Analisis Wisata Selam Berkelanjutan(Studi Kasus : Daya Dukung Lingkungan Terumbu Karang untuk Wisata Selam di Pulau Pari, Kepulauan Seribu)

Analysis of Sustainable Dive Tour (Case Study: Coral Reef Environmental Support for Diving Tour in Pari Island, Seribu Islands)

  • Oscar leonard Manaloe Universitas Indonesia
  • Haryoto Kusnoputranto Universitas Indonesia
  • Ita Junita Universitas Indonesia
Keywords: wisata selam, berkelanjutan, kesesuaian wisata, daya dukung

Abstract

Pulau Pari adalah gugusan dari Kepulauan Seribu yang terletak diantara 5050’ LS–05052’ LS dan 106034’ BT-106038’ BT. Pulau Pari yang memiliki potensi akan wisata, sehingga perlu adanya pengelolaan mengenai hal tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya analisis mengenai terumbu karang, daya dukung lingkungan, perilaku wisatawan, dan usulan mengenai pembagian kawasan konservasi perairan. Pendekatan riset yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan mix method (kuantitatif dan kualitatif). Analisis yang digunakan pada riset ini adalah kondisi terumbu karang, data kelimpahan ikan karang, kesesuaian lahan perairan, daya dukung kawasan, dan analisis perilaku wisatawan. Hasil untuk kondisi tutupan terumbu karang di Pulau Pari pada Stasiun 1 dan stasiun 4 adalah kategori sangat buruk, Stasiun 2 kategori baik, dan Stasiun 3, stasiun 5, dan stasiun 6 termasuk dalam kategori buruk. Kelas kesesuaian pada Stasiun 2 adalah kategori sangat sesuai dan untuk kelas kesesuaian pada Stasiun 3 sampai dengan Stasiun 6 adalah kelas S2 atau sesuai. Pada analisis perilaku wisatawan sebanyak 50 responden, mendapatkan hasil bahwa wisata selam sendiri menyumbang 7,26% kerusakan terumbu karang. Daya dukung kawasan pada riset ini mendapatkan 221 orang/hari dan usulan pembagian kawasan menjadi 3 zona yaitu : zona perikanan berkelanjutan, zona pemanfaatan, dan zona rehabilitasi.

References

Adi, A.B., Mustafa, A., & Ketjulan, R (2013). Kajian Potensi Kawasan dan Kesesuaian Ekosistem Terumbu Karang di Pulau Lara untuk Pengembangan Ekowisata Bahari. Jurnal Mina Laut Indonesia, 1, 49-60.

Arifin, T. (2008). Akuntabilitas dan Keberlanjutan Pengelolaan Kawasan Terumbu Karang di Selat Lembeh Kota Bitung. [Disertasi]. Bogor : Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Bennett, N.J., & Dearden, P. (2014). Why local people do not support conservation: Community perceptions of marine protected area livelihood impacts, governance and management in Thailand. Marine Policy, 44, 107-116.

Brower, J.E., & Zar, J.H. (1977). Field and Laboratory Methods For General Ecology. Brown Company Publishers, Iowa.

Dahuri, R. (2003). Keanekaragaman hayati laut: aset pembangunan berkelanjutan Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Dariusman, A. (2016). Pengembangan Wisata Bahari di Pesisisr Pantai Teluk Lampung. Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan. Jurnal Destinasi Kepariwisataan Indonesia, 1, (1), 45-66.

Diana, I. (2015). Analisis Daya Dukung Lingkungan Ekowisata di Kawasan Pesisir dan Laut. Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia.

Frederick, A., Caindec, V.E.C., Perez, J.L.D., & Danilo, T. (2005). Impact of recreational scuba diving on a marine protected area in Central Philippines: A Case of Gilutongan Marine Sanctuary. Philipp Science, 42, 144-158.

Hill, J., & Wilkinson, C. (2017). Methods for Ecological Monitoring of Coral Reefs. Australian Institute of Marine Science. Townsville.

Johan, O. (2002). Tingkat Keberhasilan Transplantasi Karang Batu Pada Lokasi Berbeda Digugusan Pulau Pari, Kepulauan Seribu Jakarta. Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 12 hal. (Tidak Dipublikasikan).

Kusmayadi. (2004). Statistika Pariwisata Deskriptif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lloret, J., Marín, A., Marín-Guirao, L., & Francisca Carre~no, M,. (2006). An alternative approach for managing scuba diving in small marine protected areas. Aquatic Conserv. Mar. Freshw. Ecosyst. 16(6), 579e591.

Razak, A., & Suprihardjo, R. (2013). Pengembangan Kawasan Pariwisata Terpadu di Kepulauan Seribu. Jurnal Teknik POMITS. 2(1).

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Tomascik. T,A.J. Mah, A., Nontji, & Moosa, M.K. (1997). The Ecology of The Indonesia Seas. University of Part I&II. Sydney: New South Waless Press Ltd.

Triyono. (2013). Penilaian ekonomi dan daya dukung wisata bahari di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Uyarra, C.M., Watkinson, A.R., & Côté, I.M. (2009). Managing Dive Tourism for the Sustainable Use of Coral Reefs : Validating Diver Perceptions of Attractive Site Features. Environmental Management, 43(1), 1-16.

Yulianda, F. (2007). Ekowisata bahari sebagai alternatif pemanfaatan sumberdaya pesisir berbasis konservasi. Makalah dipresentasikan pada Seminar Sains di Departemen MSP, FPIK IPB, Bogor.

Peraturan

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2003). Kebijaksanaan Pembangunan Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Kementerian Lingkungan Hidup RI. (2001). No. 4/MENLH/02/2001. Kerusakan Baku Terumbu Karang.

Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030.

Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi.

Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Per.30/Men/2010 Tentang Rencana Pengelolaan Dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 18 Tahun 1994 Tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Zona Pemanfaatan Taman Nasional. Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam.

Laporan Penelitian

CRTIC Coremap II-LIPI. (2009). Pemantauan Perikanan Berbasi Masyarakat (Creel) di Kabupaten Bintan. 31 hal.

Published
2020-07-31
How to Cite
Manaloe, O. leonard, Kusnoputranto, H., & Junita, I. (2020). Analisis Wisata Selam Berkelanjutan(Studi Kasus : Daya Dukung Lingkungan Terumbu Karang untuk Wisata Selam di Pulau Pari, Kepulauan Seribu): Analysis of Sustainable Dive Tour (Case Study: Coral Reef Environmental Support for Diving Tour in Pari Island, Seribu Islands). Jurnal Riset Jakarta, 13(1), 29-40. https://doi.org/10.37439/jurnaldrd.v13i1.22