PENDEKATAN HERMENEUTIKA AL-QURAN KONTEMPORER NASHR HAMID ABU ZAID

(Aplikasi terhadap Gender dan Woman Studies dalam Studi Hukum Islam)

Authors

  • Ahmad Zayyadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.24090/maghza.v2i1.1563

Keywords:

hermeneutika al-Qur’an, teks, gender, perempuan, hukum islam

Abstract

The controversial thoughts of Nasr Hamid Abu Zayd provide enough variation and inspiration for the development of religious thought, especially regarding the hermeneutical theory applied in the gender discourse and women discussed in this article. In general, his hermeneutical theory of Abu Zayd is more critical of the study of the Qur'an as a "productive hermeneutics" reading in the words of hans George Gadamer, and al-qira'ah al-muntijah according to Nasr Hamid Abu Zayd. This reading model is a new way of reading the Qur'an productively. the author uses hermeneutics through the primary texts in Islamic law especially the Qur'an and sunnah. this humanist-critical- earning reading method has in part inspired some Muslim scholars to interpret the Qur'an, such as Fazlur Rahman, Mohammed Arkoun, Hassan Hanafi, and Farid Essack. Nevertheless, Abu Zayd deepens his humanistic hermeneutics by providing an interpretation that can reveal the side of justice in a text mainly related to discriminatory texts against women, justice, democracy, and human rights. Abu Zayd's hermeneutical theory was then applied to gender and women's issues through the interpretive theories of al-Qur'an and Sunna texts as a contribution to contemporary Islamic legal thought.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abu al-Hasan Ali bin Ahmad al-Wahidi an-Nisaburi, Asba>b al-Nuzu>l (Beirut: Dar al-Fikr, 1991).
Adian Husaini dan Henri Salahudin, “Studi Komparatif: Konsep Al-Qur’an Nashr Hamid dan Mu’tazilah”, Jurnal Islamia, Juni-Agustus 2004.
Aksin Wijaya, “Hermeneutika Al-Qur’an Ibnu Rusyd”, Hermeneia, Januari-Juni 2004, No. 1, Vol, 3 (Yogyakarta: Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga).
Amin Abdullah, “Paradigma Alternatif Pengembangan Ushul Fiqh dan Dampaknya pada Fiqh Kontemporer”, dalam Ainurrofiq (ed.), Ushul Fiqh Mazhab Jogja: Menggagas Paradigma Ushul Fiqh Kontemporer (Yogyakarta: Ar-Ruz Press, 2003).
_____,“Pendekatan Hermeneutik dalam Studi Fatwa-fatwa Keagamaan: Proses Negosiasi Komunitas Pencari Makna Teks, Pengarang, dan Pembaca”, dalam Pengantar buku Khaled M. Abou El-Fadl, Atas Nama Tuhan dari Fikih Otoriter ke Fikih Otoritatif, (Jakarta: Serambi, 2004).
Amin al-Khuli, ”Tafsir”, dalam Ahmad as-Santawāni et.al., (ed.), Da>irah al-Ma'a>rif al-Isla>miyyah, (Beirut:Dar al-Fikr, t.t.), Vol. V.
Amina Wadud, Qur’an untuk Perempuan: Meluruskan Bias Gender dalam Tradisi Tafsir (Jakarta: Serambi, cet. I, 1999).
Asma Barlas, Cara Qur’an Membebaskan Perempuan, (Jakarta: Serambi 2005).
Budi Hardiman, “Hermeneutika, Apa itu?” dalam bukunya, Melampaui Positivisme dan Modernitas, (Yogyakarta: Kanisius, 2003).
E. Sumaryono, Hermeneutik: Sebuah Metoda Filsafat, (Yogyakarta: Kanisius, 1999).
Edy A Effendi “Abu Zaid Coba Membongkar Teks Agama”, http://islamlib.com /id/index.php?page=article&id=655, diakses 1 Januari 2017.
Fahruddin Faiz, Hermeneutika Al-Qur'an: Tema-Tema Kontroversial, (Yogyakarta: Elsaq Press, 2005).
_____,Hermeneutika Qur'ani: Antara Teks, Konteks, dan Kontekstualisasi, (Yogyakarta: Qalam, 2003).
Fawaizul Umam, “Tafsir Pribumi: Mengelus Etnohermeneutik, Mengarifi Islam Lokal”, dalam Jurnal Gerbang, No. 14, Vol. 5, 2003.
Fazlur Rahman, Islam, (Chicago: The University of Chicago Press, 1979).
Fazlur Rahman, Membuka Pintu Ijtihad, (Bandung: Pustaka, cet. III, 1995).
Hilman Latif, Nashr Hamid Abu Zaid: Kritik Teks Keagamaan (Yogyakarta: Elsaq Press, 2003).
Josef Bleicher, Contemporery Hermeneutics, (London: Routledge and Paul Keangan, 1980).
Kaelan, Metode Penelitian Agama Kualitatif Interdisipliner, (Yogyakarta: Paradigma, 2010).
Khaled M. Abou El Fadl, Atas Nama Tuhan: Dari Fikih Otoriter ke Fikih Otoritatif, terj. R. Cecep Lukman Yasin (Jakarta: Serambi, 2004).
Komaruddin Hidayat, Memahami Bahasa Agama: Sebuah Kajian Hermeneutik (Jakarta: Paramadina, 1996).
M. Nur Kholis Setiawan, “Nashr Hamid Abu Zaid: Beberapa Pembacaan terhadap Turats Arab”, pengantar Buku Nashr Hamid Abu Zaid, Hemeneutika Inklusif: Mengatasi Problematika Bacaan dan Cara-cara Pentakwilan atas Diskursus Keagamaan (Jakarta: ICIP, 2004).
_____, Al-Qur’an Kitab Sastra Terbesar, (Yogyakarta: Elsaq Press, 2005).
Mansour Fakih, “Posisi Perempuan dalam Islam: Tinjauan dari Analisis Gender”, dalam buku Mansour Fakih dkk., Membincang Feminisme: Diskursus Gender Perspektif Islam (Surabaya: Risalah Gusti, 2006).
¬¬¬_____, Analisis Gender dan Transformasi Sosial, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996).
Moch. Nur Ichwan, “Al-Qur’an sebagai Teks: Teori Teks dalam Hermenutik Al-Qur’an Nashr Hamid Abu Zaid”, dalam Abdul Mustaqim dan Sahiron Syamsuddin (ed.), Studi Al-Qur’an Kontemporer: Wacana Baru Berbagai Metodologi Tafsir (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2002).
_____,“Teori Teks dalam Hermeneutika Qur’an Nashr Hamid Abu Zaid”, dalam Abdul Mustaqim dan Sahiron Syamsudin (ed.), Studi Al-Qur'an Kontemporer: Wacana Baru Berbagai Metodologi Tafsir (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2002).
_____, Meretas Kesarjanaan Kritis Al-Qur’an: Teori Hermeneutika Nashr Hamid Abu Zaid (Jakarta: Teraju, 2003).
Mudjia Raharjo, Dasar-dasar Hermeneutika Antara Intensionalisme & Gadamerian, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 1998).
Muhammad Shahrour, Prinsip-Prinsip Dasar Hermeneutika Al-Qur’an Kontemporer ,(Yogyakarta: Elsaq Press, 2004).
Nashr Hamid Abu Zaid, “al-‘Ala>mat fi al-Turas|: Dira>sat Istiksya>fiyat”, dalam bukunya, Isyka>liyyat al-Qira’āt wa Aliyat al-Ta’wi>l, (Beirut: al-Markaz ats-Tsaqafī al-‘Arabi, 1994).
_____,“Al-Herminithiqa wa Mu’d}ilatu Tafsīri al-Nas}” dalam bukunya, Isyka>liyyat al-Qira’āt wa Aliyat al-Ta’wi>l,, (Beirut: al-Markaz ats-Tsaqafī al-Arabi, 1994).
_____,“Hermeneutika dan Problem Penafsiran Teks” dalam bukunya, Hermeneutika Inklusif: Mengatasi Problematika Bacaan dan Cara-cara Pentakwilan atas Diskursus Keagamaan, terj, Muhammad Mansur dan Khoiron Nahdliyin (Yogyakarta: ICIP, cet. I, 2004).
_____,“Ta’wil Sebagai Metode Islam”, Jurnal Tashwirul Afkar, Edisi No. 19 Tahun 2006.
_____, Al-Ima>m a-Sya>fî’i wa Ta’si>s al-Idulujiyyah al-Wasat}iyyah, (Cairo:1992).
_____, Al-Nas}, al-Sult}ah, al-H}aqi>qah (Beirut: al-Markaz ats-Tsaqafi al-‘Arabī, 1996).
_____, Dekonstruksi Gender: Kritik Wacana Perempuan dalam Islam, (Yogyakarta: Samha, 2003).
_____, Imam Syafi’i: Moderatisme Eklektisisme Arabisme, (Yogyakarta: LKiS, 2001).
_____, Kritik Wacana Agama, (Yogyakarta: LKiS, 2003).
_____, Mafhu>m an-Nas}: Dira>sah fi> ‘Ulu>m al-Qur’an (Beirut: al-Markaz ats-Tsaqafi al-Arabi, 1994).
_____, Rethinking Qur’an: Towords a Humanistic Hermeneutics, (Amsterdam: Humanistics University Press, 2004).
_____, Teks, Otoritas, Kebenaran, (Yogyakarta: LKiS, 2003).
_____,Tekstualitas Al-Qur'an: Kritik terhadap Ulumul Qur'an (Yogyakarta: LKiS, cet. ke-4, 2005).
_____,Dawa>’ir al-Khawf: Qira>’ah fi> Khit}a>b al-Mar’ah, (Beirut: al-Markaz ats-Tsaqafi al-‘Arabi, 2004).
Richard E. Palmer, Hermeneutika: Teori Baru Mengenai Interpretasi, terj. Musnur Hery dan Damanhuri Muhammed, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. II 2005).
Sahal Mahfudz, Nuansa Fikih Sosial, (Yogyakarta: LKiS, 1994).
Siti Faizah, “Pembacaan Ilmiah terhadap Qur’an: Tekstualitas Abu Zaid”, Gerbang, No. 11, Vol. IV, 2002.
Stefan Wild, pengantar Buku M. Nur Kholis Setiawan, Al-Qur’an Kitab Sastra Terbesar, (Yogyakarta: elSAQ Press, 2005).
Suharmadi Assumi, “Nasr Hamid Abu Zaid dan Metode Hermeneutika”, http://islamlib.com/en/page.php?page=comment&mode=view&art_id=654&comment_id=2868. Diakses tanggal 1 Januari 2017.
Syamsuddin Arief, “Kisah Intelektual Nasr Hamid Abu Zayd”, http://muslimdelft.nl/titian_ilmu/ilmu_kalam_dan_aqidah/kisah_intelektual_nasr_hamid_abu_zayd.php. diakses tanggal 1 Januari 2017.
Tholhatul Choir dkk, yang diberi pengantar oleh Amin Abdullah, “Nasr Hamid Abu Zaid dan Hermeneutika Teks Keagamaan”, Islam Dalam Berbagai Pembacaan Kontemporer, (Yogykarta: Pustaka Pelajar, 2009).
Wawancara M. Taufik Rahman dan Nur Ichwan dengan Nasr Hamid Abu Zayd dalam Panji Masyarakat, No. 30, November 1997.
Wawancara Tim Jurnal Tashwirul Afkar dengan Nashr Hamid Abu Zaid, “Otoritas Tak Berhak Mengarahkan Makna Agama”, Jurnal Tashwirul Afkar, Edisi No. 18 Tahun 2004.
Zaitunah Subhan, Kekerasan terhadap Perempuan, (Yogyakarta: LKiS, cet. I, 2004).
Zuhair Misrawi, “Wawancara dengan Khaled M. Abou El-Fadl: Al-Qur'an Melawan Otoritarianisme”, Perspektif Progresif, edisi perdana, Juli-Agustus, 2005.

Downloads

Published

2017-05-10

How to Cite

(1)
Zayyadi, A. PENDEKATAN HERMENEUTIKA AL-QURAN KONTEMPORER NASHR HAMID ABU ZAID: (Aplikasi Terhadap Gender Dan Woman Studies Dalam Studi Hukum Islam). MZA 2017, 2, 1-22.