Strategi Pengembangan Produk Tahu Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Analytical Hierarchy Process (AHP)

Abstract

Abstract. Nowadays, more and more foodstuffs are needed because of the increasing population, especially the demand for processed food that is ready to be consumed. One of the business actors engaged in processed food, namely UD. Srikandi Indramayu who produces processed tofu. In the process, the company has several problems, namely consumers who are getting bored with processed tofu products, the current products are less varied, sales decline every year, and are affected by the Covid-19 pandemic. Based on this phenomenon, the formulation of the problems in this research are: (1) How is the product development process of UD. Srikandi? (2) What product characteristics are the priority for the company to develop? (3) How was the proposal chosen for UD Srikandi's products?. The research was conducted using the New Product Development Life Cycle stages for the development process of this tofu product, while at the product development stage the Quality Function Deployment (QFD) and Analytical Hierarchy Process (AHP) methods were used to determine alternative product choices. The results of this reserach are: the katsu tofu product is the chosen product. The main characteristic is the development of tofu katsu. Based on the results of data processing using the Expert Choice application version 11, it is known that the spinach flavor is the chosen alternative. This is because the alternative choice of spinach flavor has the greatest priority weight value than other alternatives. Thus, the results of this product development are in accordance with the needs and desires of today's consumers.

Abstrak. Bahan pangan saat ini semakin banyak dibutuhkan karena jumlah penduduk yang semakin bertambah, terutama permintaan terhadap olahan makanan setengah jadi yang siap dikonsumsi. Salah satu pelaku usaha yang bergerak dibidang makanan olahan yaitu UD. Srikandi Indramayu yang memproduksi olahan tahu. Pada prosesnya perusahaan memiliki beberapa permasalahan yaitu konsumen yang sudah mulai bosan dengan produk olahan tahu, produk yang ada saat ini kurang variatif, penjualan menurun setiap tahunnya, serta terdampak masa pandemic Covid-19. Berdasarkan fenomena tersebut maka rumusan permasalahan pada penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana proses pengembangan produk UD.Srikandi? (2) Karakteristik produk apakah yang menjadi prioritas untuk dikembangkan perusahaan? (3) Bagaimana usulan terpilih untuk produk UD. Srikandi?. Penelitian dilakukan dengan menggunakan tahapan New Product development Life Cycle untuk proses pegembangan produk tahu ini, adapun pada tahap product development digunakan metode Quality Function Deploymen (QFD) dan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan alternative pilihan produk.  Hasil dari penelitian ini adalah: produk tahu katsu menjadi produk terpilih. Adapun karakteristik prioritasnya adalah pengembangan rasa tahu katsu. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan aplikasi Expert Choice versi 11 diketahui bahwa rasa bayam menjadi alternative terpilih. Hal ini dikarenakan alternative pilihan rasa bayam memiliki nilai bobot prioritas terbesar daripada alternatif lainnya. Sehingga, hasil pengembangan produk ini sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen saat ini.