Merancang Model Tahfidz Online Sebagai Medium Da'wah Efektif di Masa Pandemi

Authors

  • Farrah Hanifah Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Ibn Khaldun Bogor

DOI:

https://doi.org/10.32832/komunika.v4i1.4897

Abstract

The Covid-19 pandemic has attacked the world since the beginning of 2020. The number of victims who have fallen is increasing, including in Indonesia. Seeing the increasingly fast and dangerous growth of the virus, the government urges to stay at home and not carry out daily activities as usual first, because avoiding associations and maintaining distance are one of the main ways to break the chain of the spread of Covid-19. However, limited access to activeness in various sectors is not the reason that the movement of the da'wah movement will stop, one of which is the preaching of the Al-Qur'an. The rapid development of technology, does not limit activities in the field, can still communicate, receive information via the internet, and various social media. So, the preaching of the Al-Qur'an can also be done using social media. There is no obstacle for a Muslim to memorize the Qur'an, so in the midst of a pandemic and busyness, Tahfidz online can become wasilah. Online Tahfidz is implemented by depositing memorization and muroja'ah via Whatsapp by sending voice notes, then it will be corrected by musyrifah who is the group admin. The method used in this research is qualitative by collecting data by observation, interviews, and questionnaires.

Abstrak

Pandemi Covid-19 sudah menyerang dunia sejak awal tahun 2020. Angka korban yang berjatuhan semakin bertambah termasuk di Indonesia. Melihat pertumbuhan virus yang semakin cepat dan berbahaya, maka pemerintah menghimbau untuk tetap di rumah dan jangan melaksanakan kegiatan sehari-hari seperti biasa dahulu, sebab menghindari perkumpulan dan menjaga jarak adalah salah satu cara utama memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Namun terbatasnya akses keaktifan diberbagai sektor tidak menjadi alasan roda pergerakan dakwah pun akan berhenti, salah satunya adalah dakwah Al-Qur'an. Perkembangan teknologi yang semakin pesat, tidak membatasi aktifitas di lapangan, tetap bisa berkomunikasi, menerima informasi melalui internet, dan berbagai media sosial. Maka dakwah Al-Qur'an pun dapat dilakukan dengan media sosial. Tak ada halangan bagi seorang muslim untuk menghafal Al-Qur'an, maka ditengah pandemi dan kesibukan, Tahfidz online dapat menjadi wasilah. Tahfidz online dilaksanakan dengan menyetorkan hafalan dan muroja'ah melalui Whatsapp dengan mengirimkan voice note, kemudian akan dikoreksi oleh musyrifah yang menjadi admin grup. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pengumpulan data secara observasi, wawancara, dan kuisioner.

References

Afriami, Z., & Rahmah, E. (2017). Pembuatan direktori rumah tahfidz Quran se-kota Padang. Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, 6(1), 86-94.

Akbar, A., & Hidayatullah, H. (2016). Metode tahfidz al-qur'an di pondok pesantren kabupaten Kampar. Jurnal Ushuluddin, 24(1), 91-102.

Khusniyah, A. I. (2014). Menghafal Al-Qur'an dengan metode muraja'ah studi kasus di rumah tahfidz al-ikhlash Karangrejo Tulungagung.

Rusadi, B. E. (2020). Tahfiz online: Sarana menghafal Alquran secara online. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam, 12(1), 18-33.

Trinova, Z. (2016). The Contributions of Quranic tahfidz to mental health. Al-Ta Lim Journal, 23(3), 260-270.

Downloads

Published

2020-06-17

How to Cite

Hanifah, F. (2020). Merancang Model Tahfidz Online Sebagai Medium Da’wah Efektif di Masa Pandemi. Komunika: Journal of Communication Science and Islamic Dakwah, 4(1), 66–72. https://doi.org/10.32832/komunika.v4i1.4897

Issue

Section

Artikel