EFEKTIFITAS KOMUNIKASI KESEHATAN DOKTER DALAM MENDIAGNOSIS PENYAKIT PASIEN ANGGOTA KPPS PEMILU 2019 DI KOTA PEKANBARU

Authors

  • Suci Shinta Lestari Universitas Abdurrab
  • Muhammad David Hendra Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Abdurrab

DOI:

https://doi.org/10.25299/medium.2020.vol8(2).5721

Keywords:

Election 2019, Diagnosis, Health Communication, KPPS

Abstract

Communication between doctor and patient is the most important component in providing health care. A doctor's professional attitude is shown when dealing with his duties, which means being able to complete his duties according to his role and function; able to manage themselves such as punctuality, division of professional duties with other personal tasks and able to deal with various types of patients and able to cooperate with other health professions. The professional attitude of a doctor will be seen from the patient handling process which will be a measure of success and professionalism. In this study, researchers looked at the effectiveness of medical communication between doctors and patients and their families of former members of the 2019 election KPPS in Pekanbaru City. The results of this study indicate that the patient's and patient's family assessed the communication that the doctor made while treating the patient was effective. This can be seen from the way doctors convey information to patients and their families, doctors are able to build a sense of secure and trust to the doctors which are the basic for effective communication.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Maka saat itu, dokter memandang perlu untuk berkomunikasi secara intensif bertujuan membimbing keluarga pasien untuk dapat berpikir dan bersikap rasional tentang penyebab kematian anggota keluarganya yang menjadi anggota KPPS pada pemilu 2019. Tidak ada perdebatan keluarga Bapak Hazairin dengan dokter, tidak ada tuntutan dan tidak ada pemberitaan yang mengarah pada ketidakpuasan keluarga pada pelayanan dokter dan rumah sakit.
Informan lainnya kemudian memberikan keterangan tidak memiliki riwayat sakit sebelumnya namun mengalami kesulitan menggerakkan anggota badan dimulai dari tangan kanan lalu berlanjut ke kaki dan seluruh badan. Diagnosis dokter saat berobat ke salah satu rumah sakit swasta di Pekanbaru berdasarkan pendekatan Illness centered communication style atau patient centered communication style. Komunikasi berdasarkan apa yang dirasakan pasien tentang penyakit yang dideritanya adalah stroke ringan dan kesulitan buang air kecil. Setelah mendapatkan perawatan medis dan kini sudah berada di rumahnya.
Saat mendapatkan perawatan medis, informman mengakui bahwa dokter dan tenaga medis di RS tempat mereka berobat memiliki sikap menghargai pasien sehingga pasien mau mengikuti saran dokter untuk dapat segera sembuh. Satu sampai dua orang dokter yang ditemui saat proses pengobatan masih diingat dan dikenal baik hingga tahun 2020 saat ini. Dokter tersebut dianggap memiliki sikap rendah hati mengacu pada sikap yang penuh melayani, sikap menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong, memandang rendah orang lain, lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan pasien khususnya financial. Penjelasan dokter juga dapat didengarkan dan dimengerti dengan baik. Atau disebut Audible oleh penerima pesan. Terkait dengan kejelasan dari pesan yang dikomunikasikan tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan.
Dengan demikian diperoleh hasil penelitian bahwa komunikasi kesehatan dokter-pasien saat mendiagnosa penyakit (studi pada pasien mantan anggota KPPS Pemilu 2019 di kota Pekanbaru) adalah efektif berdasarkan perspektif keluarga pasien dan pasien. Lewat komunikasi kesehatan yang dilakukannya, dokter mengarahkan proses penggalian riwayat penyakit lebih akurat untuk dirinya, lebih memberikan dukungan pada pasien, dengan demikian komunikasi yang terjain lebih efektif dan efisien bagi keduanya.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan anggota KPPS pemilu 2019 yang di peroleh dari KPU Kota Pekanbaru ada 3 (tiga) orang yang meninggal dunia dan 10 (Sepuluh) mengalami musibah atau sakit. Dan komunikasi kesehatan dokter-pasien saat mendiagnosa penyakit adalah efektif berdasarkan perspektif keluarga pasien dan pasien. Lewat komunikasi kesehatan yang dilakukannya, dokter mengarahkan proses penggalian riwayat penyakit lebih akurat untuk dirinya, lebih memberikan dukungan pada pasien dengan demikian komunikasi yang terjalin lebih efektif dan efisien bagi keduanya.

SARAN
Dari kesimpulan maka penulis mengharapkan masyarakat memiliki pengetahuan yang mendasar agar dapat membangun pemikiran dan sikap yang rasional atas satu kejadian dan fenomena dilingkungan sosialnya. Harapan lain adalah pada awak media agar dapat memberikan ruang pada masyarakat yang langsung mengalami kejadian untuk memberikan sudut pandangnya dihadapan publik.

DAFTAR PUSTAKA
Arianto. Tanpa Tahun. Komunikasi Kesehatan (Komunikasi Antara Dokter dan Pasien). Palu: Universitas Tadulako
Denzin, Norman K dan Lincoln, Yvonna S (eds.). 1997. Handbook of Qualitative Research. Terjemahan oleh Dariyatno dkk. 2009. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rahmadiana, Metta. 2012. Komunikasi Kesehatan, Sebuah Tinjauan. Jurnal Psikogenesis, Vol. 1, No.1.
Salisah, Nikmah Hadiati. 2011. Komunikasi Kesehatan: Perlunya Multidisipliner Dalam Ilmu Komunikasi. Jurnal Ilmu komunikasi, Vol. 1, No. 2.
Subiwahyudi, Agus. Tanpa Tahun. Anamnesis, Komunikasi Efektif Dokter dan Pasien. Di download dari http://www.fkg.unair.ac.id/filer/Anamsesis.ppt
Yulianto, Agus. 2016. Komunikasi Penting Bagi Sektor Kesehatan Di Indonesia.
Diakses dari http://nasional.republika.co.id/ berita/ nasional/daerah/15/09/16/nurjdx351-komunikasi-penting-bagi-sektor- kesehatan-di-indonesia

https://faktabanten.co.id/blog/2019/04/19/banyak-kpps-jadi-tumbal-pemilu-serentak- 2019-ini-faktanya/

https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-01310787/mahal-dan-meminta-tumbal- pesta-demokrasi-2019-sudah-semestinya-dievaluasi

Downloads

Published

2021-01-29