Penerapan Terapi Bercakap-cakap Pada Pasien Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi

Authors

  • Ulfah Alfaniyah Program Studi Diploma Tiga Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Indonesia
  • Yuni Sandra Pratiwi Program Studi Diploma Tiga Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.48144/prosiding.v1i.1077

Abstract

Abstract
Hallucination is a condition where a person experiences an unreal situation. That condition comes from the subconscious mind. Conversation therapy can be given to patients with hallucinations because they can reduce, overcame or control hallucination by keeping themselves busy through conversation activities. The purpose of this case study is to describe the application of speech therapy in patients with sensory perception disorders hallucinations. The method used in this study was a case study. The subject of this study was two patients who have impaired sensory perception of halluscinations. They were give the application of conversational therapy for nine days. The results of the study showed that the patients experienced an incrase in the ability to control hallucinations marked by a decrease in signs and symptoms of haluucinations after being given conversational therapy. It can be concluded that the application of conversational therapy is effective in inceasing the patient ability to control and reducing signs and symptoms of hallucinations. This result can be used as consideration for nurse to provide motivation, attention and improve the applicaton of conversation therapy in patients with hallucinations.
Keywords: Hallucinations, Conversation therapy

Abstrak
Halusinasi merupakan suatu keadaan dimana seseorang sakit mengalami keadaan seperti tidak nyata, namun keadaan tersebut berasal dari alam bawah sadar. Pemberian terapi bercakap-cakap dilakukan untuk pasien halusinasi karena dapat mengurangi, mengatasi atau mengontrol halusinasi yang muncul dengan menyibukkan diri melalui aktivitas bercakap-cakap. Tujuan dilakukan studi kasus ini untuk menggambarkan penerapan terapi bercakap-cakap pada pasien gangguan persepsi sensori: halusinasi. Metode yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah studi kasus dengan subjek studi kasus dua pasien yang mengalami gangguan persepsi sensori halusinasi yang diberikan penerapan terapi bercakap-cakap selama 9 hari. Hasil studi kasus pasien mengalami peningkatan kemampuan mengontrol halusinasi ditandai dengan penurunan tanda dan gejala halusinasi setelah diberikan terapi bercakap-cakap. Studi kasus ini menunjukan bahwa penerapan terapi bercakap-cakap efektif meningkatkan kemampuan pasien dalam mengontrol serta menurunkan tanda dan gejala halusinasi. Saran diharapkan perawat dapat memberikan motivasi, perhatian serta meningkatkan penerapan terapi bercakap-cakap pada pasien halusinasi.
Kata kunci: Halusinasi; tarapi bercakap-cakap

Downloads

Published

2022-01-21