Pengaruh Perbedaan Salinitas Terhadap Viabilitas Bakteri Pseudomonas spp.

Apri Arisandi, Maulinna Kusumo Wardhani, Kaswan Badami, Anisa Sopiyanti

Abstract

ABSTRAK

Kondisi perairan laut yang fluktuatif dan cenderung ekstrim menyebabkan rumput laut mudah terserang penyakit ice-ice. Munculnya bercak putih pada thallus rumput laut Eucheuma cottonii yang terinfeksi penyakit ice-ice diduga disebabkan oleh bakteri patogen yaitu Pseudomonas spp.  Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan salinitas terhadap viabilitas bakteri Pseudomonas spp dan untuk mengetahui pada salinitas berapakah bakteri Pseudomonas spp tidak dapat tumbuh. Bakteri diidentifikasi melalui uji biokimia, dan viabilitas diamati dengan menanam bakteri pada media TSA plate dengan salinitas 30, 32, dan 34 ppt dengan 3 kali pengulangan, dan untuk uji konfirmasi bakteri di tanam pada media TSA miring dengan kadar salinitas 0, 20, 40, 60, 80, dan 100 ppt. Hasil yang diperoleh menunjukan bakteri tumbuh dengan normal pada hampir semua media uji kecuali pada media 100 ppt, hal ini menunjukan bahwa bakteri Pseudomonas spp merupakan bakteri yang bersifat halofilik atau dapat tumbuh baik pada kadar salinitas yang tinggi.

Kata Kunci: Eucheuma cottonii, ice-ice, Pseudomonosa spp,Viabilitas. 

The Influence of Salinity Difference to Viability of Pseudomonas spp. Bacteria

ABSTRACT

The conditions of marine waters that fluctuate and tend to extremes can cause seaweed susceptible to ice-ice disease. The appearance of white patches on infected Eucheuma cottonii seaweed thallus is estimated as ice-ice disease which is caused by pathogenic bacteria of Pseudomonas spp  The objectives of this research is to determine the effect of salinity difference to viability of bacteria Pseudomonas spp and to know on what salinity is the bacterium Pseudomonas spp that can’t grow. Bacteria were identified by biochemical tests. Viability was observed by planting bacteria on TSA plate medium with salinity 30 ppt, 32 ppt, and 34 ppt with 3 repetitions, and for bacterial confirmation test in planting on TSA tilting with salinity 0 ppt, 20 ppt, 40 ppt, 60 ppt, 80 ppt, And 100 ppt. The results showed that bacteria grew normally in almost all test media except in 100 ppt media, this showed that Pseudomonas spp bacteria were halophilic bacteria or could grow well at high salinity levels.

Keywords: Eucheuma cottonii, ice-ice, Pseudomonosa spp, Viability.

Keywords

Eucheuma cottonii; ice-ice; Pseudomonosa spp; Viabilitas

Full Text:

PDF

References

Agustono, Hari, S. dan Muhajir. 2012. Strategi Bakteri Probiotik untuk Menekan Pertumbuhan Bakteri Patogen didalam Pengenceran Kerapu Chromileptes altivelis dengan Memproduksi Beberapa Bakterial Substansi. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga. Surabaya. Vol. 4 No. 2 : 199-205.

Aslan, L.M. 1991. Budidaya Rumput Laut. Penerbit Kanisius, Yogyakarta

Arisandi, A., Akhmad, F., Eva, A, W., Siti, R. 2013. Dampak Infeksi Ice-ice dan Epifit terhadap Pertumbuhan Eucheuma cottonii. Ilmu Kelautan 18 (1) 1 – 6.

Darmayanti, Y., A. Hatmanti, N. Farida dan Surahman 2001. Studi hama dan penyakit. Laporan akhir Penelitian Pengembangan Bibit Unggul Rumput Laut, Pengelolaan Kualitas Air serta Hama dan Penyakitnya. Proyek Penelitian, Pengembangan dan Pemanfaatan Sumberdaya Laut Dalam. Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI Jakarta. 7 Hal.

Holt, J.G., Krieg, N.R., Sneath, H.A., Stanley, J.T. dan William, S.T. 1994. Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology 9th Edition. Williams and Wilkins, Baltimor.

Khasanah, U. 2013. Analisis Kesesuaian Perairan Untuk Lokasi Budidaya Rumput Laut Eucheuma Cottonii Di Perairan Kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo. Skripsi tidak diterbitkan. Makasar: Universitas Hasanuddin.

Msuya, F.E., & D. Salum. 2007. The Effect of Cultivation, Duration, Seasonality and Nutrient Conentration of The Growth Rate and Biomasa Yield Of The Seaweeds Kappaphycusalvarezii and Eucheuma denticulatum in Zanzibar, Tanzania. MARG-I Final Report submitted to The Western Indian Ocean Marine Sciences Association (WIOMSA), 23 pp.

Pelczar, Michael dan E.C.S.Chan. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Cetakan I. Jakarta: UI-Press. Hal. 101.

Santoso, L., Yudha, T, N. 2008. Pengendalian Penyakit Ice-Ice Untuk Meningkatkan Produksi Rumput Laut Indonesia. Jurnal Saintek Perikanan Vol. 3 No. 2, : 37 - 43

Suriawiria, U. 1996. Mikrobilologi Air dan Dasar-Dasar Pengolahan Air Buangan Secara Biologis, Penerbit Alumni, Bandung.

Ventosa, A., Nieto, J.J. dan Oren, A. 1998. Biology of Moderately Halophilic Aerobic Bacteria. Microbiol. Mol Biol. Rev 62: 504-544

DOI

https://doi.org/10.21107/rekayasa.v10i1.3600

Metrics

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Apri Arisandi, Maulinna Kusumo Wardhani, Kaswan Badami, Anisa Sopiyanti

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.