Perbandingan Sifat Fungsional Pati Sitrat Skala Laboratorium dan Komersial Sebagai Bahan Pelapis Buah Terolah Minimal

Dyah Ayu Larasati, Indah Yuliasih

Abstract


Kecenderungan masyarakat modern untuk mengkonsumsi makanan yang sehat namun keterbatasan waktu menyediakan, menyebabkan produk buah terolah minimal diminati karena praktis dan porsi penyajiannya sesuai dengan kebutuhan. Kelemahan buah terolah minimal adalah cepat rusak dan umur simpannya pendek sehingga mutunya menurun dengan cepat. Apel merupakan salah satu buah yang banyak diminati masyarakat dan tersedia sepanjang musim, namun jika diproses menjadi buah terolah minimal, akan terjadi reaksi pencoklatan enzimatis (enzymatic browning). Pelapisan berbahan dasar pati sitrat merupakan alternatif untuk mengurangi terjadinya reaksi enzimatis tersebut. Terdapat dua skala produksi pati sitrat pada penelitian ini yaitu skala laboratorium dan komersial. Perbedaan kedua skala produksi tersebut terdapat pada agen ikat silang dan peralatan yang digunakan. Pada skala laboratorium menggunakan asam sitrat teknis dan oven, sedangkan skala komersial menggunakan asam sitrat yang banyak tersedia di pasar yaitu ‘Citrun’ dan tray dryer. Tujuan penelitian ini yaitu mendapatkan pati sitrat skala laboratorium dan komersial serta membandingkan sifat fungsionalnya. Terdapat perbedaan sifat fungsional pati sitrat skala laboratorium dengan skala komersial. Persentase kelarutan, swelling power, dan freeze thaw stability pada pati sitrat skala komersial lebih tinggi dibandingkan skala laboratorium, yaitu sebesar 12.40, 4.79, dan 3.21%. Namun nilai swelling power dan freeze thaw stability tidak berpengaruh nyata (p>0.05) sedangkan persentase kejernihan pasta 1% mengalami penurunan sebesar 8.04%.


Keywords


buah terolah minimal; pati sitrat; sifat fungsional; skala komersial

References


Badan Ketahanan Pangan, & Statistik, B. P. (2019). Neraca Bahan Makanan Indonesia 2017-2019.

Badan Pusat Statistika. (2011). Data Statistik Perdagangan Ekspor dan Impor Pati Termodifikasi dan Dekstrin Periode 2008-2010. https://www.bps.go.id

Bello-Perez, E., Agama-Acevedo, P. ., Zamudio-Flores, G., Mendez-Montealvo, S. ., & Rodriguez-Ambriz. (2010). Effect of low and high acetylation degree in the morphological, physicochemical and structural characteristics of barley starch. Journal Food Science Technology, 43, 1434–1440. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.lwt.2010.04.003

Camirand, W., Pavlath, A., & Wong, D. (1994). Development of Edible Coatings For Minimally Processed Fruit and Vegetables. Tecnomic. Publ. Co. Inc.

Jading, A., Eduard, T., Paulus, P., & Sarman, G. (2011). Karakteristik fisikokimia pati sagu hasil pengeringan secara fluidisasi menggunakan alat pengering cross flow fluidized bed bertenaga surya dan biomassa. Jurnal Universitas Negeri Papua, 13(3), 155–164. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/reaktor.13.3.155-164.

Larasati, D. A. (2017). Sifat Fisik Mekanik Coating Film Berbasis Pati Sagu (Metroxylon sp.) Ikat Silang Asam Sitrat. Institut Pertanian Bogor.

Laurila, E., & Ahvenainen, R. (2002). Minimal processing of fresh fruits and vegetables. In Fruit and Vegetable Processing (2nd ed.). CRC Press. https://doi.org/10.1533/9781855736641.3.288

Lin D, & Zhao Y. (2007). Innovation in the development and application of edible coating for fresh and minimally processed fruits and vegetables. Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety, 6, 60–75. https://doi.org/https://doi/pdf/10.1111/j.1541-4337.2007.00018

Perez, L., Acevedo, E., Hernandez, L., & Lopez, O. (2007). Isolation and partical characterization of banana starch. Journal Agriculture Food Chemical, 48, 845–857. https://doi.org/https://doi: 10.1021/jf980828t

Retnaningtyas, D., & Putri, W. (2014). Karakteristik sifat fisikokimia pati ubi jalar oranye hasil modifikasi perlakuan STPP (Lama Perendaman dan Konsentrasi). Jurnal Pangan Agroindustri, 2(4), 68–77. https://doi.org/https://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/view/79

Saputra, A., Luthfi, E., & Masruroh, E. (2015). Studi Pembuatan Karakteristik Sifat Mekanik Plastik Biodegradable Berbahan Dasar Ubi Suweg (Amorphophallus campanulatus). Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis Dan Biosistem, 3(1), 1–6.

Singh, J. (2004). Effect of accetilation on some properties of corn and potato starches. Starch/Starke, 56, 586–601. https://doi.org/https://doi:10.1002/star.200400293

Wattanachant, S., Muhammad, S., Hashim, D., & Rahman, R. (2002). Characterisation of hydroxypropylated crosslinked sago strach as compared to commercial modified starchs. Journal Science Technology, 24, 439–450.

Winarno, F. (1992). KImia Pangan dan Gizi. Gramedia.

Yuliasih, I., Irawadi, T., Sailah, I., Pranamuda, H., Setyowati, K., & Sunarti, T. (2008). Pengaruh proses fraksinasi pati sagu terhadap karakteristik fraksi amilosanya. Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 17(1), 29–36.

Yuwono, S., S., Febrianto, K., & Dewi, N., S. (2013). Pembuatan berat tiruan berbasis Modified Cassava Flour (MOCAF): kajian proporsi MOCAF: tepung beras penambahan tepung porang. Jurnal Teknologi Pertanian, 14(3), 175–183.



Digital Object Identifier

DOI : https://doi.org/10.24198/jt.vol14n2.2


Dimension Citation Metrics Badge

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

  

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC BY-SA 4.0).