PERBANDINGAN TINGKAT KESEMBUHAN LUKA SAYAT TERBUKA ANTARA PEMBERIAN ETAKRIDIN LAKTAT DAN PEMBERIAN PROPOLIS SECARA TOPIKAL PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

Main Article Content

Evi Kurniawaty
Charla Gutri Farmitali
Soraya Rahmanisa
Silvia Andriani

Abstract

Luka merupakan salah satu proses hilangnya komponen jaringan secara
spesifik yang mengenai bagian tubuh tertentu, contohnya luka sayat
(Vulnus scisum) adalah salah satu jenis trauma yang sering terjadi, berbagai
macam cara penyembuhan luka salah satunya dengan penggunaan ethakridin
laktat dan propolis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan
tingkat kesembuhan luka sayat antara pemberian ethakridin laktat dengan
pemberian propolis pada tikus putih (Rattus norvegicus). Penelitian
eksprimental ini menggunakan metode rancangan acak terkontrol dengan
pola test only controlled group design terhadap 12 ekor tikus putih yang diberi 3
perlakuan selama 7 hari, perlakuan ini terdiri atas kelompok kontrol,
kelompok ethakridin laktat, dan kelompok propolis. Hasil yang
didapat merupakan gambaran klinis dan histopatologi. Hasil penelitian
menunjukan uji Pairwise Comparisons pada pemeriksaan mikroskopik dan
klinis bermakna <0,05 (0,001) antara propolis dan Ethakridin laktat.
Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang bermakna antara
pemberian ethakridin laktat dan propolis yaitu tingkat kesembuhan propolis,
yaitu lebih cepat dibanding ethakridin laktat.
Dimensions

Downloads

Download data is not yet available.

Plum Analytics

Article Details

Section
Articles

References

Daeley, C. 2005. The care of wounds : A guide for nurses . Victoria : Blackwell Publishing.

Dharmayanti NLP, Sulistyowati E, Tejolaksono MN, Prasetya R. 2000. Efektifitas

pemberian propolis lebah dan royal jeli pad abses yang disebabkan Sthapylococcus

aureus. Berita Biologi 5: 41-48.

Mansjoer, A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.

Midwood, K.S., Williams L.V., and Schwarzbauer J.E. 2004 , Tissue Repair And The

Dynamics of The Extracellular Matrix: The International Journal Of Biochemistry & Cell

Biology; 36(6): 1031-1037

Monaco, J.L. and Lawrence, W.T. 2003. Acute wound healing: an overview.

ClinPlastic Surg. 30: 1-12.

Muchlas, F. 2012. Uji Efektifitas Puyer Daun Salam (Syzygium polyanthum) Sebagai

Penyembuh Luka Sayat Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Strain Wistar. (Skripsi).FKIP

Universitas Muhamadyah Malang.

Nijveldt R.J, Van Nood E, Van Hoorn E, Boelens PG, Van Norren K, Van

Leeuwen. 2001. Flavonoids: a review of probable mechanisms of action and potential

application. Am. J. Clin. Nutr;74: 418-25.

Parker, B. 2001. Conceptuals foundations : the bridge to professional nursing practice. St.

Louis : Mosby

Sulimanovic, D. 1982. Action of propolis solutions on Bacillus larvae. Apiacta, 17:16-20

Wibisono. 2008. Perbedaan Lama Penyembuhan Luka Bersih Antara Perawatan Luka Dengan

Menggunakan Gerusan Bawang Merah (Allium cepa L.) Dibandingkan Dengan Providone Iodin

% Pada Tikus Putih (Rattus novergicus Strain Wistar. (Skripsi). Fakultas Kedokteran,

Jurusan Keperawatan Universitas Brawijaya Malang.