MODEL PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI di KECAMATAN SINDANGKASIH CIAMIS

Lukman Effendy

Abstract


ABSTRAK

Kelompok Tani (KT) Seperti Gapoktan semestikan tumbuh menjadi kelembagaan ekonomi yang berorientasi pasar dan tumbuh menjadi badan usaha atau korporasi. Penelitian yang dilaksanakan pada di Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis pada bulan April sampai dengan Juli 2019. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendesain model pengembangan KP menjadi kelembagaan ekonomi petani (KEP). Responden penelitian adalah petani yang tergabung dalam kelompoktani (keltan) dengan komoditas usaha sayuran dataran rendah. Total responden berjumlah 90 orang dari populasi sebanyak 679 yang ditetapkan menggunakan rumus Slovin. pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi terstruktur dengan menggunakan kuesioner tertutup yang telah diuji keterandalannya. Data dianalisis dengan dua cara, yaitu; (1) untuk menggambarkanpeubah-peubah penelitian, dilakukan analisis deskriptif, (2) sedangkan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh digunakan analisis regresi linier berganda. Hasil analisis enunjukkan bahwa: faktor yang berpengaruh pada pengembangan kelembagaan menjadi KEP adalah faktor keltan, yang terdiri atas keanggotaan, fungsi keltan dan kelas keltan. Untuk merancang strategi pengembangan KT menjadi KEP dimulai dengan meningkatkan fungsi keltan dan meningkatkan karakteristik anggota serta menaikkan kelas keltan.

Kata Kunci:  Kelembagaan Petani, Kelompok Tani, Kelembagaan Ekonomi Petani

ABSTRACT

Farmer Group (FG) like Gapoktan must grow into a market-oriented economic institution and grow into a business entity or corporation. The research, which was conducted in April - July 2019 in Sindangkasih Subdistrict, Ciamis Regency was intended to design a model for developing KP into a farmer economic institution (KEP). Research respondents are farmers who are members of farmers groups (FG) with lowland vegetable commodity. A total of 90 respondents from a population of 679 were determined using the Slovin formula. Data collection is done through semi-structured interviews using closed questionnaires that have been tested for reliability. Data were analyzed in two ways, namely; (1) to describe the performance of the research variables, a descriptive analysis was carried out, (2) while to find out the influential factors used multiple linear regression analysis. The analysis result shows that: the factors that influence the institutional development into PEM are the keltan factor, which consists of membership, FG function and keltan class. To design a strategy for developing KT into KEP starting with improving the function of the keltan and increasing the characteristics of members and raising the class of Farmer Group.

Keywords: Farmer Institution, Farmer Group, Farmer Economic Institution


References


Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Effendy, L. 2009. Kinerja Petani Pemandu dalam Pengembangan PHT dan Dampaknya pada Perilaku Petani di Jawa Barat. Bogor: Disertasi Pascarajana IPB

Effendy, L dan Dinia, S.P. 2018. Tingkat Adopsi Teknologi Sistem Jajar Legowo Padi Sawah di Kecamatan Cigasong Kabupaten Majalengka. Bogor: Karya Ilmiah Penugasan Akhir STPP.

Hendrojogi. 2012. Koperasi Asas-Asas, Teori dan Praktik. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.

Husein Umar. 2004. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, Cet ke 6, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Masitah, Hesti Dwi., Made Narka Tenaya, dan Dwi Putra Darmawan. 2016. Strategi Pemberdayaan Koperasi Tani Berbasis Agribisnis di Kabupaten Badung (Studi Kasus pada Koperasi Subak Uma Lambing). Jurnal Manajemen Agribisnis. Vol. 4 No. 2. Hal. 91-110.

Permentan Nomor 67 Tahun 2016 Tentang Pembinaan Kelembagaan Petani. Kementerian Pertanian, Jakarta.

Pusluhtan. 2015. Petunjuk Pelaksanaan Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani Tahun 2016.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.

Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. DIH Kementerian Keuangan, Jakarta.

WCED. 1987. World Commission on Environment and Development (Our Common Future). Oxford University Press, Oxford.




DOI: http://dx.doi.org/10.35906/jep01.v6i1.492

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF (Bahasa Indonesia) - 0 times