Published January 31, 2019 | Version v1
Journal article Open

DINAMIKA KEHIDUPAN PETANI KARET DI NAGARI KOTO ALAM KECAMATAN PANGKALAN KOTO BARU TAHUN 1980-2013

  • 1. Universitas Andalas
  • 2. Universitas Negeri Padang

Description

Nagari Koto Alam merupakan salah satu daerah yang menghasilkan karet cukup besar di Sumatera Barat, mengingat daerah ini mempunyai iklim, jenis tanah, dan luas lahan yang sesuai dengan tanaman tersebut. Sebelum tahun 1979, hasil perkebunan karet rakyat di daerah Nagari Koto Alam belum bisa dikatakan andalan bagi petani. Hal ini disebabkan petani tidak sunguh-sungguh dalam meningkatkan hasil pertaniannya dan juga lahan yang tak begitu luas, pohon karet yang tidak dirawat dengan baik sehingga tidak menghasilkan karet yang banyak. Kebun karet yang ada di Nagari Koto Alam tidak sama dengan kebun karet yang ada di daerah lain, sebab kebun karet yang ada di Nagari Koto Alam tidak hanya tanaman karet tapi juga tanaman gambir, durian, rambutan, dan lain-lainnya. Dikenal dengan diverifikasi tanaman perkebunan petani bisa menambah hasil pencarian dari tanaman itu. Petani karet di Nagari Koto Alam bukan hanya laki-laki saja tapi perempuan juga banyak menjadi petani karet untuk meningkatkan ekonomi keluarga, dapat dilihat pada kehidupan sehari-hari masyarakat Nagari Koto Alam, seperti kepemilikan barang mewah, sepeda motor, televisi, pendidikan, dan perbaikan rumah.

Files

6. PB-Chamel Afrizal Putra (90-117) ZN.pdf

Files (442.2 kB)

Name Size Download all
md5:d56c937e3a5c9aec543c8f0e249c6b59
442.2 kB Preview Download

Additional details

References

  • Afrizal. (2017). Wawancara. Koto Alam.
  • Agustiar. (2017). Wawancara. Koto Alam.
  • Amsal. (2016). Wawancara. Koto Alam.
  • Anton. (2016). Wawancara. Koto Alam.
  • Awan. (2017). Wawancara. Koto Alam.
  • Barlow, C., & Drabble, J. (1988). Pemerintahan dan Industri Karet yang Muncul di Indonesia dan Malaysia 1900-1940. In A. Booth, W. J. O'Malley, & A. Weidemann (Eds.), Sejarah Ekonomi Indonesia. Jakarta: LP3ES.
  • Buckman, H. (1983). Petani di Pedesaan. Jakarta: Sinar Harapan.
  • Darjanto. (1979). Beberapa Catatan Tentang Sejarah Karet Alam, Menara Perkebunan.
  • Departemen Pertanian Republik Indonesia. (2004). Pengembangan UPJA Mandiri dan Profesional. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Sarana Pertanian.
  • Direktorat Jendral Perkebunan. (1984). Rancangan Rencana Pembangunan Lima Tahun Sub Sektor Perkebunan: Repelita IV Perkebunan Daerah TK I Sumatra Barat. Padang: Direktorat Jendral Perkebunan.
  • Dt. Karayang. (2016). Wawancara. Koto Alam.
  • Dt. Mangkuto. (2016). Wawancara. Koto Alam.
  • Dt. Paduko Rajo. (2016). Wawancara. Koto Alam.
  • Efrianti, N. (2013). Hubungan antara Toke dengan Petani Gambir di Nagari Koto Alam Kecamatan Pangkalan Koto Baru Kabupaten Lima Puluh Kota. Universitas Negeri Padang.
  • Enda. (2016). Wawancara. Koto Alam.
  • Gertz, C. (1977). Involusi Pertanian Perubahan Ekologi di Indonesia. Jakarta: Bharatara Karya Aksara.
  • Gottschalk, L. (1985). Mengerti Sejarah. (N. Notosusanto, Ed.). Jakarta: UI Press.
  • Hadisaputro. (1973). Usaha Tani Perkebunan. Jakarta: Gramedia.
  • Hasan. (2016). Wawancara. Koto Alam.
  • Husein. (2016). Wawancara. Koto Alam.
  • Husodo, S. Y. (2004). Pertanian Mandiri Pandangan Strategi Para Pakar untuk Kemajuan Pertanian Indonesia. Jakarta: Penebar Swadaya.
  • Icap. (2016). Wawancara. Koto Alam.
  • Imus. (2016). Wawancara. Koto Alam.
  • Indrawati. (2017). Wawancara. Koto Alam.
  • Inun. (2016). Wawancara. Koto Alam.
  • Ipad. (2016). Wawancara. Koto Alam.
  • Ipan. (2017). Wawancara. Koto Alam.
  • Lindayanti. (1993). Perkebunan Karet Rakyat di Jambi Pada Masa Pemerintahan Hindia Belanda, (1906-1940). Universitas Indonesia.
  • Lindayanti, L. (1994). Perkebunan Karet Rakyat di Jambi 1920-1928: Aspek Sosial-Ekonomi. Jurnal Sejarah, 5, 34–44. Retrieved from https://drive.google.com/file/d/0B8TJzJYaQA66SWN3bVZCcFZ1eTg/view
  • Mahir. (2016). Wawancara. Koto Alam.
  • Makeham. (1999). Pengetahuan Usaha Tani Perkebunan. Jakarta: Gramedia.
  • Malik, A. (2017). Wawancara. Koto Alam.
  • Mansur. (2017). Wawancara. Koto Alam.
  • Martunus, N. (2017). Wawancara. Koto Alam.
  • Mosher. (1987). Ilmu Usaha Tani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani Perkebunan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  • Mubyarto, & Dewanta, A. S. (1991). Karet: Kajian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Aditya Media.
  • Naim, M. (1968). Mengenal Hukum Tanah dan Tanah Waris di Minangkabau. Padang: Center for Minangkabau Studies.
  • Navis, A. (1994). Alam Takambang Jadi Guru Adat dan Kebudayaan Minangkabau. Jakarta: Grafiti Press.
  • Nedi. (2017). Wawancara. Koto Alam.
  • Pemerintah Nagari Koto Alam. (2002). Daftar Isian Data Potensi dan Profil Nagari Koto Alam. Koto Alam.
  • Pemerintah Nagari Koto Alam. (2010a). Laporan Anggaran Pendapatan dan Pengeluaran Nagari Koto Alam (LAPPN) Tahun 2010. Koto Alam.
  • Pemerintah Nagari Koto Alam. (2010b). Profil Nagari Koto Alam, Statistik Perkebunan di Nagari Koto Alam Tahun 2010. Koto Alam: Pemerintah Nagari Koto Alam.
  • Pranoto, S. W. (2010). Teori dan Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  • Purwanto, B. (1997). Migrasi dan Kesempatan Kerja: Persoalan Tenaga Kerja dalam Perkebunan Karet Rakyat di Sumatra Bagian Selatan pada akhir Kolonial. In Kongres Nasional Sejarah 1996 Sub Tema Dinamika Sosial- Ekonomi III. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
  • Rahardjo, D. (1984). Transformasi Pertanian Industrialisasi dan Kesempatan Kerja. Jakarta: UI Press.
  • Ricklefs, M. C. (2008). Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: Serambi.
  • Sawir. (2017). Wawancara. Koto Alam.
  • Setyamadjaja, D. (1982). Karet Budidaya dan Pengolahan. Jakarta: Yasaguna.
  • Sjamsudin, H. (2012). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
  • Sofiarni. (1997). Perkebunan Karet Orang Pandai Sikek di Lubuk Minturun 1915-1942. Universitas Andalas.
  • UPTD. (2013). Pertanian Tanaman Pangan, Holtikura dan Perkebunan Kecamatan Pangkalan (Pangkalan Koto Baru Dalam Angka). Pangkalan Koto Baru.
  • Wolf, E. R. (1985). Petani: Suatu Tanjauan Antropologis. Jakarta: Rajawali Press.
  • Yasmen, A. (2017). Wawancara. Koto Alam.
  • Zed, M., Utama, E., & Chaniago, H. (1995). Sumatera Barat di Panggung Sejarah, 1945-1995. Padang: Panitia Peringatan 50 Tahun RI.