Analisis Tataniaga Garam di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng

Ida Ayu Maharani A.P., I Gusti Ayu Agung Lies Anggreni, Ida Ayu Listia Dewi

Abstract


Garam merupakan komoditi yang sangat potensial dan strategis untuk dikembangkan di Indonesia. Desa Les merupakan desa penghasil garam tradisional di Kabupaten Buleleng. Keadaan geografis Desa Les yang dekat dengan pantai menjadi salah satu faktor pendorong bagi masyarakat sekitar untuk melakukan usaha produksi garam. Aspek tataniaga merupakan hal penting dalam mendukung peningkatan pendapatan petani garam. Panjang pendeknya saluran tataniaga mempengaruhi banyaknya lembaga tataniaga yang terlibat dan besarnya biaya tataniaga yang dikeluarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran tataniaga garam, struktur pasar, perilaku pasar garam, dan efisiensi tataniaga garam. Data penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Responden penelitian berjumlah 20 orang, terdiri dari 10 orang petani dan 10 orang lembaga tataniaga. Penentuan responden petani menggunakan metode Simple Random Sampling sedangkan penentuan jumlah responden lembaga tataniaga menggunakan teknik Snowball Sampling. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat empat saluran tataniaga yang terlibat. Struktur pasar garam mengacu pada struktur pasar oligopoli. Saluran tataniaga tingkat 0 merupakan saluran terpendek dan paling efisien dengan margin tataniaga sebesar Rp. 0/kg dan farmer’s share sebesar 100% hal ini disebabkan karna tidak adanya lembaga tataniaga yang terlibat. Rasio keuntungan dan biaya terbesar ada pada saluran 2 yaitu sebesar 1,8.


Keywords


Garam; Saluran Tataniaga; Struktur Pasar; Perilaku Pasar; Efisiensi Tataniaga

Full Text:

PDF

References


Anindita, R. and Baladina, N. (2017) Pemasaran Produk Pertanian. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Asmarantaka, R. W. (2014) Pemasaran Agribisnis (Agrimarketing). Bogor: PT Penerbit IPB Press.

Badan Penelitian, Pengembangan, dan I. D. K. B. (2021) Hasil Potensi Kawasan Pesisir dan Laut di Buleleng. Available at: https://balitbang.bulelengkab.go.id/informasi/detail/berita_instansi/89-hasil-potensi-kawasan-pesisir-dan-laut-di-buleleng.

Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (2016) Info Komoditi Garam. Edited by Z. dan E. M. Salim. Jakarta: Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan. Available at: http://bppp.kemendag.go.id/media_content/2017/08/Isi_BRIK_Garam.pdf.

Jamil, A. S. and Netti, T. (2015) ‘Pemasaran Garam Rakyat (Studi Kasus Desa Lembung, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur) (Marketing of Local Salt (a Case Study in Lembung Village, Galis Sub District, Pamekasan District, East Java))’, Forum Agribisnis, 5(2), pp. 121–138. doi: 10.29244/fagb.5.2.121-138.

Kementrian Kelautan dan Perikanan (2017) Maritim Indonesia Kemewahan yang Luar Biasa. Available at: http://www2.kkp.go.id/artikel/2233-maritim-indonesia-kemewahan-yang-luar-biasa (Accessed: 3 February 2019).

Nahraeni, W. et al. (2019) ‘Struktur Pasar Sayuran Kemangi Di Pasar Tradisional’, Jurnal Agribisains, 4(2), pp. 21–29. doi: 10.30997/jagi.v4i2.1564.

Nasruddin, W. dan M. A. (2015) Tataniaga Pertanian. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.

Riyanti, Dewa Ayu Sega Neli; Satriawan, I Ketut; Sadyasmara, C. A. B. (2019) ‘Analisis Pemasaran Garam Kusamba di Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung’, 7(2), pp. 169–180.




DOI: https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2022.006.03.18

Refbacks

  • There are currently no refbacks.