Implementasi Penyuluhan Hortikultura Berkelanjutan di Provinsi D.I. Yogyakarta

Keywords: hortikultura berkelanjutan, materi, metode, kompetensi, partisipasi, penyuluhan

Abstract

Sesuai amanah Undang-Undang No.16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, implementasi penyuluhan mulai memfokuskan pada aspek keberlanjutan yaitu meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Hortikultura berkelanjutan merupakan salah satu inovasi dalam melaksanakan pertanian tanpa merusak lingkungan. Adopsi hortikultura berkelanjutan belum sepenuhnya dilaksanakan oleh petani hortikultura di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meskipun telah dilaksanakan penyuluhan. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi suatu adopsi adalah penyuluhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi implementasi penyuluhan hortikultura berkelanjutan di Provinsi DIY. Survey dilakukan pada 350 petani hortikultura di Kabupaten Sleman, Kulonprogo dan Bantul, Provinsi DIY. Hasil survey menunjukkan bahwa efisiensi implementasi penyuluhan di DIY berada dalam kategori tinggi, yaitu: materi penyuluhan, metode penyuluhan dan kompetensi penyuluh pada kategori tinggi, sedangkan keterlibatan petani pada kategori sedang. Materi penyuluhan perlu diperkuat dalam hal penggunaan mulsa dan pemasaran dengan mempertimbangkan aspek kelayakan lingkungan dan ekonomi. Metode penyuluhan ditingkatkan dengan pelatihan (training) dan sekolah lapang. Penyuluh harus berkompetensi mengajak petani agar mengurangi penggunaan bahan kimia dalam memberantas hama dan gulma. Untuk meningkatkan partisipasi petani penyuluh harus meningkatkan frekuensi pertemuan dengan petani. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdollahzadeh G, Sharifzadeh MS, Damalas CA. 2015. “Perceptions of the beneficial and harmful effects of pesticides among Iranian rice farmers influence the adoption of biological control.” Crop Protection. 75: 124-131.

Ahmed MH. 2016. “Climate change adaptation strategies of maize producers of the Central Rift Valley of Ethiopia.” Journal of Agriculture and Rural Development in the Tropics and Subtropics. 117 (1):175–186.

Albrecht H, Bergman H, Diederich G, Grober E, Hofman V, Keller P, Payr G, Sülzer R. 1989. Agricultural extension: Basic concepts and methods (Vol. 1). Eschborn: BMZ/GTZ/CTA.

Alexandratos N. 1995. World agriculture: Towards 2010, an FAO study. West Sussex, England: FAO and John Wiley & Sons.

Asngari PS. 2001. Peranan Agen Pembaruan/Penyuluh dalam Usaha Memberdayakan (Empowerment) Sumber daya Manusia Pengelola Agribisnis, Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu Sosial Ekonomi, Fakultas Peternakan, IPB. (dibacakan pada Tanggal, 15 September 2001).

Begum MEA, Nastis SA, Papanagiotou E, 2016. “Determinants of technical efficiency of freshwater prawn farming in southwestern Bangladesh.” Journal of Agriculture and Rural Development in the Tropics and Subtropics. 117(1):99–112.

BPS DIY. 2014. Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Angka. BPS Provinsi D.I. Yogyakarta.

FAO. 1991. International directory of agricultural extension organizations. Rome: FAO.

Gaventa J, Valderrama CB. 2009. Strengthening Participation in Local Governance. Workshop. Institute of Development Studies. June: 21-24.

Gecho Y, Punjabi N. 2011. “Determinants of Adoption of Improved Maize Technology in Damot Gale, Wolaita, Ethiopia. Raj.” J. Extn. Edu. 19: 1-9.

Hart RA. 1992. Children’s Participation: From Tokenism to Citizenship.

UNICEF Innocenti Essays No. 4. Florence: UNICEF.

Hayami Y, Ruttan V. 1985. Agricultural Development: an international perspective. Baltimore, MD: Johns Hopkins University Press.

Hermawan A, Amanah S, Fatchiya A. 2017. “Partisipasi pembudidaya ikan dalam kelompok usaha akuakultur di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.” Jurnal Penyuluhan. 13:1-13.

Indraningsih K S. 2011. “Pengaruh Penyuluhan Terhadap Keputusan Petani dalam Adopsi Inovasi Teknologi Usahatani Terpadu.” Jurnal Agro Ekonomi. 29(1):1-24.

Jamal K, Kamarulzaman NH, Abdullah AM, Ismail MM, Hashim M. 2014. “Adoption of fragrant rice farming: The case of paddy farmers in the East Coast Malaysia.” UMK Procedia. 1: 8–17.

Jarmie MJ. 2000. Peranan Ilmu Penyuluhan Pembangunan Menuju Pembangunan Pertanian yang Berwawasan Agribisnis dalam Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Menuju Terwujudnya Masyarakat Madani. Prosiding Seminar (ed. Pambudi, H.R. dan A.K. Adhi). Bogor: Pustaka Wirausaha Muda.

Kabir MH, Rainis R. 2014. “Adoption and intensity of Integrated Pest Management (IPM) vegetable farming in Bangladesh: an approach to sustainable agricultural development.” Environ Dev Sustain. DOI 10.1007/s10668-014-9613-y.

Kassie M, Jaleta M, Shifera B, Mmbando F, Mekuria M. 2013. “Adoption of Interrelated Sustainable Agricultural Practices in Smallholder Systems: Evidence from Rural Tanzania.” Technological Forecasting and Social Change. 80: 525-540.

Lionberger HF. 1960. Adoption of New Ideas and Practices. Iowa: The Iowa State University Press.

Lippitt T, Watson J, Westley B. 1958. The Dynamics of Planned Change. New York.

Mandiriza-Mukwirimba G. Kritzinger Q. Aveling T. 2016. “A survey of brassica vegetable smallholder farmers in the Gauteng and Limpopo provinces of South Africa.” Journal of Agriculture and Rural Development in the Tropics and Subtropics. 117(1): 35–44.

Mulyadi, Sugihen BG, Asngari PS, Susanto D. 2007. “Proses Adopsi Inovasi Pertanian Suku Pedalaman Arfak Di Kabupaten Manokwari – Papua Barat.” Jurnal Penyuluhan. 3(2):110-118

Okonya JS, Kroschel J. 2016. “Farmers’ knowledge and perceptions of potato pests and their management in Uganda.” Journal of Agriculture and Rural Development in the Tropics and Subtropics. 117 (1):87–97.

Okuthe IK. 2014. “The Influence of Institutional Factors on the Adoption of Integrated Natural Resource Management Technologies by Small Scale Farmers in South Western Kenya.” Asian Journal of Agricultural Sciences. 6: 16-32.

Pretty JN. 1995a. Participatory Learning for Sustainable Agriculture. World Development. 23(8): 1247-1263.

_________. 1995b. Regenerating Agriculture. London (UK) : Earthscan.

Rahnema M. 1992. Participation in W. Sachs (Ed.) The Development Dictionary. London: Zed Books Ltd. 116-131.

Slamet M. 2003. Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian di Era Otonomi Daerah di dalam Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Penyunting: Ida Yustina dan Adjat Sudradjat. Bogor: IPB Press.

Suryani A, Fatchiya A, Susanto D. 2017. Keberlanjutan Penerapan Teknologi Pengelolaan Pekarangan oleh Wanita Tani di Kabupaten Kuningan.” Jurnal Penyuluhan. 13(1): 50-63.

Swanson BE, Roling N, Jiggins J. 1984. Extension Strategies for Technology Utilization. In B. E. Swanson (Ed.), Agricultural extension: A reference manual. Rome: FAO.

Tey YS, Li E, Bruwer J, Abdullah AM, Brindal M, Radam A, Ismail MM, Darham S. 2014. “The Relative Importance of Factors Influencing the Adoption of Sustainable Agricultural Practices: A Factor Approach for Malaysian Vegetable Farmers.” Sustain Sci. 9:17–29.

Timmer WJ. 1982. The Human Side of Agriculture: Theory and Practice of Agricultural Extension. New York: Vantage Press.

Timprasert S, Datta A, Ranamukhaarachchi S. 2014. “Factors Determining Adoption of Integrated Pest Management by Vegetable Growers in Nakhon Ratchasima Province, Thailand.” Crop Protection. 62: 32-39.

Thanh NV, Yapwattanaphun C. 2015. “Banana Farmers’ Adoption of Sustainable Agriculture Practices in the Vietnam Uplands: the Case of Quang Tri Province.” Agriculture and Agricultural Science Procedia. 5:67-74.

Uphoff NT, John MC, Goldsmith AA. 1979. Feasibility and Application of Rural Development Participation: A State of the Art Paper. Ithaca (USA): Cornell University

van den Ban AW, Hawkins HS. 1985. Agricultural Extension. New York: Longman Scientific and Technical.

Zegeye T, Haileye A. 2001. Adoption of Improved Maize Technologies and Inorganic Fertilizer in Northwestern Ethiopia. Ethiopian Agricultural Research Organization (EARO) and International Maize and Wheat Improvement Center CIMMYT.

Published
2018-09-18
How to Cite
EurigaE., AmanahS., FatchiyaA., & AsngariP. S. (2018). Implementasi Penyuluhan Hortikultura Berkelanjutan di Provinsi D.I. Yogyakarta. Jurnal Penyuluhan, 14(2). https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v14i2.19555

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 6 > >>