skip to main content

Analisis Faktor Prioritas Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Teluk Lombok Desa Sangkima Kecamatan Sangatta Selatan Melalui Konsep Community Based Tourism (CBT)

Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan, Indonesia


Citation Format:
Abstract

Salah satu objek wisata di Kabupaten Kutai Timur yang sekarang masih kurang diketahui oleh banyak masyarakat luar daerah namun memiliki potensi ialah Pantai Teluk Lombok . Pantai Teluk Lombok memiliki beberapa daya tarik yang dapat dikembangkan yaitu keindahan alam seperti pasir kuning, biota terumbu karang, dan dermaga yang menjorok ke laut sebagai tempat bersantai. Berdasarkan wawancana dengan masyarakat sekitar diketahui bahwa wisata ini masih dikelola secara swadaya oleh masyarakat, sehingga dapat menjadi salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat. Sampai tahun 2020 belum adanya program dan pembinaan pemerintah yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah pengunjung wisata yang nantinya dapat berdampak terhadap pengembangan kawasan wisata dan kurangnya pengelolaan juga pemberdayaan masyarakatnya dari dari segi promosi serta organisasi menjadikan wisatawan semakin lama semakin berkurang . Satu-satunya hiburan pada kawasan Pantai Teluk Lombok adalah berupa banana boat, yang dapat ditemukan di objek wisata lain dan tidak mencirikan karakteristk spesifik dari pantai tersebut. Belum adanya karakteritik hiburan yang unik dan berbeda dari wisata lain, sehingga manajemen promosi yang dilakukan belum maksimal. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis Faktor Prioritas Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Teluk Lombok Desa Sangkima Kecamatan Sangatta Selatan Melalui Konsep Community Based Tourism  (CBT). Penelitian ini menggunakan Analisis Delphi untuk menentukan faktor-faktor prioritas perkembangan wisata berbasis Community Based Tourism (CBT). Hasil dari analisis Delphi ini ialah terdapat 9 faktor prioritas dimana terdiri dari ekonomi, sosial, lingkungan, atraksi, dukungan pemerintah, dukungan komunitas lokal, sarana prasarana, pemanfaatan dana dan citra kawasan. Faktor ini selanjutnya diskoring berdasarkan tingkat kepentingannya. Didapatkanlah Terdapat tujuh skala prioritas yang didapatkan melalui hasil skoring, untuk prioritas pertama faktor yang harus dikembangkan ekonomi dan peningkatan sarana prasarana, kedua lingkungan, ketiga dukungan pemerintah, keempat atraksi, kelima dukungan komunitas lokal, keenam pemanfaatan dana dan ketujuh citra kawasan.

Kata kunci: Community Based Tourism, Analisis Delphi,Wisata Pantai

Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Baskoro, B. R. A., & Rukendi, C. (2008). Membangun Kota Pariwisata Berbasis Komunitas; Sebuah Kajian Teoritis. Jurnal Kepariwisataan Indonesia Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia, 3(1), 5-7
  2. Hatton, M. J. (1999). Community-based tourism in the Asia-Pacific
  3. Nurhidayati, Sri Endah. (2012). Pariwisata CBT di Kota Batu Malang. Disertasi tidak dipublikasikan. Universtas Gadjah Mada, Yogyakarta
  4. Pantin, D dan Francis, J. (2005). Community Based Sustainable Tourism. UK: UWISEDU
  5. Prasiasa, Dewa Putu Okta. (2013). Destinasi Pariwisata berbasis masyarakat. Jakarta; Salemba Humanika
  6. Purbasari, N., & Asnawi, A. (2014). Keberhasilan community based tourism di desa wisata Kembangarum, Pentingsari dan Nglanggeran. Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota), 3(3), 476-485
  7. Purnamasari, A. M. (2011). Pengembangan masyarakat untuk pariwisata di kampung wisata Toddabojo Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 22(1), 49-64
  8. RPJMD Kabupaten Kutai Timur Tahun 2016-2021
  9. RPJPD Kabupaten Kutai Timur Tahun 2006- 2025
  10. Suwandono, D., & Syafi’i, M. (2015). Perencanaan Desa Wisata Dengan Pendekatan Konsep Community Based Tourism (CBT) Di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Jurnal Perencaan Wilayah dan Kota, 1, 61-70
  11. Syafi’i, M., & Suwandono, D. (2015). Perencanaan desa wisata dengan pendekatan konsep community based tourism (CBT) di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Ruang, 1(2), 51-60
  12. Syafi’i, Muhammad. (2015). Perencanaan Desa Wisata Dengan Pendekatan Konsep Community Based Tourism (CBT) Di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jurnal Perencaan Wilayah dan Kota, Vol 1, 61-70
  13. Yaman, A.R. & Mohd. (2004). Community Based Ecotourism: New Proposition for Sustainable Development and Environment Conservation in Malaysia. Journal of Applied Sciences, IV(4), pp. 583 -589

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.