Main Article Content

Abstract

8-10 years old are the end period of children where children start to think logically, critically, creatively, and scientifically. Along with so much cases on child sexual violence, sex education is important to understand self, environment, and people around. Sex education is an effort to educate and direct proper sexual behavior in children. In Indonesia, sex education for children is still considered as taboo, especially at the age of early and middle age of children. Parents assume that sex education is inappropriate for young children. Psychoeducation needed to improve attitudes of parents in providing sex education on children. Subject of research are parents in grade III of SD Negeri M Malang (N=19). This research is pre-experiments research with one group pretest posttest design. The results showed an increase in parents attitudes before and after intervention (t =-2,932; p = 0.009). Thus, it can be concluded that the psychoeducation effective to improve the attitude of the parents in giving sex education on children

Keywords

psychoeducation sex education 8-10 years children

Article Details

How to Cite
Chasanah, I. (2018). Psikoedukasi Pendidikan Seks untuk Meningkatkan Sikap Orangtua dalam Pemberian Pendidikan Seks. JIP (Jurnal Intervensi Psikologi), 10(2), 133–150. https://doi.org/10.20885/intervensipsikologi.vol10.iss2.art5

References

  1. Al-Yahya, Nora M. (2014). Effects of psychoeducation intervension in improving insight and medication compliance of schizophrenic clients, Riyadh, Saudi Arabia. Journal of Medical Sciences, 11(3), 289-300.
  2. Anugraheni, Efrida, et al. (2012). Hubungan pengetahuan dan sikap orang tua tentang pendidikan seks dengan tindakan orang tua dalam pemberian pendidikan seks pada remaja (studi di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember). Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa. Universitas Negeri Jember.
  3. Asra, Yulita Kurniawaty. (2013). Efektivitas psikoedukasi pada orangtua dalam meningkatkan pengetahuan seksual remaja retardasi mental ringan. Jurnal Psikologi 9(1). Riau: UIN Sultan Syarif Kasim.
  4. Azwar, Saifuddin. (1988). Sikap manusia: Teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Penerbit Liberty.
  5. Dyson, Sue. (2010). Parents and sex education: parents’ attitudes to sexual health education in WA schools. Australian Research Centre in Sex, Health, and Society. La Trobe University, Melbourne, Australia.
  6. Elisa, Syafrida & Wrastari, Aryani Tri. (2013). Sikap guru terhadap pendidikan inklusi ditinjau dari faktor pembentukan sikap. Jurnal Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, 2(01).
  7. Erlinda. (2015). Upaya peningkatan anak dari bahaya kekerasan, pelecehan, dan eksploitasi. Diperoleh 30 Oktober 2016 pukul 23.50 dari https://web.kominfo.go.id/sites/default/files/paparan-kementerian-2014-nov-bandung-erlinda-REV-fix.pdf
  8. Erni. (2013). Pendidikan seks pada remaja. Jurnal Health Quality 3(2), 69-140.
  9. Gunarsa, Singgih D. (2013). Psikologi untuk keluarga. Jakarta: Penerbit BPK Gunung Mulia.
  10. Haiti, Badrodin. (2016, ). Orasi di wisuda UMM, kapolri: Manfaatkan era digital native. Diperoleh 4 November 2016 pukul 23.42 dari http://www.umm.ac.id/id/berita/orasi-di-wisuda-umm-kapolri-manfaatkan-era-digital-native.html
  11. Hamdi, Imam. (2015, 31 Juli). Menyedihkan, anak-anak menjadi pelaku pelecehan seksual di depok. Diperoleh 27 Oktober 2016 pukul 00.15 dari https://m.tempo.co/read/news/2015/07/31 /064687975/menyedihkan-anak-anak-menjadi-pelaku-pelecehan-seksual-di-depok
  12. Herjanti. (2015). Pola asuh orang tua tentang pendidikan seks anak usia dini. Jurnal Ilmu Kebidanan Indonesia, 5(2).
  13. Hidayati, Farida, dkk. (2011). Peran ayah dalam pengasuhan anak. Jurnal Psikologi Undip, 9(2).
  14. Hurlock, Elizabeth B. (1978). Perkembangan anak jilid 2. Jakarta: Erlangga.
  15. Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
  16. Indonesia Darurat Kekerasan pada Anak. (2014). Diperoleh 14 November 2016 pukul 22.40 dari http://nasional.kompas.com/read/2014/05/07/indonesia.darurat.kekerasan.pada.anak
  17. Joyo, Troi Suryo Baskoro. (2016). Gambaran persepsi orang tua terhadap pendidikan seks pada anak usia sekolah di SDN Banjarsari Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.
  18. Latipun. (2002). Psikologi eksperimen. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press.
  19. Nambambi, Ndishishi M & Pempelani Mufune. (2011). What is talked about when parents discuss sex with children: family based sex education in Windhoek, Namibia. African Journal of Reproductive Health December, 15(4), 120.
  20. Ningsih, Rika Kurnia. (2016). Terdakwa pemerkosa dan pembunuh yuyun dijatuhi hukuman mati. Diperoleh 20 November 2016 pukul 20.45 dari http://www.bbc.com/indonesia /berita_indonesia/2016/09/160929_indonesia_yuyun_vonis_terdakwa
  21. Purba, David Oliver. (2016, 13 Juni). Bocah kelas 5 sd yang dicabuli pamannya di tanjung priok alami trauma. Diperoleh 26 Oktober 2016 pukul 23.50, dari http://megapolitan.kompas.com/read /2016/06/13/20553791/bocah.kelas.5.sd.yang.dicabuli.pamannya.di.tanjung.priok.alami.trauma
  22. Puspasari, Kiemas Ratih. (2016). Hubungan bimbingan orang tua dalam belajar dengan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Rawa Laut Kota Bandar Lampung tahun ajaran 2015/2016. Skripsi. Universitas Lampung.
  23. Putranto, Kasandra. (2016, November). Langkah psikologi dan hukum mereduksi tindakan kekerasan seksual pada anak. Makalah yang disampaikan dalam Seminar Nasional Pencegahan Sex Abuse.
  24. Putri, Imanda Kartika. (2012). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian pendidikan seks untuk anak oleh orang tua siswa Madrasah Ibtidaiyah Hayatul Islamiyah Depok tahun 2012. Universitas Indonesia Depok.
  25. Rahmi, Amelia. (2013). Pengenalan literasi media pada anak usia sekolah dasar. Jurnal Studi Gender dan Anak. Semarang: IAIN Walisongo.
  26. Ramadhan, Bilal. (2014). Polisi: Tiga siswa JIS jadi korban pelecehan seksual. Diperoleh 16 November 2016 pukul 16.30 dari http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/14/07/15/n8qvtj-polisi-tiga-siswa-jis-jadi-korban-pelecehan-seksual
  27. Ratih, Yulia. (2016). Analisis faktor yang berhubungan dengan praktik pendidikan seks oleh ibu yang memiliki anak autis usia remaja (studi di SLB Negeri Kota Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 4(2).
  28. Raudhoh, Siti. (2013). Psikoedukasi: intervensi, rehabilitasi dan Prevensi. Universitas Padjajaran Bandung.
  29. Rifani, Taat. (2014). Konsep pendidikan seks dalam perspektif fikih. Skripsi. Institut Agama Islam Negeri Walisongo, Semarang.
  30. Roqib, Moh. (2008). Pendidikan seks pada anak usia dini. Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan, 13(2).
  31. Santrock, John W. (2012). Life-span development: perkembangan hidup manusia. Jakarta: Penerbit Erlangga.
  32. Sarwono, S. W. (2010). Psikologi remaja edisi revisi. Jakarta: Rajawali Pers.
  33. Sarwono, Sarlito W. & Meinarno, Eko A. (2012). Psikologi sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
  34. Setyawan, Davit. (2015, 14 Juni). KPAI: Pelaku kekerasan terhadap anak tiap tahun meningkat. Diperoleh 30 Oktober 2016 pukul 22.20 dari http://www.kpai.go.id/berita/kpai-pelaku-kekerasan-terhadap-anak-tiap-tahun-meningkat/Siswi 13 tahun digilir 8 siswa, 5 SMP dan 3 SD. (2016). Diperoleh 26 Oktober 2016 pukul 00.20 dari http://poskotanews.com/2016 /05/12/siswi-13-tahun-digilir-8-siswa-5-smp-dan-3-sd/
  35. Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan r&b. Bandung: Alfabeta.
  36. Supratiknya, A. (2011). Merancang program dan modul psikoedukasi. Edisi Revisi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
  37. Suryabrata, S. (1998). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
  38. Walgito, Bimo. (1991). Psikologi sosial: suatu pengantar. Yogyakarta: Andi Offset.
  39. Walsh, Joseph. (2010). Psychoeducation in mental health. Chicago: Lyceum Books, Inc.
  40. Widjanarko, A. (1994). Sex education dalam pandangan islam. Jakarta: Palinggam.