Strategi Pengendalian Pencemaran Industri untuk Pengelolaan Mutu Air Sungai dan Tanah di DAS Diwak, Jawa Tengah

Wisnu Prayogo, Fairuza Marhamah, Hafiz Achmad Fauzan, Rifka Noor Azizah, Vandith Va

Abstract


ABSTRAK

Pencemaran Sungai Diwak akibat aktivitas industri berdampak terhadap penurunan kualitas air sungai dan tanah, dibuktikan dengan adanya temuan tanaman pertanian abnormal. Penelitian ini bertujuan membuktikan apakah aktivitas industri di Kawasan Industri Bergas telah mencemari air sungai dan tanah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Diwak, serta merekomendasikan strategi pengendalian pencemarannya. Lokasi pengambilan sampel dilakukan berada pada Desa Kedungwuni hingga Diwak dengan membaginya menjadi 3 segmen. Dua belas parameter analisis kualitas air sungai dan lima parameter tanah dianalisis dengan dibandingkan pada baku mutu yang dipersyaratkan. Analisis mutu air sungai menggunakan metode Polution Index (PI), sedangkan strategi pengendalian pencemaran menggunakan analisis Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats (SWOT). Hasil kajian diketahui bahwa Sungai Diwak sudah tidak dapat menerima beban pencemar BODc 8.14 mg.L-1. Beban pencemar sudah melampaui daya tampung alami sebesar 2.22 mg.L-1. Korelasi antara pencemaran Sungai Diwak dengan data penurunan kualitas air sungai dan peningkatan unsur logam berat pada sampel tanah di sekitar DAS Diwak memiliki korelasi positif 99.6%. Strategi upaya pengendalian pencemaran air sungai dan tanah adalah (1) menetapkan kebijakan baku mutu air sungai dan tanah, (2) meningkatkan pemantauan aktivitas industri, kualitas air sungai dan tanah; serta (3) pemberian sanksi dan penghargaan kepada industri maupun masyarakat atas prestasinya dalam mengelola ekosistem.

Kata kunci: analisis SWOT, IPAL industri, metode PI, parameter logam berat

ABSTRACT

Diwak river was polluted by industrial activities. The polluted river water quality and soil are evidenced by the community’s findings of abnormal agricultural plants. This study aims to prove whether industrial activities have polluted river water and soil in the basin, and to provide advice on controlling strategies. Twelve parameters of river water quality analysis and five parameters of soil were analyzed compared to the required quality standard. Analysis of river water quality used the Polution Index (PI) method, while the pollution control strategy used Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats (SWOT) analysis. The results of the study found that the Diwak River was no longer able to accept the pollutant load of 8.14 mg.L-1. BODc. This pollutant load has exceeded the natural capacity of 2.22 mg.L-1. The correlation between Diwak River pollution and data on decreasing river water quality and increasing heavy metal elements in soil samples has a positive correlation of 99.6%. The strategy for controlling pollution in river water and soil are (1) establish policies on the river and soil water quality standard, (2) improve monitoring of industrial activities, river water quality, and soil, (3) provide legal sanctions and awards to industry for their achievements in managing the quality and ecosystem.

Keywords: SWOT analysis, industrial WWTP, PI method, heavy metal parameters


Keywords


analisis SWOT; IPAL industri; metode PI; parameter logam berat; SWOT analysis; industrial WWTP; PI method; heavy metal parameters

Full Text:

PDF

References


Effendi, H., Romanto, & Wadiatno, Y. (2015). Water quality status of Ciambulawung River, Banten Province, based on pollution index and NSF-WQI. Procedia Environmental Sciences, 24, 228-237. Doi: 10.1016/j.proenv.2015.03.030.

Efendi, H. (2016) River water quality preliminary rapid assessment using pollution index. Procedia Environmental Sciences, 33, 562-567. Doi: 10.1016/j.proenv.2016.03.108.

Khan, S., Cao, Q., Zheng, Y. M., Huang, Y. Z., & Zhu, Y. G. (2008). Health risks of heavy metals in contaminated soils and food crops irrigated with wastewater in Beijing, China. Environmental Pollution, 152(3), 686–692. Doi: 10.1016/j.envpol.200 7.06.056.

Menteri Lingkungan Hidup. (2003). Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003. Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional.

Nida, Rahman, M., & Rahman, A. (2017). Hubungan status mutu air metode indeks pencemaran dengan kegiatan keramba jaring apung di Waduk Riam Kanan Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Fish Scientiae, 7(1), 1-17. Diakses dari http://fishsci entiae.ulm.ac.id/index.php/fs/article/view/106/92.

Pemerintah Daerah. (2012). Perubahan Atas Perda Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah. Jaringan Dokumentasi dan Informasi Provinsi Jawa Tengah. Diakses dari https://jdih.jatengprov.go.id

Pemerintah Pusat. (2001). Peraturan Pemerintah Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air Nomor 82 Tahun 2001. Jaringan Dokumentasi dan Informasi Badan Pemeriksa Keungan Republik Indonesia. Diakses dari https://peraturan.bpk.go.id/

Prayogo, W., Soewondo, P., Zakiyya, N. M., Putri, D. W., & Muntalif, B. S. (2020). The Removal of Organic Materials and Nutrients with Addition of Artificial Supporting Materials in The Water Body (A Case Study of Cikapayang River, Bandung City Hall). In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 409. Doi: 10.1088/1755-1315/409/1/012007.

Priyambada, A. (2008). Analisis pengaruh perbedaan fungsi tata guna lahan terhadap beban cemaran BOD sungai (studi kasus Sungai Serayu, Jawa Tengah). Jurnal Presipitasi, 5(2), 55-62. Diakses dari https://ejournal.undip.ac.id/in dex.php/presipitasi/article/view/11012.

Rahmawati, D. (2011). Pengaruh Kegiatan industri terhadap kualitas air Sungai Diwak di Bergas Kabupaten Semarang dan upaya pengendalian pencemaran air sungai [Thesis, Universitas Diponegoro]. Digital Library.

Siregar, S., Dzakiya, N., Idiawati, N., & Kiswiranti, D. (2016). Pengaruh Air Sungai yang Tercemar Limbah Terhadap Kualitas Tanah di Sekitar Sungai Klampok. Prosiding SNAST, 98-105. Diakses dari https://ejournal.akprind.ac.id/in dex.php/prosidingsnast/article/view/1546/1239.

Zakaria, I. (2015). Sungai Klampok Tercemar, 8 Pabrik Disorot Terkait Pencemaran Limbah. Diakses dari http://radarsemarang.com/ jawa-tengah-jogja/ungaran/sungai-klampok-tercemar-8-pabrik-disorot/. Diakses pada tanggal 16 April 2016.

Zhang, M. K., Liu, Z. Y., & Wang, H. (2010). Use of single extraction methods to predict bioavailability of heavy metals in polluted soils to rice. Communications in Soil Science and Plant Analysis, 41(7), 820-831. Doi: 10.1080/001036210035923 41.




DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.jsal.2021.008.03.4

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan