MANAJEMEN DATA SPASIAL: PENGGUNAAN TANAH WILAYAH PEDESAAN DI SUMATERA BARAT

Abstract view : 803 times
PDF (Bahasa Indonesia) - 552 times


Abstract


Perkembangan penggunaan tanah bergerak horisontal secara spasial ke arah wilayah yang mudah diusahakan. Penggunaan tanah juga bergerak secara vertikal dalam rangka menaikkan mutunya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola penggunaan lahan, bagaimana manajemen penggunaan lahan di satu wilayah berdasarkan batas Nagari. Metode yang digunakan adalah analsisis spasial dengan interpretasi citra penginderaan jauh, survey lapangan, dan analisis deskriptif. Pertumbuhan pemukiman Nagari Sungai Sariak Kecamatan VII Koto Kabupaten Padang Pariaman mengakibatkan pemanfaatan ruang menjadi tumpang tindih. Diperlukan cara-cara pengelolaan dan managemen penggunaan tanah dalam rangka pembangunan berkelanjutan yang menaikkan taraf hidup masyarakat dan tidak menimbulkan kerugian lingkungan.Terdapat 9 jenis penggunaan lahan yang ada di Nagari Sungai Sariak. Penggunaan lahan tersebut adalah Primary Forest, Secondary Forest, Paddy Field, Settlement, Mixed Plantations, Crop Fields, Water Bodies, Bushes, dan Plantations. Penggunaan lahan yang paling luas di Nagari Sungai Sariak adalah jenis penggunaan lahan Primary Forest, sebesar 48% dari total luas wilayah Nagari Sungai Sariak. Pada tahun 2011 sampai tahun 2016, penggunaan lahan paling luas terjadi pada penggunaan lahan jenis Primary Forest yang kemudian menjadi Mixed Plantations.

Land use Changes moved horizontally spatially towards areas that are easily cultivated. The land use also moves vertically in order to increase its quality. This study aims to analyze land use patterns, how land use management in one area is based on Nagari boundaries. The method used is spatial analysis with interpretation of remote sensing images, field surveys, and descriptive analysis. The growth of Nagari Sungai Sariak in Kecamatan VII Koto, Kabupaten Padang Pariaman resulted in overlapping use of space. Management methods are needed and management of land use in the framework of sustainable development that raises the standard of living of the community and does not cause environmental losses. There are 9 types of land use in the Nagari Sungai Sariak. The land uses are Primary Forest, Secondary Forest, Paddy Field, Settlement, Mixed Plantations, Crop Fields, Water Bodies, Bushes, and Plantations. The most extensive land use in Nagari Sungai Sariak is the type of Primary Forest land use, amounting to 48% of the total area of the Nagari Sungai Sariak. From 2011 to 2016, the most extensive land use occurred in Primary Forest land uses which later became Mixed Plantations.


References


Arsyad, S. 2006. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor.

Donato, D.C, Kauffman, J.B., Murdiyarso, D., Kurnianto, S., Stidham, M., Kanninen, M., 2011. Mangroves Among The Most Carbon-Rich Forests In The Tropics. Nature Geosci. 4, 293-297.

Feri. T. 2007. Analisis Perubahan Lahan dan Keterkaitannya dengan Fluktuasi Debit Sungai di Sub-Das Antokan Propinsi Sumatera Barat. Thesis. SPS-IPB. Bogor.

Huete, A. R, Glenn, E. P. 2011. Remote Sensing of Ecosystem Structure and Function, Advance in Environtment Remote Sensing, P.291.CRC Press. Boca Raton.

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Bumi Aksara. Jakarta

Lillesand dan Kiefer, 1993. Remote Sensing and Geographic Information Systems. Gadjah Mada University Press. Jogjakarta.

Lillesand, T.M and R.W Kiefer. 2004. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Van der Werf, G. R., Randerson, J. T., Giglio, L., Gobron, N., Dolman, a. J. (2008). Climate controls On the variability of fires in the tropics and subtropics. Global biogeochemical Cycles, 22, gb 3028, p 1-13

Widayati, A, Ekadinata, A dan Syam, R. 2005. Alih Guna Lahan Di Kabupaten

Nunukan: Pendugaan Cadangan Karbon Berdasarkan Tipe Tutupan Lahan Dan Kerapatan Vegetasi Pada Skala Lanskap. World Agroforestry Center South east Asia. Bogor.

World Bank. 2012. Turn Down The Heat Why 40 Centrigrade Warmer World Must Be Avoided. Report For The World Bank By The Potsdam Institute For Climate Impact Research And Climate Analytics

Winoto, J. 2005. Kebijakan Pengendalian Alih Fungsi Tanah Pertanian dan Implementasinya. Kerjasama Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (Institut Pertanian Bogor). Jakarta.



DOI: https://doi.org/10.22202/js.v5i2.3090


DOI (PDF (Bahasa Indonesia)): https://doi.org/10.22202/js.v5i2.3090.g1340


Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Web Analytics Made Easy - Statcounter

My Stats