BERAKHIRNYA ROMANTISME KOLONIAL PRANCIS DI FRANCOPHONE AFRIKA

  • Kurniawati Kurniawati
Keywords: Kolonialisme, Francophone, Afrika, Perancis

Abstract

Tulisan ini bermaksud memaparkan corak kolonialisme Prancis dan kemudian membandingkan bagaimana hubungan Prancis dan negara-negara jajahannya terutama di Afrika pada masa Perang Dingin dan Pasca Perang Dingin. Dalam memperlakukan negara jajahannya, Prancis memiliki karakteristik yang khas. Karakteristik itu adalah keinginan Prancis untuk menyebarkan kebudayaannya yang dianggap lebih tinggi dari kebudayaan negara yang dijajahnya. Penyebaran budaya Prancis yang paling terlihat adalah digunakannya bahasa Prancis sebagai bahasa resmi di negara-negara koloninya. Keinginan untuk menyebarkan peradabannya ini tidak berhenti sampai berakhirnya penjajahan tetapi tetap berlanjut   hingga masa dekolonisasi. Prancis tetap berusaha mempertahankan hubungan patron-client dengan negara-negara eks-koloninya di Afrika yang disebut Francophone Afrika dengan memberikan bantuan terutama keuangan dan berbagai keistimewaan. Akan tetapi setelah Perang Dingin berakhir Prancis berangsur-angsur mengurangi hubungan istimewanya dengan Francophone Afrika. Pasca Perang Dingin, situasi dunia telah berubah, tidak ada lagi kekhawatiran besar terhadap komunisme yang kerap dijadikan Prancis untuk intervensi ke sejumlah negara Afrika. Selain itu serangkaian skandal dan biaya yang besar untuk menyokong Afrika membuat Prancis melakukan reorientasi kebijakan Afrika-nya.

Author Biography

Kurniawati Kurniawati

Dosen Sejarah FIS UNJ

Published
2010-07-15