Hubungan Status Sosial Ekonomi dengan Indeks Massa Tubuh Anak

  • Silmi Nur Husnayaini Prodi Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Bandung
  • Suliadi
Keywords: Analisis Tabel Kontingensi, Status Sosial Ekonomi, Indeks Massa Tubuh

Abstract

Abstract. Association measure is a statistic that can be used to measure relationship between two variables. There are various methods to assess the association between paired data variables IS usually designed for one particular type of measurement scale. Two numerical variables can use Pearson correlation. Two ordinal variables can use Spearman's Rank correlation or Kendall . However, if both variables are categorical (ordinal and nominal), then contingency table analysis can be used. In this study, we applied contingency table analysis in looking at the relationship between socioeconomic status and children's Body Mass Index based on data from Kober Nuurul Falaah. Several characteristics of socioeconomic status were studied, namely parents' education and parents' occupation and family income. It was found that there was no significant relationship between socioeconomic characteristics and children's BMI.

Abstrak. Ukuran asosiasi merupakan statistik yang dapat digunakan untuk mengukur keerataan hubungan di antara dua variabel. Terdapat berbagai metode untuk meninjau asosiasi antara variabel data berpasangan. Namun, suatu metode asosiasi biasanya dirancang untuk satu jenis skala pengukuran tertentu. Dua variabel numerik dapat menggunakan korelasi Pearson. Dua variabel ordinal dapat menggunakan korelasi Rank Spearman atau Kendall . Namun, jika kedua variabel berskala kategorik (ordinal dan nominal), maka dapat menggunakan analisis tabel kontingensi. Dalam penelitian ini, kami menerapkan analisis tabel kontingensi dalam melihat hubungan status sosial ekonomi dengan Indeks Massa Tubuh anak berdasarkan data dari Kober Nuurul Falaah. Beberapa karakteristik status sosial ekonomi yang diteliti, yaitu pendidikan orang tua dan pekerjaan orang tua serta pendapatan keluarga. Diperoleh hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara karakteristik sosial ekonomi dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) anak secara signifikan.

References

Agresti, A. (2019). An Introduction to Categorical Data Analysis (D. J. Balding, N. A. C. Cressie, G. M. Fitzmaurice, G. H. Givens, H. Goldstein, G. Molenberghs, D. W. Scott, A. F. M. Smith, & R. S. Tsay, Eds.; 3rd ed.). John Wiley & Sons, Inc. http://www.wiley.com/go/wsps.

Baak, M., Koopman, R., Snoek, H., & Klous, S. (2020). A New Correlation Coefficient between Categorical, Ordinal and Interval Variables with Pearson Characteristics. Computational Statistics and Data Analysis, 152. https://doi.org/10.1016/j.csda.2020.107043.

Ginting, E. S. B. (2018). Hubungan Karakteristik Anak dan Sosial Ekonomi dengan Tinggi Badan dan Status Gizi Murid Sekolah Taman Kanak-Kanak di Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang. Politeknik Kesehatan Medan.

Myrnawati, & Anita. (2016). Pengaruh Pengetahuan Gizi, Status Sosial Ekonomi, Gaya Hidup, dan Pola Makan terhadap Status Gizi Anak. Jurnal Pendidikan Usia Dini, 10, 213–232.

Novebrianti, A. (2022). Hubungan Asupan Zat Gizi dan Pendapatan Keluarga dengan Status Gizi pada Anak SD Negeri 120 Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2022. Politeknik Kesehatan Bengkulu.

Paulina Rorong, A. (2019). Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Keluarga dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Kelurahan Bailang Kecamatan Bunaken Kota Manado. Jurnal KESMAS, 8, 15–21.

Peraturan Menteri Kesehatan RI, Pub. L. No. Nomor 2 (2020).

Azizah, N. (2023). Pemodelan Spatial Autoregressive (SAR-X) pada Perkawinan Usia Anak di Indonesia. Jurnal Riset Statistika, 1–10. https://doi.org/10.29313/jrs.v3i1.1643

Published
2023-08-02