KEWAJIBAN PRODUK BERSERTIFIKAT HALAL DALAM MEMPERLUAS PANGSA PASAR (TINJAUAN TEORI SOSIAL WEBER)


Tarmiji Umar Sainaddin Hasibuan(1*)

(1) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Kewajiban sertifikat halal pada produk yang beredar di Indonesia merupakan amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH). Ketika telah menjadi undang-undang, kewajiban sertifikat halal seharusnya mampu mendorong pelaku usaha untuk bertindak positif sesuai dengan yang diamanatkan undang-undang. Di samping itu, sertifikat halal berpotensi dapat memperluas pangsa pasar suatu produk. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji bagaimana sertifikat halal mampu memperluas pangsa pasar, serta untuk mengetahui respon pelaku usaha terhadap kewajiban sertifikat halal berdasarkan Teori Weber. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode netnographic dengan mengambil data dari berbagai buku, jurnal, salinan undang-undang, web dan media social (digital). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa sertifikat halal dapat memberi keuntungan melalui meningkatkan penjualan produk, memperluas pangsa pasar, dan memberikan jaminan dan ketenangan bagi konsumen. Respon dan tindakan positif pelaku usaha merupakan bentuk kesadaran yang baik terhadap kewajiban sertifikat halal seprti teori yang dikemukan oleh Weber meskipun masih terdapat pelaku usaha yang masih bersikap abai


Full Text:

PDF

References


Afina, A. (2019). Hijrah Artis Sebagai Komodifikasi Agama, 13 No. 2(333), 331–350.

Al-Asyhar, T. (2003). BAHAYA MAKANAN HARAM: bagi kesehatan jasmani dan kesucian rohani. Al-Mawardi Prima, Jakarta, 204.

Bedard, J. (2022). State of the Global Islamic Economy Report 2022. Global Banker Liaison.

Bernard M. Hoekman, P. C. M. P. C. M. (2007). World Trade Organization (WTO) Law, Economics, and Politics (1st Editio). Routledge.

Book, P., & Cholil Nafis, M. (2018). “Insight of Halal Lifestyle and Product Development” th th The Concept of Halal and Thayyib and Its Implementation in Indonesia.

Chairunnisyah, S. (2017). Peran Majelis Ulama Indonesia Dalam Menerbitkan Sertifikat Halal Pada Produk Makanan Dan Kosmetika. Ilmu Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 3.

Chowdhury, M. F. (2015). Coding, sorting and sifting of qualitative data analysis: debates and discussion. Quality and Quantity, 49(3), 1135–1143. https://doi.org/10.1007/s11135-014-0039-2

Fajrianti, S. (2020). Respon Masyarakat Terhadap Produk Makanan Tanpa Label Halal di Kec. Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang (Analisis Hukum Ekonomi Islam). Program Studi Hukum Ekonomi Syariah IAIN Parepare.

Fer. (2008). Kue Bika Halal atau Haram? REPUBLIKA. https://www.republika.co.id/berita/17603/kue-bika-halal-atau-haram.

GoUKM.ID. (2023). Seberapa Besar Manfaat Mempunyai Sertifikasi Halal? Berikut Beberapa Manfaat Sertifikat Halal bagi Produsen dan Konsumen. GoUKM.ID.

Halal, P. (2014). UU No.33 Tahun 2014 (2014). UU No.33 Tahun 2014, 1.

Hasibuan, T. U. S. (2022a). wawancara online tentang produk dan perluasan pasar halal.

Hasibuan, T. U. S. (2022b). wawancara online tentang produk halal.

Hodriana, et al. (2022). Studi Netnografi Pada Aksi Beat Plastic Pollution Oleh United Nations Environment Di Media Sosial Instagram. Jurnal Inovasi Pendidikan, 7(1), 87–108.

Illiyyun, N. N. (2018). Commodification of Religion and Pop Culture on Social Media: Netnographic Studies. Jurnal Penelitian, 15, 89. https://doi.org/10.28918/jupe.v15i2.1643

Jakiyudin, A. H., & Fedro, A. (2022). Sehati : Peluang Dan Tantangan Pemberian Sertifikasi Halal Gratis Bagi Pelaku UMK Di Indonesia. 07(02).

JW Creswell, J. C. (2017). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. Sage publications.

Khasanah, M. (2020). Peranan Media Sosial Sebagai Agen Sosialisasi Halal dalam Membangun Kesadaran Halal: Studi Netnografi. Al-Tijary, 5(2), 139–157. https://doi.org/10.21093/at.v5i2.2116

Khoeron, M. (2021). Obat, Kosmetik, dan Barang Gunaan Wajib Bersertifikat Halal. Kementerian Agama.

Nasution, A. (2017). Perlindungan Konsumen; Tinjauan Singkat Uu No. 8/1999 - L.N. 1999 No. 42. Jurnal Hukum & Pembangunan, 32(2), 111. https://doi.org/10.21143/jhp.vol32.no2.1329

Niswah, F. M. (2018). Hubungan Persepsi dan Religiusitas terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Tanpa Label Halal. Jurnal Middle East and Islamic Studies, 5(1), 47–66.

Rahmadani, G. (2018). HALAL DAN HARAM DALAM ISLAM. ILMIAH PENEGAKAN HUKUM, Vol. 2 No. 1 (2015): Jurnal Ilmiah Penegakan Hukum Juni. https://doi.org/10.31289/jiph.v2i1.1860

Syafri, Edi; Endrizal, N. (2013). Pemilihan Kosmetik Berlabel Halal (Studi Pada Kalangan Model Hijabers di Kota Surabaya). Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Syafrida. (2016). SERTIFIKAT HALAL PADA PRODUK MAKANAN DAN MINUMAN MEMBERI PERLINDUNGAN DAN KEPASTIAN HUKUM HAK-HAK KONSUMEN MUSLIM. Adil : Jurnal Hukum, 7 No. 2. https://doi.org/https://doi.org/10.33476/ajl.v7i2.353

Syafrida Syafrida, R. H. (2019). Kewajiban Sertifikat Halal Untuk Produk Impor di Indonesia. Sosial Dan Budaya Syar-I, 363–376.

Tarmiji Umar Sainaddin Hasibuan, A. M. (2022). Inovasi Industri Daging Buatan dalam Pe rspektif Fiqh Syafi ’ i. Kajian Islam Interdisipline, 7(1), 87–108.

Warto, W., & Samsuri, S. (2020). Sertifikasi Halal dan Implikasinya Bagi Bisnis Produk Halal di Indonesia. Al Maal: Journal of Islamic Economics and Banking, 2(1), 98. https://doi.org/10.31000/almaal.v2i1.2803




DOI: https://doi.org/10.15575/likuid.v3i1.23679

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Tools

  

 LIKUID Jurnal EkonomI Industri Halal Indexed by

       

 

Sharia Economics Study Program

Faculty of Islamic Economics and Business

UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Jln. AH. Nasution No. 105 Bandung 40614
Phone/Fax. 022-7802278, Email: eksyar@uinsgd.ac.id

 

View My Stats