BAHAN BAKAR CO-FIRING DARI BATUBARA DAN BIOMASSA TERTOREFAKSI DALAM BENTUK BRIKET (SKALA LABORATORIUM)

Penulis

  • Suganal Suganal Puslitbang tekMIRA - KESDM
  • Gandhi Kurnia Hudaya Puslitbang tekMIRA - KESDM

DOI:

https://doi.org/10.30556/jtmb.Vol15.No1.2019.971

Kata Kunci:

batubara, biomassa, torefaksi, komposisi adonan briket

Abstrak

Energi berasal dari biomassa berperan cukup strategis dan menduduki urutan ke 3 pasokan energi primer nasional, yaitu sebesar 20,06 % atau 307.346.838 BOE. Urutan pertama dan kedua masih dipasok oleh minyak bumi dan batubara yang berupa energi fosil tidak terbarukan. Sementara itu produksi batubara cukup besar namun belum diimbangi oleh pemanfaatan di dalam negeri yang baru sebesar 20 % dari kapasitas produksinya. Industri secara global sebagai konsumen energi yang besar telah mulai memanfaatkan batubara dan biomassa melalui sistem pembakaran co-firing sebagai upaya pemanfaatan sistem energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Pemanfaatan biomassa bersama batubara acapkali memerlukan peningkatan kualitas biomassa tersebut di antaranya melalui sistem torefaksi. Dalam rangka optimasi pemanfaatan kombinasi batubara–biomassa untuk industri nasional telah diidentifikasi komposisi dan jenis biomassa dalam bentuk briket batubara–biomassa tertorefaksi yang memenuhi kriteria bahan bakar industri. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 70 % batubara, 25 % batang singkong tertorefaksi dan 5 % tepung tapioka sebagai bahan pengikat merupakan komposisi adonan briket ideal ditinjau dari nilai kalor dan kadar abu sebagai bahan bakar untuk pembangkitan energi termal dengan harapan akan berdampak pada pengurangan emisi terutama CO2 sekaligus merupakan upaya pemanfaatan sumber energi terbarukan dan mengurangi energi fosil tidak terbarukan.

Biografi Penulis

Suganal Suganal, Puslitbang tekMIRA - KESDM

suganal

peneliti utama

puslitbangtek Minerba

Referensi

Adekunle, J., Ibrahim, J. and Kucha, E. (2015) ‘Proximate and ultimate analyses of biocoal briquettes of Nigerian’s Ogboyaga and Okaba sub-bituminous coal’, British Journal of Applied Science & Technology, 7(1), pp. 114–123. doi: 10.9734/BJAST/2015/15154.

BP (2017) BP Statistical Review of World Energy 2017. 66th Ed. BP. Available at: https://www.bp.com/content/dam/bp-country/de_ch/PDF/bp-statistical-review-of-world-energy-2017-full-report.pdf.

Crnogaca, B. (2017) ‘Torrefaction as a process for biomass conversion into biocoal’, Tehnika, 72(3), pp. 323–327. doi: 10.5937/tehnika1703323C.

Daulay, B. (2017) ‘Perkembangan industri batu bara Indonesia’, in Daulay, B., Kadapi, M., and Hartiningsih, R. W. (eds) Teknologi Pemanfaatan Batubara Indonesia. Jakarta: LIPI Press, pp. 15–37.

Department for Environment; Food and Rural Affairs (2007) UK biomass strategy. London: Crown. Available at: http://www.globalbioenergy.org/uploads/media/0705_Defra_-_UK_Biomass_Strategy_01.pdf.

Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (2018) Laporan kinerja 2017. Jakarta: Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara. Available at: https://www.minerba.esdm.go.id/library/content/file/28935-Lakin dan PK 2017/1c91c16e25684db9d5039a874a6748e82018-04-11-10-12-42.pdf.

Faizal, M. (2017) ‘Utilization biomass and coal mixture to produce alternative solid fuel for reducing emission of green house gas’, International Journal on Advanced Science, Engineering and Information Technology, 7(3), p. 950. doi: 10.18517/ijaseit.7.3.2474.

Hermawati, W., Mahmudi, Maulana, I., Rosaira, I. and Alamsyah, P. (2013) Sumber daya biomassa: Potensi enengi Indonesia yang terabaikan. Bogor: IPB Press.

Himawanto, D. A. (2013) ‘Karakteristik mekanik briket biocoal yang dihasilkan dari mesin pembriket tipe screw’, Jurnal Teknik Mesin, 21(1), pp. 40–44. Available at: http://journal.um.ac.id/index.php/teknik-mesin/article/view/3692.

Lestari, D., Asy’ari, M. A. and Hidayatullah, R. (2016) ‘Geokimia batubara untuk beberapa industri’, Jurnal POROS TEKNIK, 8(1), pp. 48–54. doi: 10.31961/porosteknik.v8i1.381.

Maciejewska, A., Veringa, H., Sanders, J. and Peteves, S. D. (2006) Co-firing biomass with coal : Constrains and role of biomass pre treatment. Luxembourg: European Communities. Available at: http://www.canadiancleanpowercoalition.com/files/7712/8330/1763/BM2 - EUR22461EN.pdf.

Mehmood, S., Reddy, B. V. and Rosen, M. A. (2012) ‘Energy analysis of a biomass co-firing based pulverized coal power generation system’, Sustainability, 4(4), pp. 462–490. doi: 10.3390/su4040462.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (2006) Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2006 tentang Pedoman pembuatan dan pemanfaatan briket batubara dan bahan bakar padat berbasis batubara. Indonesia. Available at: http://psdg.geologi.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/permen-esdm-47-2006.pdf.

Ministry of Energy and Mineral Resources (2017) Handbook of energy & economic statistics of Indonesia 2017. Jakarta: Ministry Of Energy and Mineral Resources Republic of Indonesia. Available at: https://www.esdm.go.id/assets/media/content/content-handbook-of-energy-economic-statistics-of-indonesia-2017-.pdf.

Oladunmoye, O. O., Aworh, O. C., Maziya-Dixon, B., Erukainure, O. L. and Elemo, G. N. (2014) ‘Chemical and functional properties of cassava starch, durum wheat semolina flour, and their blends’, Food Science & Nutrition, 2(2), pp. 132–138. doi: 10.1002/fsn3.83.

Onukak, I., Mohammed-Dabo, I., Ameh, A., Okoduwa, S. and Fasanya, O. (2017) ‘Production and characterization of biomass briquettes from tannery solid waste’, Recycling, 2(4), p. 17. doi: 10.3390/recycling2040017.

Prakobboon, N. and Vahdati, M. (2013) ‘Review of the potensia for co-firing of cassava rhizome for generating heat and power in cassava based bio ethanol plant in Thailand’, International Journal of Biomass & Renewables, 2(2), pp. 14–22. Available at: http://ijbr.utp.edu.my/uploads/34_111_4yc3f13-12-30.pdf.

Rismayani, S. and Sjaifudin, A. (2011) ‘Pembuatan bio-briket dari limbah sabut kelapa dan bottom ash’, Arena Tekstil, 26(1), pp. 47–54.

dos Santos, R. L., Freire, F. J., da Rocha, A. T., da Silva, J. A. A., Tavares, J. A., de Sousa Ferreira, E. G. B. and de Oliveira, E. C. A. (2015) ‘Elephant grass (Pennisetum purpureum Schum.) biomass production as promising alternative source of energy in Brazil’s semiarid area using gypsum’, Australian Journal of Crop Science, 9(11), pp. 1082–1088. Available at: http://www.cropj.com/santos_9_11_2015_1082_1088.pdf.

Siritheerasas, P., Chunniyom, C. and Sethabunjong, P. (2008) ‘Combustion of moist coal briquettes’, Chiang Mai Journal Science, 35(1), pp. 35–42. Available at: http://www.thaiscience.info/Journals/Article/CMJS/10905716.pdf.

Speight, J. G. (2013) The chemistry and technology of coal. 3rd Ed. CRC Press.

Suganal (2017) ‘Pembuatan briket batubara’, in Daulay, B., Kadapi, M., and Hartiningsih, R. W. (eds) Teknologi Pemanfaatan Batubara Indonesia. Jakarta: LIPI Press, pp. 265–282.

Sui, J., Xu, X., Zhang, B., Huang, C. and Lv, J. (2013) ‘A mathematical model of biomass briquette fuel combustion’, Energy and Power Engineering, 05(04), pp. 1–5. doi: 10.4236/epe.2013.54B001.

Surono, U. B. (2010) ‘Peningkatan kualitas pembakaran biomassa limbah tongkol jagung sebagai bahan bakar alternatif dengan proses karbonisasi dan pembriketan’, Jurnal Rekayasa Proses, 4(1), pp. 13–18. doi: 10.22146/jrekpros.570.

Syamsiro, M. (2016) ‘Peningkatan kualitas bahan bakar padat biomassa dengan proses densifikasi dan torrefaksi’, Jurnal Mekanika dan Sistem Termal, 1(1), pp. 7–13. Available at: http://e-journal.janabadra.ac.id/index.php/JMST/article/view/SYAMSIRO.

Venter, P. and Naude, N. (2015) ‘Evaluation of some optimum moisture and binder conditions for coal fines briquetting’, Journal of the Southern African Institute of Mining and Metallurgy, 115(4), pp. 329–333. doi: 10.17159/2411-9717/2015/v115n4a9.

Wibowo, S., Laia, D. P. ., Khotib, M. and Pari, G. (2017) ‘Karakterisasi Karbon pellet campuran rumput gajah (pennisetum purpureum scumach) dan tempurung nyamplung (calophyllum inophyllum linn)’, Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 35(1), pp. 73–82. Available at: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/2520.

Wijayapala, W. D. A. S. and Mudunkotuwa, S. R. H. (2016) ‘Co-firing of biomass with coal in pulverized coal fired boilers at Lakvijaya Power Plant: A case study’, Engineer: Journal of the Institution of Engineers, Sri Lanka, 49(3), p. 33. doi: 10.4038/engineer.v49i3.7074.

Winaya, S., Susila, I. N. D. and Agung, I. B. (2010) ‘Co-firing system fludized bed berbahan bakar batubara dan ampas tebu’, Jurnal Energi dan Manufaktur, 4(2), pp. 180–188.

Zanjani, N. G., Moghaddam, A. Z. and Dorosti, S. (2014) ‘Physical and chemical properties of coal briquettes from biomass-bituminous blends’, Petroleum & Coal, 56(2), pp. 188–195. Available at: http://www.vurup.sk/wp-content/uploads/dlm_uploads/2017/07/pc_2_2014_moghaddam_285_re.pdf.

Unduhan

Diterbitkan

2019-01-30

Cara Mengutip

Suganal, S. dan Hudaya, G. K. (2019) “BAHAN BAKAR CO-FIRING DARI BATUBARA DAN BIOMASSA TERTOREFAKSI DALAM BENTUK BRIKET (SKALA LABORATORIUM)”, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 15(1), hlm. 31–48. doi: 10.30556/jtmb.Vol15.No1.2019.971.

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >>