Hubungan Asupan Zat Besi Dengan Status Anemia Remaja Putri Di Kota Bogor

Authors

  • Tyas Permatasari Prodi Gizi, Universitas Negeri Medan https://orcid.org/0000-0002-9401-9137
  • Dodik Briawan Fakultas Teknik, Institut Pertanian Bogor
  • Siti Madanijah Fakultas Teknik, Institut Pertanian Bogor

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v4i2.935

Keywords:

Kata kunci, anemia defisiensi besi, konsumsi sumber besi, remaja putri.

Abstract

Anemia defisiensi besi merupakan masalah gizi mikro yang terjadi di seluruh dunia. Masalah ini banyak dialami oleh remaja putri dikarenakan pada usia ini remaja. Salah satu penyebabnya yakni dipengaruhi oleh konsumsi makanan sumber besi. Tujuan penelitian ini yakni ingin mengetahui hubungan konsumsi makanan sumber besi terhadap status anemia pada remaja putri di Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional pada 172 siswi SMP dan SMA di Kota Bogor yang dilaksanakan pada bulan September 2016 sampai Januari 2017. Data kadar HB dianalisis menggunakan metode cyanmethemoglobin. Data konsumsi sumber zat besi dan pengetahuan gizi diambil menggunakan Food Frequency Questionaire (FFQ) semi kuantitatif. Pengolahan data dan analisis menggunakan uji Chi-Square. Prevalensi anemia pada remaja putri di Kota Bogor yakni 20.9% (36/172). Konsumsi makanan sumber zat besi seperti hati ayam, telur, ikan dan daging tergolong masih jarang dikonsumsi oleh remaja putri. Hampir semua siswi kecukupan gizi akan zat besi masih tergolong kurang (97%). Selain itu juga konsumsi sayur dan buah sumber vitamin C sebagai enhancer juga masih tergolong sangat rendah (33.7%). Hasil analisis korelasi menyatakan konsumsi zat besi, vitamin C, protein dan status gizi tidak berhubungan dengan status anemia. Status anemia di Kota Bogor termasuk dalam kategori sedang, dan tidak terdapat hubungan anatara asupan besi dengan kejadian anemia.

Author Biography

Tyas Permatasari, Prodi Gizi, Universitas Negeri Medan

Prodi Gizi, Falultas Teknik , Universitas Negeri Medan

References

Backstrand JR, Allen LH, Black AK, deMata M, Pelto GH. (2002). Diet and iron status of nonpregnant women in rural Central Mexico. The Journal Of Nutrition, 76(1),pp. 156–64

Briawan, D. (2008). Efikasi suplementasi besi-multivitamin terhadap perbaikan status besi remaja wanita. Disertasi. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor.

Brown, JE. (2011). Nutrition Through the Life Cycle. Wadsworth: Cengage Learning.

Di Meglio, G. (2000). Nutrition in Adolescence. Journal of the American Academy of Pediatrics

Departemen Kesehatan RI (1998). Pedoman Penanggulangan Anemia Gizi untuk Remaja Putri dan Wanita Usia Subur. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat.

Indriasari, R. (2011). An examination of the eating behaviour of adolescent girls in Indonesia: formative research for prevention of iron deficiency. Disertation. Quennsland: School of Population Health, The University of Queensland

Lestari, IP., Lipoeto, NI., Amurdi. (2017). Hubungan Konsumsi Zat Besi dengan Kejadian Anemia pada Murid SMP Negeri 27 Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(3): pp. 507-511.

Kaur, M., Singh A., dan Bassi, R. (2015). Nutritional Status and Anaemia in Medical Students of Sgrdimsar, Amritsar. National Journal of Physiology, Pharmacy & Pharmacology, 5(1):pp.35–49.

Kementrian Kesehatan. (2013). Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Kementrian Kesehatan. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2014. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Mahan, LK., Raymond, JL. (2019). Krause’s Food and The Nutrition Care Process. Missouri: Elsevier.

Proverawati. (2011). Buku Anemia dan Anemia Kehamilan . Yogyakarta: Nuha Medika.

Ruel, MT. (2001). Can Food-Based Strategies Help Reduce Vitamin A and Iron Deficiencies? A Review of Recent Evidence. Washington DC: International Food Policy Research Institute

Sukarno, KJ., Marunduh, SR., dan Pangemanan DHC. (2016). Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Di Kecamatan Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Jurnal Kedokteran Klinik, 1(1):pp. 1-7.

Susanti, Y., Briawan, D., Martianto, D. (2016). Suplementasi besi mingguan meningkatkan hemoglobin sama efektif dengan kombinasi mingguan dan harian pada remaja putri. J Gizi Pangan,11(1):pp. 27-34.

United Nation Development Program. (2015). Human Development Report 2015, work for human development [report]. USA: United Nation Development Program.

World Health Organization. (2015). The Global Prevalence of Anaemia in 2011. Geneva: World Health Organization.

Downloads

Published

2023-12-20

How to Cite

Permatasari, T., Briawan, D., & Madanijah, S. (2023). Hubungan Asupan Zat Besi Dengan Status Anemia Remaja Putri Di Kota Bogor. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 4(2), 95–101. https://doi.org/10.31004/prepotif.v4i2.935