PENGARUH TEKNIK PEMBENIHAN LANGSUNG DAN PENYIANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN AWAL MERBAU (Intsia bijuga OK.)

Faisal Danu Tuheteru, Irdika Mansur, Cahyo Wibowo

Sari


Teknik pembenihan langsung merupakan salah satu metode alternatif untuk mendukung reforestasi dan rehabilitasi hutan dan lahan di daerah tropika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode penaburan (pembenaman) benih dan gulma terhadap pertumbuhan tanaman merbau (Intsia bijuga OK.). Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Cikabayan Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor  yang berlangsung mulai bulan November 2008 hingga Februari 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode benih dibenamkan berpengaruh nyata terhadap parameter pertumbuhan tanaman. Metode benih dibenamkan dapat meningkatkan tinggi (28,44 cm), daya berkecambah (95%), laju perkecambahan (12,21 hari), persen jadi benih (89,67%) dan penyerapan unsur hara N dan P dibanding dengan metode benih ditutup mulsa. Metode benih ditutup mulsa dan tidak ada penyiangan menghasilkan berat kering akar yang rendah (0,8 g).

Kata Kunci


Pembenaman; Intsia bijuga OK.; reforestasi

Teks Lengkap:

pdf

Referensi


Beyer G. 2008. Direct seeding establishing a forest with seed. Iowa Departement of Natural Resources. Iowa.

Daniel, TW., Helms J.A dan Baker, F.S. 1987. Prinsip-prinsip silvikultur. Marsono D, Soeseno, OH, Penerjemah; Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Terjemahan dari: Principles of Silviculture.

Departemen Kehutanan RI. 2008. Resume data informasi rehabilitasi hutan dan lahan tahun 2007. Direktorat Bina Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Dephut. Jakarta.

Doust SJ, Erskine PD, Lamb D. 2006. Direct seeding to restore rain forest species : microsite effect on the early estabilishment and growth of rainforest tree seedlings on degraded land in the wet tropics of Australia. Forest Ecology and Management 234 : 333-343.

Doust SJ, Erskine PD, Lamb D. 2008. Restoring rainforest species by direct seeding : tree seedling estabilishment and growth performance on degraded land in the tropics of Australia. Forest Ecology and Management 256 : 1178-1188.

Eden Foundation, 1996. Direct seeding-the natural solution for revegetating Arid Lands. What is direct seeding, and why do it. www.eden-foundation.org/project /aridland. html. diakses : 12 Agustus 2008.

Engel VL, Parrotta JA. 2001. An evaluation of direct seeding for reforestation of degraded land in Central Sao Paulo State, Brazil. Forest Ecology and Management 152 : 169-181.

Goode A. 2006. The effect of sowing rate, surface amelioration and smoke treatment on emergence and early growth of direct sown native species in South Gippsland. The University of Melbourne. Parkville.

Hendromono. 2002. Penyiapan lahan tanpa bakar dan tanpa olah tanah un-tuk tanaman sengon buto (Enterolobium cyclocarpum Griseb.). Bul. Pen. Hutan 633 : 13-24.

Jinks RL, Willoughby I, Baker C. 2006. Direct seeding of ash (Fraxinus excelsior L.) and scamore (Acer pseudoplatanus L.) : the effects of sowing date, preemergent herbicides, cultivation and protection on seedling emergence and survival. Forest Ecology and Management 237: 373-386.

Knight AJP, Beale PE, Dalton GS. 1998. Direct seeding of native trees and shrubs in low rainfall areas and no non wetting sands in South Australia. Agroforestry System 39(3): 225-239.

Mattjik AA dan Sumertajaya IM. 2000. Rancangan percobaan. IPB Press. Bogor.

Mukhtar AS, Masano, Mindawati N. 1993. Pembinaan dan pelestarian pohon merbau (Intsia bijuga Bl.) di Indonesia. Prosiding Seminar Sehari Optimalisasi Pemanfaatan Kayu Merbau di Indonesia. Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia. Jakarta.

Niang AI, Amadalo BA, Wolf J de, Gathumbi SM. 2002. Species screening for shoot term planted fallows in the highlands of Western Kenya. Agroforestry Systems 56 : 145-154.

Nurhasybi dan Sudrajat DJ. 2005. Teknik penaburan benih secara langsung sebagai metode alternatif rehabilitasi hutan dan lahan di dalam: dengan IPTEK membangun hutan tanaman demi kemakmuran bangsa dan kelestarian lingkungan. Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman; Yogyakarta, 18 November 2005. Yogyakarta. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman, Badan Penelitian dan Pengem-bangan Kehutanan, Kementerian Kehutanan. hlm 23-27.

Nurhasybi, Sudrajat DJ, Hariyadi D, Haerujaman AH. 2007. Teknik direct seeding beberapa jenis tanaman hutan merbau (Intsia bijuga Bl.) dan gmelina (Gmelina arborea Roxb.). Laporan Hasil Penelitian, Sumber Dana Dipa BPTP Bogor Tahun 2007. BPTP. Bogor.

Nurhasybi, Sudrajat DJ dan Aisyah PS. 2008. Penentuan kriteria kecambah normal yang berkorelasi dengan vigor bibit tusam (Pinus merkusii Jungh et de Vriese). Jurnal Penelitian Hutan Tanaman 5(01): 1-11.

Ochsner P. 2001. Direct seeding in the tropics. Danida Forest Seed Centre. Denmark.

Owuor BO, Gudu S, Niang A. 2001. Direct seeding of Sesbania sesban for green manure in agroforestry system [komunikasi pendek]. Agroforestry System 52 : 23-25.

Purnell K, Higgins I. 1999. What is direct seeding. Landcare Notes LC0108. State of Victoria, Department of Natural Resources and Environment. Victoria.

Q-H Yang, X Wei, X-L Zeng, W-H Ye, X-J Yin, Wang Z-M and Y-S Jiang. 2008. Seed biology and germina-tion ecophysiology of Camellia nitidissima. Forest Ecology and Management 255 : 113-118.

Schmidt L. 2000. Guide to Handling of tropical and subtropical forest seed. Danida Forest Seed Centre. Denmark.

Schmidt L. 2007. Tropical forest seed. Springer.

Schmidt L. 2008. A review of direct sowing versus planting in tropical afforestation and land rehabilitation. Faculty of Life Sciences University of Copenhagen. Denmark.

Seiwa K, Watanabe A, Saitoh T, Kannu H, Akasaka S. 2002. Effect of burying and seed size on seedling establishment of Japanese Chest nuts, Castanea crenata. Forest Ecology and Management 164 : 149-156.

Soerianegara I, Lemmens, R.H.M.J. 1994. Plant resources of South-East Asia, Timber Trees : Major commercial Timbers 5 (1). Prosea. Bogor.

Suhartati. 2007. Pengaruh perlakuan awal terhadap viabilitas benih sengon buto (Enterolobim cyclocarpum Griseb). Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 4 Suplemen No. 1 : 189-197.

Sun D, Dickinson GR, Bragg AL. 1995. Direct seeding of Alphitonia petriei (Rhamnaceae) for gully revegetation in Tropical Northern Australia. Forest Ecology and Management 73 : 249-257.

Tuheteru, FD. 2009. Pengembangan teknik pembenihan langsung (direct seeding) untuk regenerasi hutan (Tesis). Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Williams RJF. 2002. Weed competition. di dalam : Naylor REL, editor. Weed Management Handbook, edisi ke-9. Blackwell Science.

Woods K, Elliott S. 2004. Direct seeding for forest restoration on abandoned agricultural land in Northern Thailand. J. Trop. For. Sci 16(2): 248-259.

Yuniarti dan Kurniawati PP. 1997. Litbang pengannan benih merbau (Intsia bijuga Bl) (penaksiran potensi produksi buah/benih per pohon dan mutu benih pada satu musim berbuah). Laporan Uji coba Teknologi Perbenihan. Balai Teknologi Perbenihan. Bogor.

Yuniarti N. 2001. Mengenal perbenihan dan budidaya tanaman merbau (Intsia bijuga O.Ktze). Tekno Benih Vol. VI No. 1. Balai Teknologi Perbenihan, Balitbanghut Dephut. Bogor.

Zimdahl RL. 2004. Weed crop competition a review. Edisi ke-2. Blackwell Publishing.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2011.8.3.227-236

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.