Keroncong Stamboel Sebagai Bentuk Akulturasi Budaya Urban Keroncong Stamboel as a Form of Urban Culture Acculturation
Main Article Content
Abstract
Keroncong Stamboel adalah salah satu bentuk dari jenis musik langgam keroncong yang merupakan hasil dari akulturasi budaya asing yang masuk ke Indonesia dan beradaptasi dengan budaya lokal, kemudian berkembang dan menjadi satu bentuk seni pertunjukan musik baru.
Article Details
How to Cite
Destiana, E. (2012). Keroncong Stamboel Sebagai Bentuk Akulturasi Budaya Urban. Pedagogia : Jurnal Pendidikan, 1(2), 153-160. https://doi.org/10.21070/pedagogia.v1i2.38
Section
Education General
Copyright (c) 2012 Evie Destiana
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
References
Beawata, Ensiklopedia Nasional Indonesia 15, PT. Cipta pustaka, Jakarta, 1991. Ernst Heins, Keroncong dan Tanjidor – Two Cases of Urban folk music in Jakarta, Asian Musik VII-I, Journal of society For Asian Music, 1975. George McClelland Foster, traditional cultures and impact of technological change , Harper, New York, 1962. Harmunah, Musik Keroncong – Sejarah,Gaya dan Perkembangan, Pusat musik liturgi, Yogyakarta, 1987. Jakob Sumardjo, Perkembangan Teater Modern Dan Sastra Drama Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1992. Musafir Isfanhari, Musik Keroncong (Komposisi, Permainan dan Sejarah) makalah diskusi SMKI N Surabaya, April 1996. W. Lumban Tobing e.m, “Sejarah Musik Keroncong”, Radio dan Masyarakat Indonesia, no 29-30, 1950-1953.