Latihan Gerak Lokomotor Sebagai Upaya Mengembangkan Motorik Kasar Anak Down Syndrome

Salpina Simahate, Abdul Munip

Abstract


Salah satu aspek  yang sangat penting bagi  perkembangan dan pertumbuhan pada anak usia dini adalah aspek motorik kasar, karena perkembangan motorik kasar akan berimplikasi pada perkembangan anak kedepannya. Begitu juga dengan anak dengan keterbelakangan fisik dan mental (Down Syndrome). Untuk mengoptimalkan perkembangan aspek fisik motorik anak down syndrome seorang guru atau orang tua perlu memberikan latihan-latihan gerak pada anak, misalnya gerak lokomotor. Tujuan penulisan artikel ini untuk mendeskripsikan perkembangan motorik kasar anak down syndrome melalui latihan-latihan gerak lokomotor. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah seorang anak berinisial Jf yang sekolah di TK Islam Pelangi Anak Negeri berusia 5 tahun 5 bulan dan mengalami gangguan down syndrome dengan tingkat hambatan intelektual ringan. Dalam proses penelitian, peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan tehnik pengambilan data menggunakan tehnik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan tehnik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model miles dan huberman dengan tahap analisis data yakni reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi dengan pengujian kebasahan data menggunakan  tehnik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek fisik motorik anak down syndrome semakin berkembang setelah diberikan latihan-latihan gerak lokomotor. Anak mampu melakukan gerakan lokomotor seperti berlari, merangkak, berjalan, mendaki, meluncur, berjengket, meloncat, mengguling dan melompat.

Keywords


Motorik Kasar; Down Syindrome; Gerak Lokomotor.

References


A. Kusumawati. (2013). Penanganan Kognitif Anak Down Syndrome Melalui Metode Kartu di TK Permata Bunda Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Ageng, D., Koenarso, P., Sumantri, M. S., & Supena, A. (2017). Intervensi perkembangan motorik pada anak down syndrome. 6(2).

Fadlillah. (2018). Bermain dan Permainan Anak Usia Dini. Jakarta: Prenadamedia Group.

Farida, A. (2016). Urgensi Perkembangan Motorik Kasar Pada Perkembangan Anak Usia Dini. Raudhah, 1(2).

Hewi, L. (2020). Pengembangan Literasi Anak Melalui Permainan Dadu Literasi. Thufula: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal, 8(1), 112–123.

Hidayat, A. (2017). Peningkatan Aktivitas Gerak Lokomotor, Nonlokomotor Dan Manipulatif Menggunakan Model Permainan Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, 2(2), 21. https://doi.org/10.17509/jpjo.v2i2.8175

Khadijah. (2016). Pendidikan Prasekolah. Medan: Perdana Publishing.

Khadijah, A. (2017). Permasalahan Anak Usia Dini. Medan: Perdana Publishing.

Lumbantobing, S. . (1997). Anak dengan Mental Terbelakang: Retardasi Mental, Gngguan Belajar, Gangguan Pemusatan Perhatian. Balai Penerbit FKUI.

Mahendra, A. (2000). Bola Tangan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Marta, R. (2017). Penanganan Kognitif Down Syndrome melalui Metode Puzzle pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 32. https://doi.org/10.31004/obsesi.v1i1.29

Masganti. (2015). Psikologi Perkembangan Anak USia Dini. Medan: Perdana Publishing.

Masruroh, S. (2017). Perilaku Bermain Anak Down Syndrome Ringan Usia 5-8 Tahun Ditinjau dari Teori Mildern Parten di Desa Terlanggu Brebes Kabupaten Brebes. Inversitas Negeri Semarang.

Muliar. (2016). Improving the Fine Motor Ability of a Down-syndrome Student by Playing with Clay at SDLB N 64 Surabayo Lubuk Basung Kabupaten Agam. E-JUPEKhu (Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus), 5(1).

Permendikbud. (2014). Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia, 13.

Santrock, J. . (2007). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Sri Hartini Mardi Asih, Ulfa Nurullita, S. D. (2016). Pengaruh Terapi Bermain Menyusun Menara Donat Terhadap Peningkatan Kemampuan Motorik Anak Down Syndrome Usia Sekolah di SLB Negeri Semarang. Jurnal Keperawatan Dan Kebidanan (JIKK), 1–10. http://pmb.stikestelogorejo.ac.id/e-journal/index.php/ilmukeperawatan/article/view/239%0Ahttp://pmb.stikestelogorejo.ac.id/e-journal/index.php/ilmukeperawatan/article/view/239/264

Sri Muji Rahayu. (2013). Memenuhi Hak Anak Berkebutuhan Khusus Anak Usia Dini Melalui Pendidikan Inklusif. In Jurnal Pendidikan Anak: Vol. II (Issue 2, pp. 355–363).

Sujiono, B. (2015). Metode Pengembangan Fisik. Banten: Universitas Terbuka.

Sumiyati, S. (2018). Metode Pengembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini. AWLADY : Jurnal Pendidikan Anak, 4(1), 78–102. https://doi.org/10.24235/awlady.v4i1.2509

Wafi, T. S. Al, & Sihkabuden, S. (2018). Peningkatkan Ketrampilan Motorik Kasar Siswa Down Syndrome melalui Senam Ceria. Jurnal ORTOPEDAGOGIA, 4(1), 43–47. https://doi.org/10.17977/um031v4i12018p043

Wulan, D. S. A. (2015). Peningkatan Gerak Lokomotor Melalui Permainan Lari Estafet Modifikasi. Pendidikan Anak Usia Dini, 1(9).

Zulkifli. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.




DOI: http://dx.doi.org/10.21043/thufula.v8i2.7656

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

  http://journal.stainkudus.ac.id/indexing/17.jpg http://journal.stainkudus.ac.id/indexing/19.jpg

 

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional