN

Santosa, A. (2017). AHOK : Hargaku adalah Nyawaku. PT Gramedia.

Sari, N. (2017). LBH Jakarta: Ahok Mungkin Pecahkan Rekor Penggusuran oleh Pemprov DKI. http://megapolitan.kompas.com/read/2017/04/13/13405181/lbh.jakarta.ahok.mungkin.pecahkan.rekor.penggusuran.oleh.pemprov.dki

Schifman, L. (2014). Memes In Digital Culture. Massachusetts Institute of Technology.

Sobur, A. (2015). Analisis Teks Media - Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing (7th ed.). PT Remaja Rosda Karya.




DOI: https://doi.org/10.33508/jk.v11i1.3824