HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA MAHASISWA KOS SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG

Abstract

Mahasiswa yang tinggal di kos dengan pengalaman emosional yang beranekaragam rentan mengalami masalah psikologis. Tingkat religiusitas yang baik membantu mahasiswa berserah terhadap Tuhan atas segala masalah kehidupan yang dialami sehingga bisa mencegah terjadinya depresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat religiusitas dengan tingkat depresi pada mahasiswa Sarjana keperawatan Sekolah  Tinggi Ilmu Kesehatan Immanuel Bandung yang kos. Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif Deskriptif Korelasi dengan pendekatan cross sectional. Responden dalam penelitian ini berjumlah 55 mahasiswa yang diperoleh dengan menggunakan teknik purpossive sampling. Analisa data dalam penelitian ini univariat dan bivariat menggunakan Sperman Rank. Instrumen yang digunakan adalah instrumen skala religiusitas yang dimodifikasi dan Hamilton Depression Rate Scale (HDRS). Hasil penelitian ini yaitu tingkat religiusitas pada mahasiswa sarjana keperawatan STIKI Bandung yang kos menunjukkan (63,6%) dengan tingkat religiusitas tinggi, (36,4%) dengan tingkat religiusitas sedang, dan mahasiswa dengan tingkat religiusitas rendah (0%), selanjutnya didapatkan bahwa tingkat depresi pada mahasiswa sarjana keperawatan STIKI Bandung yang kos menunjukkan (30,9%) dengan tingkat depresi normal, tingkat depresi rendah (25,5%), tingkat depresi sedang (10,9%), tingkat depresi berat (7,3%), dan tingkat depresi sangat berat (25,5%). Signifikansi dalam penelitian ini sebesar 0,045 (<0,05) dan Correlation coefficient adalah -0,271. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat religiusitas dengan tingkat depresi pada mahasiswa sarjana keperawatan STIKI Bandung yang kos. Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar STIKI Bandung tetap memantau kondisi psikologis mahasiswa dengan kegiatan-kegiatan yang membangun tingkat religiusitas mahasiswa menjadi lebih baik agar terhindar dari depresi.