Eliminasi Produk Cacat dengan Pendekatan Six Sigma pada Aliran Produksi Buku

  • Liya Adriyani Hatlessy 10070215009 Teknik Industri
  • Chaznin R Muhammad Teknik Industri
  • Reni Amaranti Teknik Industri
Keywords: Defect, Sigma, Fishbone

Abstract

Abstract. PT.Thursinah Mediana Utama, a company in the field of publishing and printing student textbooks, faces issues related to defects. The research identifies four types of defects: dirty books, wrinkled book pages, tears, and uneven coloring. The study aims to eliminate these defects, ensuring they do not reoccur and thereby improving production outcomes. The Six Sigma methodology, employing the DMAIC framework (Define, Measure, Analyze, Improve, Control), is used in this process. The Define stage focuses on identifying issues through the creation of an Operational Process Chart (OPC) and a SIPOC diagram. In the Measure stage, defect levels are quantified by calculating the Defects Per Million Opportunities (DPMO). The Analyze stage utilizes a fishbone diagram to understand the causes and effects of defects. Improvements are implemented in the Improve stage to eliminate root causes of defects. Finally, the Control stage ensures ongoing performance control to prevent the recurrence of defects. The calculated DPMO value of 22,377 indicates a need for improvement, which is addressed through an analysis based on the fishbone diagram.

Abstrak. PT.Thursinah Mediana Utama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri penerbitan dan percetakan buku ajar siswa, perusahaan ini memiliki permasalahan yaitu mgenai kecacatan, terdapat 4 jenis kecacatan dalam penelitian ini ditemukan kecacatan berupa buku kotor, kertas buku berkeriput, sobek, dan warna tidak merata. Penelitian ini dilakuakan untuk menghilangakan kecacatan agar kecacatan tidak muncul lagi dan dapat meningkatkan hasil produksi. Penggunaan metode six sigma dengan konsep DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Pada tahap define digunakan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi dengan membuat OPC dan diagram SIPOC, selanjutnya ditahap measure digunakan untuk mengetahui tingkat kecacatan yang ada dengan menghitung DPMO. Tahap analyze digunakan untuk mengetahui sebab dan akibat dari kecaatan itu terjadi dengan menggunakan diagram fishbone. Tahap Improve digunakan untuk dan menghilangkan penyebab dari defect. Ditahap terakhir yaitu tahap Control digunakan untuk mengontrol kinerja agar kecacatan tidak muncul lagi. Nilai kecacatan dari perhitungan DPMO didapat nilai 22,377 maka dilakukan perbaikan dengan analisis dari fishbone.

References

Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Depok : Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
E. Wood, Buffa. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi keenam Jilid kedua. Jakarta: Erlangga.
Garvin, D. A. (1987). Managing Quality. New York: The Free Press.
Gasperz, Vincent. 2007. Total Quality Management. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama
Gaspersz, Vincent. 2007. Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
George. 2002. Lean Six Sigma For Service. MC Graw Hill.
Hines dan Taylor. (2000). Going Lean, Lean Enterprise Research Center.
Nasution, M. N. (2005). Manajemen Mutu Terpadu: Total Quality Management, Edisi Kedua, Ghalia Indonesia, Bogor.
Mizuno, Shigeru. 1994. Pengendalian Mutu Perusahaan Secara Menyeluruh. (Diterjemahkan oleh : T. Hermaya). Pustaka Binaman Presindo: Jakarta.
Purnomo, H. 2003, Pengantar Teknik Industri, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sutalaksana, dkk. 2006. Teknik Perancangan Sistem Kerja. ITB.Bandung.
Tjiptono. (2003). Total Quality Management, Edisi Revisi, Andi, Yogyakarta
Juran, J.M. 1993. Quality Planning and Analysis, 3rd Edition. MC-Graw Hill Book Inc. New York
Published
2024-02-09