Kearifan Lokal dalam Pengobatan Tradisional Masyarakat Desa Lumbungsari Kec. Lumbung Kabupaten Ciamis

Eka Kurnia Firmansyah

Abstrak


Pengobatan tradisional merupakan perwujudan suatu tatanan kearifan lokal di antaranya untuk menjaga keseimbangan hidup. Fokus dan tujuan penelitian ini adalah inventarisasi pengobatan tradisional yang digunakan oleh masyarakat Desa Lumbungsari, mendeskripsikan bentuk penggunaan dan manfaat pengobatan tradisional, dan memetakan potensi bagi pengembangan manfaat pengobatan tradisional.  Kini pengobatan tradisional ini digencarkan penggunaannya oleh masyarakat karena lebih mudah dijangkau, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkan efek samping dan masih bisa dicerna oleh tubuh. Metode penelitian yang digunakan bersandar pada pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengobatan Tradisional Herbal di Kecamatan Lumbung memiliki beragam jenis pengobatan di antaranya: 1. Pengobatan Hikmah, 2. Pengobatan Menggunakan Jasa Paraji, 3. Pengobatan Tradisional Menggunakan Jasa Pijat, dan 4. Pengobatan Tradisional Menggunakan Herbal. Simpulan penelitian ini adalah penggunaan pengobatan tradisional, baik sebagai obat maupun tujuan lain cenderung meningkat, terlebih dengan adanya isu back to nature serta krisis berkepanjangan yang mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat. Obat tradisional dan tanaman obat banyak digunakan masyarakat menengah ke bawah terutama dalam upaya preventif, promotif, dan rehabilitatif.

Kata Kunci


Kearifan Lokal, Pengobatan Tradisional, Kesehatan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Argadipraja, R. Duke. (1992). Babad Panjalu Galur Raja-raja Tatar Sunda. Bandung: Mekar Rahayu. Atlas Indonesia & Dunia Edisi 33 Propinsi di Indonesia. (2000). Jakarta. Pustaka Sandro. Ayatrohaedi. (2005). Sundakala: Cuplikan Sejarah Sunda Berdasarkan Naskah-naskah “Panitia Wangsakerta” dari Cirebon. Jakarta: Pustaka Jaya. Depkes RI. (2004). Farmakognosi. Jakarta. Pusdiknakes. Ekadjati, Edi S. (1977). Wawacan Sajarah Galuh. Bandung: EFEO. Ekadjati, Edi S. (2005). Polemik Naskah Pangeran Wangsakerta. Jakarta: Pustaka Jaya. Hartatik, Sri. (2011) . Herbal dan Pijat Refleksi. Surabaya. Bintang Usaha Jaya. Hidayat, Yayat. Mengenal Warisan Kerajaan Panjalu. Artikel Majalah Misteri Edisi 20 Peb – 04 Mar 2010. Iskandar, Yoseph (1997). Sejarah Jawa Barat: Yuganing Rajakawasa. Bandung: Geger Sunten. Sazzaki, Ridia. (2011). Resep Obat Herbal dan Pijat Refleksi. Jakarta. Bintang Indonesia. Suganda, Her. Situ Lengkong dan Nusalarang, Wisata Alami yang Islami. Artikel Harian Kompas, 21 Juni 2003. Suganda, Her. Naskah Sunda Kuno Antara Sejarah dan Nilai Sakral. Artikel Harian Kompas, 24 Mei 2008. Suhendar, R, Hendar. (2007). Sang Hyang Borosngora. Panjalu. CV. Borosngora. Sutarwan, Aam Permana. Gus Dur “Merevisi” Sejarah Situ Lengkong Panjalu, Air Situ Lengkong berasal dari Mekah. Artikel Harian Pikiran Rakyat, 10 Juli 2000. Sumaryadi, Sugeng/Eriez M Rizal. Menengok Rahasia Sukses Warga Panjalu. Artikel Harian Media Indonesia, 13 Maret 2004. Sumaryadi, Sugeng. Sejarah Panjang yang Terus Dikenang. Artikel Harian Media Indonesia, 13 Maret 2004.



Digital Object Identifier

DOI : https://doi.org/10.24198/metahumaniora.v7i1.23329


Dimension Citation Metrics Badge

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Copyright (c) 2017 Eka Kurnia Firmansyah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Jurnal Metahumaniora Terindeks

width=width=width=width=width=width=width=width=width= 

Penerbit: 

Ruang Jurnal Gedung B Lt. 1. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung-Sumedang km 21 Bandung 45363
web : http://www.fib.unpad.ac.id
 
 

 

 

Statistik Pengunjung

 

Lisensi Creative Commons Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.