PENGARUH PRIMING PADA BENIH CABAI YANG SUDAH KEDALUWARSA DAN BELUM KEDALUWARSA YANG DISEMAI PADA MEDIA TANAH MASAM

Agustiansyah Agustiansyah, Paul B Timotiwu, Eko Pramono

Abstract


Priming merupakan teknik yang dapat digunakan untuk memperbaiki perkecambahan benih pada kondisi sub optimum.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh priming dan mutu benih terhadap vigor benih cabai yang disemai pada media  tanah masam. Penelitian  ini terdiri dari 2 percobaan yaitu Percobaan 1 yang menggunakan benih yang telah kedaluwarsa  dan Percobaan II yang menggunakan benih yang belum kedaluwarsa. Percobaan ini merupakan percobaan faktorial dalam Rancangan Acak lengkap (RAL) yang diulang sebanyak tiga kali.  Faktor pertama yaitu priming yang terdiri atas lima taraf  yaitu : perendaman dalam air,  PEG 30%, GA3 50 ppm, dan KNO3 1%.  Faktor kedua pada percobaan I  adalah benih varietas Tanjung 2 dan Kencana yang sudah kedaluwarsa berdasarkan masa simpan label.  Pada percobaan II faktor keduanya yaitu benih  varietas Tanjung 2  dan Kencana yang belum kedaluwarsa.  Data yang diperoleh  dianalisis menggunakan program statistik R studio dengan uji BNJ pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada benih yang telah kedaluwarsa perlakuan priming dengan  KNO3 dan GA3 50 ppm merupakan perlakuan terbaik untuk memperbaiki perkecambahan pada media tanah masam.  Pada benih yang belum mengalami  kedaluwarsa perlakuan priming dengan air merupakan perlakuan terbaik untuk memperbaiki perkecambahan benih.  Varietas Tanjung 2 lebih toleran dalam pertumbuhan awal pada media tanah masam  dan varietas Kencana lebih responsif pada fase perkecambahan awal di media tanah masam.


Keywords


Deteriorasi, Giberelin, Hidropriming, Perkecambahan.

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jat.v10i2.5520

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Flag Counter

Agrotek Tropika google map widget for websitegoogle widget

 

Agrotek Tropika