DIMENSI KESEHATAN MENTAL PADA PENGUNGSI AKIBAT BENCANA
Abstrak
Bencana adalah kejadian yang sangat ditakui oleh semua manusia di manapun, dengan terjadinya bencana semua orang dalam wilayah bencana akan mengalami kehancuran, kehilangan dan kesengsaraan. Bukan hanya kehilangan harta benda, melainkan juga kehilangan nyawa dan sanak saudara yang terpisah dalam upaya menyelamatkan diri ataupun karena terbawa oleh situasi bencana yang menghancur leburkan dan memporak porandakan tempat tinggal. Dengan terjadinya bencana, pengungsi menjadi hal utama yang harus diperhatikan, mulai dari pemenuhan kebutuhan pangan, sandang dan papan mereka agar dapat terus melanjutkan kehidupan mereka. Hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah kondisi kesehatan mental para pengungsi yang sangat mungkin mengalami gangguan kesehatan mental akibat bencana yang terjadi. Dalam artikel ini dibahan dimensi-dimensi yang dapat digunakan untuk menditeksi kondisi kesehatan mental bagi para pengungsi khususnya.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Budhi wibawa, Santoso T. Raharjo, Meilany Budiarti S. (2010). Dasar-Dasar Pekerjaan Sosial. Bandung. Widya Padjadjaran.
Jesuit Refugee Service Indonesia. (2013). Pengungsi dan Pencari Suaka di Indonesia. Yogyakarta
Konvensi PBB tentang Kedudukan Pengungsi. (1951)
Kusumo, B. E. (2009). Kesehatan Mental di Aceh Pasca Tsunami. Jurnal Sosiologi Dilema, 54-58
Notosoedirdjo & Latipun. (2005). Kesehatan Mental, Konsep dan Penerapan. Jakarta: EGC
Panos Vontanis. (2007). Mental Health Interventions and Services for Vulnerable Children and Young People, Jessica Kingsley Publisher
Yusuf, Syamsu. (2004). Mental Hygiene Perkembangan Kesehatan Mental dalam Kajian Psikologi dan Agama. Bandung: Pustaka Bani Quraisy
DOI: https://doi.org/10.24198/jppm.v5i1.16022
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.