HUBUNGAN PERUBAHAN IKLIM DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

Penulis

  • Rojali Rojali Poltekkes Kemenkes Jakarta II Jakarta
  • Indah Restiaty Poltekkes Kemenkes Jakarta II Jakarta
  • Desembra Lisa Poltekkes Kemenkes Jakarta II Jakarta
  • Muhammad Dimas Setyadi Poltekkes Kemenkes Jakarta II Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.32382/sulo.v23i1.427

Abstrak

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia merupakan salah satu penyakit endemik dengan angka kesakitan yang angka kejadiannya cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020, menurut Profil Kesehatan Indonesia 2020, angka kejadian DBD di Indonesia mencapai 95.944 kasus. Jumlah kasus DBD di Kota Administrasi Jakarta Timur pada tahun 2021 tercatat sebanyak 925 kasus. Peningkatan kasus DBD disebabkan oleh faktor risiko yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit DBD, salah satu faktor risikonya adalah lingkungan fisik yaitu iklim. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui “Hubungan Perubahan Iklim dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun 2016-2021”. Rancangan penelitian ini menggunakan kajian ekologi yang menggunakan populasi sebagai unit analisis. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi gambaran iklim di Kota Administrasi Jakarta Timur tahun 2016-2021, mengidentifikasi gambaran kejadian DBD tahun 2016-2021, dan mengetahui hubungan perubahan iklim yaitu suhu, kelembaban, curah hujan , hari hujan, dan kecepatan kejadian DBD tahun 2016-2021. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji statistik regresi linier sederhana, diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan dengan tingkat korelasi sedang antara kelembaban relatif dan kecepatan dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun 2016. -2021. Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan kejadian DBD dan jika kecepatan rendah maka kejadian DBD juga akan meningkat. Mengingat adanya hubungan antara kedua variabel tersebut dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD), maka diharapkan adanya kerjasama lintas sektoral di bidang terkait mengenai pemantauan iklim dan pengendalian penyakit DBD di Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur guna mencegah terjadinya lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). di Kota Administrasi Jakarta Timur.

Kata kunci : Iklim, DBD, kelembaban relatif

Referensi

Aldrian, E., Karmini, M., & Budiman. (2011). Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. (2019). Peringatan dini Demam Berdarah Dengue (DBD) di DKI Jakarta.

Badan Pusat Statistik Kota Jakarta Timur. (2021). Statistik Daerah Kota Jakarta Timur 2021. Jakarta: CV. Nario Sari.

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. (2020). Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2020. Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2020.

Fauziah, N. (2018). Cuaca dan Iklim. Yogyakarta: Sentra Edukasi Media.

Febriasari, S. (2011). Perubahan Iklim dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Administrasi Jakarta Timur tahun 2000-2009. Skripsi. Universitas Indonesia.

Hasanah, & Susanna, D. (2019). Weather Implication for Dengue Fever in Jakarta, Indonesia 2008-2016. KnE Life Sci, volume 4(10), hal. 184-92.

Kemenkes RI. (2020, December 3). Data Kasus Terbaru DBD di Indonesia. Sehat Negeriku. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20201203/2335899/data-kasus-terbaru-dbd-indonesia/

Kemenkes RI. (2022). Profil Kesehatan Indonesia 2021.

Kementerian Kesehatan RI. (2021). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. Jakarta: Kemenkes.

Komaling, D., Sumampouw, O., & Sondakh, R. (2020). Determinan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2016-2018. J Public Heal Community Med, 1(1), hal.57-64.

Lahdji, A., & Putra, B. (2019). Hubungan Curah Hujan, Suhu, Kelembaban dengan Kasus Demam Berdarah Dengue di Kota Semarang. Syifa’ Med J Kedokt Dan Kesehat, volume 8(1), hal.46.

Morgenstern, H. (1995). Ecologic Studies in Epidemiology: Concepts, Principles, and Methods. Concepts, Principles, and Methods. Annu Rev Public Heal, 16, 2–61.

Nisa, A. (2018). Korelasi Antara Faktor Curah Hujan Dengan Kejadian DBD Tahun 2010-2014 Di Kabupaten Karanganyar. Ikesma, volume 14(1), hal.25.

Pascawati, N., Satoto, T., Wibawa, T., Frutos, R., & Maguin, S. (2019). Dampak Potensial Perubahan Iklim terhadap Kejadian Demam Berdarah di Jawa Barat. Balaba J Litbang Pengendali Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, 15, hal.49-60.

Putri, D., Triwahyuni, T., Husna, I., & Sandrawati, S. (2020). Hubungan Faktor Suhu dan Kelembaban Dengan Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bandar Lampung. J Anal Kesehat, volume 9(1), 17.

Raksanagara, A., & Arisanti, N. (2015). Dampak Perubahan Iklim terhadap Kejadian Demam Berdarah di Jawa Barat. Jurnal Sistem Kesehatan, 1(1).

Sari, M., & Ridza, F. W. N. (2021). Studi Ekologi Faktor Pejamu, Kondisi Fisik Hunian dan Pneumonia pada Balita Provinsi Jawa Barat Tahun 2014-2017: Ecological Study : Host, Physical Conditions Factors and Pneumonia in Toddlers in West Java Province 2014-2017. Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal, 12(1), Article 1. https://doi.org/10.51888/phj.v12i1.54

Septian, A., Anwar, M., & Marsum, M. (2017). Studi Korelasi Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kabupaten Banyumas Tahun 2010-2015. Bul Keslingmas, volume 36(3), hal.230-7.

Soedarto. (2012). Demam Berdarah Dengue. Jakarta: CV Agung Seto.

Syamsir, & Andi, D. (2018). Analisis Spasial Efektivitas Fogging Di Wilayah Kerja Puskesmas Makroman, Kota Samarinda. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (Jnik), volume 1(2).

Yulidar, & Dinata, A. (2016). Rahasia Daya Tahan Hidup Nyamuk Demam Berdarah. Yogyakarta: Deepublish.

Diterbitkan

2024-01-01