Bal-Balan Sega Bentuk Tradisi Slametan dan Ngalap Berkah Bulan Sya'ban Pada Masyarakat Ngawi Jawa Timur

Riza Mar'atus Sholikhah, Kalpika Cahya Buana, Elen Inderasari

Abstract


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya bentuk slametan dan ngalap berkah yang terdapat dalam folklore “Bal-balan Sega” yang kemudian akan dikaji oleh peneliti dengan menggunakan kajian antropologi sastra. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk slametan dan ngalap berkah dari tradisi “Bal-balan Sega” di Dusun Tambakselo, Desa Pelang Lor, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan sumber data berupa dokumentasi video dan seorang informan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancaramendalam, rekam, catat, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teori antropologi sastra menurut Endraswara yang kemudian dikaitkan dengan analisis model Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa “Bal-balan Sega” merupakan salah satu tradisi unik yang berasal dari Ngawi khususnya masyarakat Tambakselo. Tradisi ini berbeda dari tradisi pada umumnya karena memiliki prosesi khusus yaitu perang nasi yang menjadi perhatian orang-orang awam yang belum mengetahuinya.


Keywords


Bal-Balan Sega; Tradisi Slametan; Ngalap Berkah; Folklor; Antropologi Sastra

Full Text:

PDF

References


Agustina, Aryani, Zamzanah, & Prasetya. (2020). Cerita Rakyat Lampung di Kampung Tua Negara Batin Kecamatan Negara Batin Kabupaten Why Kanan Provinsi Lampung. Lokabasa, 11(2), 136–147.

Ananda. (2015). Kajian Fungsi Sastra Lisan Kaba Urang Tanjuang Karang pada Pertunjukan Dendang Pauah. Semantik:Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Dan Sastra Indonesia, 4(2), 93–94.

Anton, & Marwati. (2015). Ungkapan Tradisional dalam Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Bajo di Pulau Balu Kabupaten Muna Barat. Humanika, 3(15), 4.

Astika, & Yasa. (2014). Sastra Lisan (Teori dan Penerapannya). Graha Ilmu.

Astuti, Ruhaliah, & Kosasih, D. (2020). Tradisi Hajat Sasih Mulud di Kampung Naga untuk Bahan Pembelajaran Membaca Artikel: Kajian Semiotik. Lokabasa, 11(2), 115–126.

Badrih, M. (2018). Sastra Lisan. In International Good Practices in Education Diciplines and Grade Level.

Darwis, R. (2017). Tradisi Ngaruwat Bumi dalam Kehidupan Masyarakat (Studi Deskriptif Kampung Cihideung Girang Desa Sukakerti Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang). Religius:Jurnal Studi Agama-Agama Dan Lintas Budaya, 2(1), 75–83.

Endraswara. (2009). Metodologi Penelitian Folklor (Konsep, Teori, dan Aplikasi). (R. Ratino, Ed.). Medpress(Anggota IKV).

Firmanda, G., Effendy, & Priyadi. (2018). Struktur dan Fungsi Sastra Lisan Masyarakat Senganan Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 7(3), 1.

MPSS, Endraswara, & Baruwadi. (2020). Perwajahan & Tantangan Tradisi Lisan. (S. A. Lamusu, F. A. Umar, M. Muslimin, & Dkk, Eds.). Ideas Publishing.

Rosidah. (2011). Pendekatan Antropologi dalam Studi Agama. Jurnal Studi Agama-Agama, 1(1), 24.

Sulistiyono. (2013). Kajian Folklor Upacara Adat Mertitani di Dusun Mandang Desa Sucen Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung. Universitas Yogyakarta.

Supriatin. (2012). Tradisi Lisan dan Identitas Bangsa: Studi Kasus Kampung Adat Sinarresmi, Sukabumi. Patanjala: Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung, 4(3), 3.




DOI: https://doi.org/10.17509/jlb.v13i1.40439

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 LOKABASA

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats

Lisensi Creative Commons
This work is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.