Main Article Content

Abstract

A form of devotion of Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta to the community through the Mubaligh Hijrah Nasional (MHN) program is to produce a generation that is useful for society. The mosque was chosen as the location of the program, namely because the mosque is a building and institution that has a complex function in community service. The target of the MHN program is the congregation around the Darul Muttaqien Mosque Selomartani Kalasan Yogyakarta Special Region. The stages of implementing the MHN program are: preparation, socialization, implementation, monitoring and evaluation, and preparation of results reports. The results of the MHN program showed that the community felt that their spiritual needs were being met and encouraged the community to actively worship at the mosque through the programs that had been prepared.

Keywords

Mubaligh hijrah nasional, Community service

Article Details

How to Cite
Mutakin, M. D. (2023). Program Mubaligh Hijrah Nasional Santri Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. Kreativasi : Journal of Community Empowerment, 2(2), 206–221. https://doi.org/10.33369/kreativasi.v2i2.29746

References

  1. Afif, M. (2020). Fungsi Masjid Dalam Mengelola Dana Ziswah Sebagai Instrumen Pemberdayaan Ekonomi Umat. Journal of Islamic Economics and Philanthropy (JIEP). 03(2): 749- 772. https://doi.org/10.21111/jiep.v3i02.4580
  2. An Nahlawi, A.(1996). Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat. Jakarta: Gema Insani Press.
  3. Ayub, M. E. dkk. (1996). Manajemen Masjid. Jakarta : Gema Insani Press.
  4. Baasithurahim, G. A., & Zaki, I. (2020). Kesejahteraan Marbot Masjid Di Kota Surabaya Ditinjau Dari Perspektif Maqashid Syariah. Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan. 7(6): 1025-1035.
  5. Bahtiar, E. (2012). Mengembalikan Fungsi Masjid Sebagai Sentra Peradaban Umat Manusia. EMPIRIK: Jurnal Penelitian Islam. 5(2): 33-58. DOI: 10.34005/spektra.v1i1.1140
  6. BPS. (2015). Stastical Yearbook of Indonesia 2015, Jakarta: Badan Pusat Statistik Indonesia.
  7. Chanra. (2020). Problematika Manajemen Masjid al-Ikhlas di Desa Marlaung Kecamatan Ujung Batu Kabupaten Padang Lawas Utara. TADBIR. Jurnal Manajemen Dakwah, 2(1): 173-188. DOI: https://doi.org/10.24952/tad.v2i1.2561
  8. Dalmeri. (2014). Revitalisasi Fungsi Masjid Sebagai Pusat Ekonomi Dan Dakwah Multikultural. Jurnal Walisongo, 22(2): 3231-350. DOI: 10.21580/ws.22.2.269
  9. Gazalba, S. (1975). Masjid Pusat Ibadat dan Kebudayaan Islam. Jakarta: Pustaka Antara.
  10. Hasibuan, A. (2019). Potret Manajemen Masjid. Jurnal Tadbir, 1(2): 249-262. https://doi.org/10.24952/tad.v1i2.1919
  11. Hentika dan Wahyudiono, (2018).Peran Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Dalam Revitalisasi Manajemen Masjid Di Wilayah Banyuwangi. Jurnal MD. 4(1): 55-68. https://doi.org/10.14421/jmd.2018.41-04
  12. Hentika, N. P. (2016). Menuju Restorasi Fungsi Masjid: Analisis Terhadap Handicap Internal Takmir Dalam Pengembangan Manajemen Masjid. Jurnal MD. Edisi Juli-Desember. 161-177. https://doi.org/10.14421/jmd.2016.%25x
  13. Hidayat, A. (2014). Masjid Dalam Menyikapi Peradaban Baru. IBDA`: Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 12(1): 13–26. DOI: https://doi.org/10.24090/ibda.v12i1.432
  14. Jawahir dan Uyuni, (2019). Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Masjid (Studi Pada Masjid Besar Al Mahdy, Kel. Jatiranggon, Kec. Jatisampurna, Bekasi). Jurnal Spektra. 1(1): 36-43. DOI: 10.34005/spektra.v1i1.1140
  15. Khairuni, N., & Widyanto, A. (2018). Optimalisasi Fungsi Masjid Sebagai Sarana Pendidikan Islam Dalam Menyelesaikan Krisis Spiritual Remaja Di Banda Aceh. DAYAH: Journal of Islamic Education, 1(1): 78-84. doi:http://dx.doi.org/10.22373/jie.v1i1.2482.
  16. Kurniawan, S. (2014). Masjid Dalam Lintas Sejarah Umat Islam. Journal of Islamic Studies IAIN Pontianak. 4(2): 169-184.
  17. Pertiwi, R. R. (2008). Manajemen Dakwah Berbasis Masjid, Jurnal MD, 1(1): 53-74.
  18. Purnomo, H., Caroko, N., Hermawan, A., Ramadhan, C. S., Widodo, A. S., Samidjo, G. S., Nurjanah, A., & Prawoto, N. (2022). Muballigh Hijrah: Pendampingan Dakwah dan Pembelajaran Melalui Platform Anchor.FM. Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(3), 961. https://doi.org/10.20527/btjpm.v4i3.5883
  19. Saputra, A. dan Kusuma, B. M. A. (2017). Revitalisasi Masjid Dalam Dialektika Pelayanan Umat Dan Kawasan Perekonomian Rakyat. Al-Idarah, 1(1): 1-16. https://doi.org/10.22373/al-idarah.v1i1.1522
  20. Shihab, Q. (1996). Wawasan al-Quran. Jakarta: Mizan.
  21. Staf Perkaderan dan Alumni Mu’allimin. (2017). Buku Panduan Muballigh Hijrah Mu’allimin, Yogyakarta: Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta.
  22. SNI. (2004). Standar Nasional Indonesia No. 03-6981 Tahun 2004 Tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan Sederhana Tidak Bersusun Di Daerah Perkotaan.
  23. Ridwanullah, A. I., & Herdiana, D. (2018). Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Masjid. Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 12(1), 82–98. https://doi.org/10.15575/idajhs.v12i1.2396
  24. Rosadi, B. F. (2014). Masjid Sebagai Pusat Kebudayaan Islam. Jurnal An Nûr, 6(1): 127-148.
  25. Siswanto. (2005). Panduan Praktis Organisasi Remas, Jakarta Timur: Al-Kautsar.
  26. Yani, A. dkk. (2007). Panduan Mengelola Masjid. Jakarta: Pustaka Intermasa.
  27. Zuhairini. (1995). Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.