Pengalaman hidup kami “lansia” aset berharga negara (kajian gerontologi di Malang)

Authors

  • Aulia Pandora Yunita Universitas Negeri Malang
  • Gusti Rajendra Universitas Negeri Malang
  • Novitri Yanu Bauty Argono Universitas Negeri Malang
  • Luhung Achmad Perguna Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.17977/um063v1i1p45-53

Keywords:

pondok lansia, aset pembangunan, masyarakat

Abstract

Indonesia masuk dalam periode bonus demografi beberapa tahun kedepan. Adanya dampak positif yang akan terjadi adalah penduduk dalam usia produktif yang memiliki jumlah lebih banyak daripada usia tidak produktif yang dapat memacu peningkatan dalam aspek ekonomi ini akan membawa dampak yang sangat menghawatirkan, yakni akan meningkatnya pula penduduk lanjut usia di Indonesia beberapa tahun kemudian. Menjadi beban atau aset bagi negara atas meningkatnya jumlah penduduk lansia ini akan tergantung pada bagaimana kita sebagai generasi muda menyikapinya. Malang merupakan kota dengan jumlah penduduk lansia yang cukup tinggi saat ini namun kesadaran masyarakat terutama pemerintah akan pentingnya mencegah permasalahan yang akan mengancam dimasa depan maka pemerintah mengantisipasinya dengan menerapkan konsep Kota Ramah Lansia. Data dikumpulkan dengan analisis studi dokumen, pengamatan dan wawancara mendalam. Dengan dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teori yang digunakan dalam tulisan ini adalah teori Kependudukan oleh Karl Marx dan Fried Engels. Teori Kependudukan digunakan dalam tulisan ini untuk mengkaji mengenai gerontologi atas tingginya lansia di Kota Malang dan tingginya tingkat pertumbuhan penduduk lansia yang dapat diperdayakan melalui pengelolahan Pondok Lansia di Kota Malang seperti sekarang ini. Hasil dalam tulisan ini adalah ada beberapa program dan kebijakan dari pemerintah dan yayasan ramah lansia di Malang yang memiliki tujuan terwujudnya kenyamanan secara fisik dan psikologis para lansia ini di Kota Malang agar tetap produktif dan berperan dalam pembangunan nasional. Tingginya angka penduduk dalam usia lanjut tidak akan menjadi beban dalam keluarga, masyarakat, bahkan negara jika mereka diberdayakan dan diperlakukan dengan baik. Pengalaman, kearifan, jaringan, dan kreatifitas mereka dalam bertindak dan berfikir menjadi kelebihan yang akan menjadi aset berharga bagi lingkungan mereka dan juga bagi pembangunan nasional. Kelebihan yang sudah ada dalam diri mereka dapat diwariskan pada generasi muda untuk menghasilkan sumber daya manusia yang lebih baik untuk bekal di masa depan. Sehingga dimasa yang akan datang dan masa sekarang para lansia akan tetap produktif dan berperan dalam pembangunan.

Downloads

Published

2021-01-31

Issue

Section

Articles