Perilaku Seksual dan Persepsi terhadap Risiko Penularan IMS dan HIV/AIDS pada Pedagang Perempuan di Pasar Tradisional Terbesar di Bali, Indonesia

Authors

  • Luh Gede Pradnyawati Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa
  • Ni Made Diaris UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar
  • Ni Made Umi Kartika Dewi UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.25078/jyk.v7i1.3183

Keywords:

Perilaku Seksual, Persepsi, IMS, HIV/AIDS, IMS dan HIV/AIDS, Pedagang

Abstract

Perilaku seksual berisiko dan pencegahannya lebih banyak dilakukan pada kelompok populasi berisiko tinggi padahal laporan dari layanan IMS dan HIV/AIDS menunjukkan adanya perilaku berisiko pada populasi dengan risiko lebih rendah seperti pedagang perempuan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui secara mendalam perilaku seksual berisiko dan pencegahan IMS dan HIV/AIDS pada pedagang perempuan di pasar tradisional terbesar di Bali. Penelitian ini menggunakan metode studi eksploratif dengan menggunakan pendekatan mix-methods quantitative prelimenary pada pedagang perempuan di Pasar Badung Kota Denpasar. Survei dengan quota sampling melibatkan 100 responden dan wawancara mendalam pada 20 responden pemilik dagang, asisten dagang dan buruh dagang yang dipilih secara purposive dilakukan pada bulan Oktober. Data kuantitatif dianalisis secara deskriptif sedangkan data kualitatif dianalisis dengan pendekatan tematik. Hasil survei menunjukkan 60% dari responden tidak merasa berisiko tertular IMS dan HIV/AIDS meskipun ditemukan 22% dari responden melakukan hubungan seksual berganti pasangan dalam setahun terakhir. Terkait perilaku pencegahan hanya 41% yang memakai kondom pada saat berhubungan seks terakhir dengan pasangan bukan suami. Analisis hasil wawancara mendalam menemukan hubungan seksual dengan pasangan bukan suami dilakukan berdasarkan hubungan suka sama suka tanpa meminta atau mengharapkan imbalan. Terdapat juga perilaku hubungan seks dengan menerima hadiah untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi. Kedua perilaku tersebut tidak diikuti dengan perilaku pencegahan memakai kondom, hal ini sesuai dengan persepsi rendahnya risiko hubungan seksual yang dilakukan karena hingga waktu penelitian tidak menunjukkan gejala dan tanda kesakitan. Meskipun tidak terlalu besar, terdapat perilaku seksual berisiko di kalangan perempuan pedagang Pasar Badung akibat hubungan seksual dengan pasangan bukan suami tanpa menggunakan kondom. Diperlukan program edukasi pencegahan dan layanan IMS dan HIV/AIDS dengan seting populasi umum.

References

Abhinaja W, Astuti AS.(2013). Pengetahuan, Sikap Ibu Rumah Tangga Mengenai Infeksi Menular Seksual Termasuk HIV/AIDS Serta Perilaku Pencegahannya Di Kelurahan Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan. Community Health (Bristol); I: 218–228.

Akwara PA, Madise NJ, Hinde A. (2015). Perception of Risk of HIV/AIDS and Sexual Behaviour in Kenya. J Biosoc Sci ; 385–411.

Chatterjee N, Hosain GMM. (2006). Perceptions of Risk and Behaviour Change for Prevention of HIV among Married Women in Mumbai, India. J Heal Popul NUTR ; 24: 81–88.

Dewi, D. M. S. K., Wulandari, L. P. L., & Karmaya, I. N. M. (2013). Kerentanan perempuan terhadap penularan IMS dan HIV: gambaran perilaku seksual berisiko di Kota Denpasar. Public Health and Preventive Medicine Archive, 1(1), 13-18.

Hargono A, Tjipto BW, Roosihermiati B. (2012). Kajian Kebijakan Penggunaan Data Pap-Smear Ibu Rumah Tangga dalam Surveilans Infeksi Menular Seksual pada Kelompok Risiko Rendah. Bul Penelit Sist Kesehat ; 15: 381–389.

Johnson AM, Mercer CH, Erens B, et al. (2001). Sexual behaviour in Britain : partnerships , practices , and HIV risk behaviours. Lancet ; 358: 1835–1842.

Kesehatan D. (2017). Data P2M Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2016.

Khosidah A, Purwanti S. (2014). Persepsi Ibu Rumah Tangga Tentang Voluntarry Councelling and Testing (VCT) terhadap Perilaku Pencegahan HIV-AIDS. J Ilm Kebidanan 2014; 5: 67–78.

Pradnyawati et al. (2019). Sexual Behaviours for Contracting Sexually Transmitted Infections and HIV at Badung Traditional Market, Bali. Jurnal Kesehatan Masyarakat KEMAS. 14 (3) (2019) 340-346.

Pradnyawati et al. (2022). Risky sexual behavior and prevention of STIs in female merchants based on behavioral theory of health belief model: an exploratory study in Denpasar city, Bali. Journal of International Surgery and Clinical Medicine (JISCM) , Volume 2, Number 1: 26-30.

Pradnyawati dan Cahyawati. (2019). Pemberdayaan Perempuan di Pasar Sindhu Sanur, Kota Denpasar untuk Pencegahan IMS dan HIV/AIDS. Community Services Journal (CSJ), 1(2) , 74-78.

Purnamawati D. (2013). Perilaku Pencegahan Penyakit Menular Seksual di Kalangan Wanita Pekerja Seksual Langsung. J Kesehat Masy Nas; Volume 7.

Prata BN, Morris L. (2015). Relationship Between HIV Risk Perception And Condom Use : Evidence from a Population-Based Survey in Mozambique. Guttmacher Inst ; 32: 192–200.

WHO. (2013). Report on global sexually transmitted infection surveillance 2013.

Wulandari, S. P. (2003). Kajian Penyakit Menular Seksual Pada Pekerja Seks Komersial Dengan Metode Regresi Poisson Di Lokalisasi Dolly-Jarak Surabaya.

Johnson AM, Mercer CH, Erens B, et al. (2001). Sexual behaviour in Britain : partnerships , practices , and HIV risk behaviours. Lancet ; 358: 1835–1842.

Published

2024-03-31

Issue

Section

Abstract viewed = 0 times